Halo anda pembaca sekalian, sehabis di postingan sebelumnya saya menuliskan blog review ihwal buku "Sekarang Atau Keburu Mati" atau disingkat #Skakmat, maka di blog ini saya ingin membuatkan pengalaman juga sehabis kemarin tanggal 5 Maret 2016 saya berkesempatan untuk ikut menghadiri program peluncuran / launching buku karya Mas Habibie Afsyah ini.
Acara launchingnya sendiri bertempat di toko buku Gramedia Matraman - yang digadang-gadang merupakan toko buku terbesar se Asia Tenggara. Saya sama sekali belum pernah pergi ke sana sebelumnya. Dan jujur bahwasanya saya juga sudah usang berkeinginan untuk sanggup mengunjungi toko buku Gramedia Matraman ini. Sudah sering saya temukan cerita-cerita para blogger mencurahkan pengalamannya ketika melancong berburu ilmu di toko buku super lengkap ini. Namun sehabis sekian usang saya tidak juga mempunyai kesempatan waktu untuk pergi toko buku yang beralamatkan di kawasan Matraman, Jakarta Timur ini. Mungkin sebab gak dibarengi niat juga kali ya :)
Tapi lewat mediator program launching buku Sekarang Atau Keburu Mati -nya Mas Habibie Afsyah, karenanya kesempatan itupun datang. Kesampaian juga karenanya mengunjungi Gramedia Matraman..he. Agak norak mungkin, maklum bukan orang Jakarta :). Tapi di luar dari itu, bahwasanya niat utama saya ya untuk menghadiri program launching bukunya mas Habibie saja. Jadi, walau seandainya program launching bukunya tidak di Gramedia Matraman pun, niscaya akan saya datangi juga, selagi masih di Jakarta. :)
Sedikit dongeng bagaimana caranya saya untuk sanggup hingga di Gramedia Matraman.
Saya bukan orang Jakarta dan masih sangat buta dengan seluk beluk jalan di kota yang super sibuk ini. Makara sebelum berangkat saya coba cari-cari info ke si mbah Google. Saya coba ketikkan keyword Cara Menuju Gramedia Matraman. Seketika hasil pencarian pun muncul. Dan sebab saya berencana naik kendaraan umum, maka Transjakarta lah solusinya. Akhirnya saya temukan rute menuju Gramedia Matraman, yang mana pada pada dasarnya saya harus menuju Halte Harmoni Central Busway terlebih dahulu untuk kemudian lanjut naik lagi Transjakarta tujuan PGC (Pusat Grosir Cililitan). Dan untuk hingga di Gramedia maka saya harus turun di Halte Tegalan (setelah halte Matraman 1). Gramedia Matraman berada sempurna di depan halte Tegalan.
Informasi yang saya dapatkan itu cukup lah buat pegangan dan sanggup gambaran. Makara sudah sanggup bayangan. Dan Alhamdulillah perjalanan pun lancar, sebab memang weekend juga, jalannya agak lengang.
Saya sendiri berangkat dari Tangerang pagi-pagi jam 7, pakai bus AJA yang menuju ke Grogol, lanjut naik Transjakarta dari halte Grogol 1 ke arah Harmoni. Sesuai citra yang saya dapat, sehabis hingga di Halte Harmoni, saya eksklusif tanya ke petugas TJ nya, "Pak jikalau mau ke Gramedia Matraman, naik yang tujuan mana ya?" Tanya saya sambil akal-akalan bego dikit..he. cuma mau memastikan. Si bapaknya pun memperlihatkan tanggapan yang bahwasanya saya pun sudah tahu, "Oh Gramedia ya, naik yang jurusan PGC mas, nanti turun di halte Tegalan, nunggunya di ujung sana mas", jawab si bapak petugas sambil menunjuk arah ujung halte. Ya untuk bus tujuan PGC, tempat antriannya berada di ujung. Saya juga bingung, itu pecahan ujung atau pecahan depan..he.
Setelah membisu di antrean kurang dari 5 menit, bus yang dinantikan pun datang, arah tujuan PGC. Bus nya bukan bus Transjakarta reguler, tapi bus Kopaja gitu yang memang baru-baru ini juga sudah terintegrasi sama jalur busway transjakarta. Tak apalah, sama saja toh. Justru malah lebih enak, lebih adem, walaupun ruangnya agak lebih sempit.
Setelah melewati beberapa halte, (saya agak lupa lagi halte apa aja), karenanya pak Kondektur pun teriak-teriak isyarat dengan nada khasnya yang sedikit mendayu-dayu, "Tegalan, tegalan, Gramedia, yang turun Tegalan persiapan". Dan sampailah di halte Tegalan. Alhamdulillah, hingga juga, kurang lebih makan waktu 2 jam dari tempat kediaman di Tangerang menuju Gramedia Matraman ini.
Tempat yang dituju pun kini nampak di pandangan. Gramedia nya berada persis di seberang halte Tegalan ini. Besar sekali memang untuk ukuran sebuah toko buku. Saya pun eksklusif membayangkan betapa lengkap dan beragamnya buku-buku anggun yang tersedia di sini, kata orang-orang sih begitu. Tanpa menunggu-nunggu lagi, eksklusif saya tuju pintu masuk.
Waktu masih memperlihatkan pukul 09.00 pagi. Jadwal program launching buku #Skakmat nya masih sekitar 5 jam lagi, yakni pukul 14.30. Ya saya memang sengaja tiba pagi-pagi sebab alasan itu tadi. Makara sebelum nantinya ikut program launching buku, maka dengan spare waktu yang banyak saya sanggup cukup puas untuk sekadar keliling-keliling lihat buku-buku yang ada. Walau pada kenyataannya niscaya bukan cuma lihat-lihat.
Kalau ke toko buku, yang saya rasakan dan mungkin teman-teman juga mencicipi hal yang sama - niscaya ada aja yang dibeli walaupun dari awal cuma niat lihat-lihat saja. Dan pembeliannya juga sering kali tidak direncanakan. Misal dari rumah sudah niat beli buku A saja, tapi malah beli buku B juga, buku C dan buku-buku yang lain mungkin. Yang saya tahu,dalam dunia retail / perdagangan eceran, hal tersebut dinamakan Impulse Buying atau pembelian yang tidak direncanakan.
Tanpa berlama-lama sayapun menuju pintu utama dan masuk ke dalamnya. Di lantai pertama tidak terlihat display / pajangan buku, sebab memang khusus menjual barang-barang stationary, tas, keperluan sekolah, dll. Baru di lantai 2, 3 dan 4 pajangan bukunya tertata dengan lengkapnya. Wow.. ini toko buku apa Department Store, pikir saya. Luas sekali memang, karyawannya juga bejibun, ada eskalatornya lagi, hehe.
Dan singkat dongeng sehabis berkeliling selama kurang lebih 3 jam,sambil membunuh waktu menunggu program launching bukunya mas Habibie tiba, menyerupai telah diduga sebelumnya sayapun karenanya terkena godaan impulse buying itu tadi. Dari yang awalnya cuma niat beli satu buku, jadi beli 4 buku. Dalam kondisi menyerupai ini, tentu harus lebih bijak dalam memilih buku mana yang paling dibutuhkan. Salah-salah malah tidak sanggup kontrol diri, atau malah beli buku yang kurang pas sama kebutuhan kita sekarang, uang yang dibelanjakanpun jadi kurang efektif.
Saya sendiri lebih banyak ngubek di lantai 3, yang berisikan buku-buku kategori novel, bisnis, pengembangan diri, buku-buku ihwal Internet dan motivasi. Dan secara tidak sengaja di pecahan sudut ruang lantai 3 itu saya melihat goresan pena sebuah ruangan bertuliskan Function Room. Dan di situlah program launching buku Sekarang Atau Keburu Mati - nya Mas Habibie Afsyah nanti akan dilangsungkan. Wah, alhamdulilah tidak usah cari-cari lagi jadinya.
Akhirnya sehabis mendapat buku yang paling pas, saya putuskan untuk akhiri perburuannya, sebelum semakin termakan dengan buku-buku lainnya yang memang bagus-bagus dan ingin saya angkut semua. :)
Sebenarnya jikalau diteruskan sanggup saja beli lebih dari 4 buku. Tapi sebab selain terhambat di doku :3, adzan dzuhur juga mulai berkumandang. Waktunya shalat.
Menjelang Acara Launching Buku 'Sekarang Atau Keburu Mati'
Setelah shalat dzuhur dan menunggu kurang lebih 2 jam, karenanya program yang ditunggu-tunggu pun tiba juga saatnya. Wakut memperlihatkan pukul 02.00 siang. Saya pun kembali lantai 3. Bukan untuk nyari buku lagi, melainkan untuk menuju Function Room tempat akan dilangsungkannya program peluncuran buku Sekarang Atau keburu Mati.
Saat hingga di depan pintu masuk Function Room, saya melihat sosok Ibu-ibu berjilbab yang sedang merapikan masakan / snack untuk para tamu yang datang. Dan sehabis saya perhatikan, ternyata dia yakni bu Endang Setyati, Ibu kandung sekaligus tokoh utama di balik kesuksesan masa Habibie Afsyah.
Saya eksklusif hampiri beliau, sambil ucap salam dan cium tangan. "Bu Endang, ibunya mas Habibie kan ya?" tanya saya memastikan. "Iya, silahkan eksklusif masuk aja mas, Habibienya udah ada di dalam juga tuh". Beliau mempersilakan. Sayapun masuk ke ruangan tersebut dan di depan, saya lihat mas Habibie sedang bermasa beberapa temannya. Langsung saya hampiri, dan perkenalkan diri, "Rusman mas". "Oh iya mas Rusman, makasih sudah datang" Jawab mas Habibie ramah. Tidak ingin kehilangan momen, saya eksklusif minta foto bareng dan eksklusif disanggupi dengan ramahnya oleh si mas Habibie. "Oh ya ayo, silahkan" katanya.
Hasilnya ini. Jepretan si kang Ama, seorang sobat yang juga gres saya kenal di situ.
Senang sekali rasanya. Setelah sekian tahun cuma sanggup mengagumi dari kejauhan, karenanya sanggup juga ketemu eksklusif dengan mas Habibie ini.
Show Time
Lalu sehabis menunggu kelengkapan dan kesiapan program ditambah jam karet sebentar, karenanya program poloh pun tiba. Yang pertama yaitu talkshow dengan narasumber Ibu dan Ayah dari mas Habibie Afsyah sendiri.Kemudian dilanjutkan dengan segmen utamanya, yaitu bedah buku Sekarang Atau Keburu Mati dengan nara sumber yaitu penulisnya sendiri pastinya, mas Habibie Afsyah.
Dalam pemaparannya ada satu pecahan yang paling saya ingat yakni ketika ditanya ihwal kenapa judulnya "Sekarang Atau Keburu Mati"? Judulnya memang sedikit agak buat merinding siapa saja yang mendengarnya. Dari pemaparan mas Habibie, kenapa judulnya itu, sebab dia ingin memperlihatkan pesan bagi semua orang, khususnya anak untuk tidak mempunyai sifat menunda-nunda pekerjaan. Lakukanlah kini juga sesuatu yang berdasarkan kita berkhasiat untuk masa depan. Jika kita punya impian sesuatu, berjuanglah dan kejarlah dari mulai kini juga selagi masih punya jatah hidup.
Karena kita tentu tidak akan pernah tahu kapan kita akan kembali menghadap-Nya. Jangan sia-siakan waktu untuk hal-hal yang bersifat sia-sia dan maksiat, sebab untuk meninggal tentu tidak ada syarat harus bau tanah dulu, atau sakit dulu. Semua sudah menjadi takdir dan diam-diam Allah. Tugas kita cuma bagaimana mengisi waktu hidup dengan hal-hal berkhasiat dan berjuang sekuat tenaga, konsisten dan tekun bekerja demi meraih impian yang dicita-citakan. Dan hal itu telah dicontohkan oleh pribadi seorang Habibie Afsyah.
Tak terasa, waktupun sudah memperlihatkan pukul 5 sore. Hingga karenanya saya tersadar belum shalat Ashar. Selagi masih ada waktu ashar, sayapun keluar ruangan untuk menuju lantai basement, tempat beradanya mushala. Mas Habibie masih bercerita menjawab satu persatu pertanyaan dari moderator, mas Ridwan.
Setelahnya, saya kembali ke venue dan ternyata segmen bedah bukunya sudah selesai :) Namun masih ada segmen sisa, yaitu games / kuis dan live music. Tepat sehabis saya kembali menuju ruangan, sedang ada games di depan. Baru duduk sebentar, si kang Ama tadi eksklusif minta saya ke maju ke depan untuk ikutan games, sambil bilang ke MC "dari Garut nih kak, Garut". Ya Garut kota asal saya. Saya pun ikutan maju ke depan sambil rada bingung. Belakangan saya gres tahu jikalau gamesnya yaitu jauh-jauhan alamat KTP..haha. Saat itu di depan ada dua orang mas-mas, dari Lombok dan dari Cirebon. Tambah saya jadi 3. Tapi sebab hadiah game itu untuk 2 orang saja, maka untuk dua orang yang alamat KTP lebih erat harus Suwit (benar gak ya nulisnya begitu). Itu artinya saya dan bapak yang dari Cirebon yang harus suwit. Dan saya yang kalah. Gak ngarep menang juga sih, wong dari awal juga resah game apa..he
Selanjutnya ada games lagi, namun kali ini lebh objektif. Gamenya berupa kuis pertanyaan. Mba Arlin, salah satu MC acaranya memperlihatkan pertanyaan berdasarkan buku Sekarang Atau Keburu Mati. Pertanyaannya adalah, "Pada halaman berapa dijelaskan bahwa Habibie yakni anak ke 8?" Hmm.. saya tahu, itu bagian-bagian awal buku, namun untuk tepatnya di halaman berapa - agak perlu buka-buka bukunya lagi. Langsung saya ambil buku Sekarang Atau Keburu Mati - nya dan saya cari di halaman berapa jawabannya. Peserta lain juga tampak melaksanakan hal yang sama. Namun sehabis buka-buka halaman demi halaman awal, saya tidak kunjung mendapat jawabannya. Mungkin sebab kurang fokus juga nyarinya, akseptor lain pun juga sama.
Belakangan gres saya tahu juga bahwa penilaiannya yakni berdasar dari perjuangan setiap akseptor dalam mencari tanggapan atas pertanyaan yang diajukan tadi. Rupanya perjuangan saya yang cukup gigih dalam mencari di halaman berapa jawabannya tadi - tidak luput dari perhatian si Mba Arlin. Dan karenanya hadiah goody bag nya jatuh ke dua orang yang katanya usahanya paling gigih :) yaitu, saya dan seorang ibu yang duduk di belakang saya. Yee.. karenanya sanggup hadiah juga.
Game sederhana memang, tapi dari situ saja sebenranya ada pelajaran positf yang sanggup diambil. Dalam mencapai sebuah tujuan, yang perlu kita lakukan yakni berusaha dengan gigih. Soal nanti hasilnya menyerupai apa, itu urusan yang di Atas. Tugas kita cuma berusaha.
Bukan diam-diam lagi, Allah selalu memperlihatkan rezeki pada hamba-hamba-Nya bahkan dari arah dan jalan yang tidak disangka-sangka.
Oke, itu tadi sedikit intermezzo.
Sebelum pulang, saya beranikan diri untuk minta foto bareng juga dengan ibu dan bapaknya mas Habibie sekalian minta semoga bukunya juga dilegalisir (baca: ditandatangani) oleh Ibu dan Bapaknya mas Habibie. Kapan lagi jikalau bukan sekarang. Selain buat kenang-kenangan, juga sebagai motivasi dan yang tidak kalah pentingnya jadi ada materi buat menulis diary di blog..:)
Waktu semakin sore menjelang maghrib. Merasa niat sudah tertunaikan semua, karenanya sayapun pamit pulang kepada Ibu dan Bapak, serta mas Habibienya.
Nah begitulah tadi pengalaman saya ketika kemarin ikut program launching bukunya mas Habibie Afsyah, Sekarang Atau Keburu Mati. Sungguh penglaman yang berkesan. Bukunya juga kini sudah sanggup dibeli di Gramedia ataupun toko buku lainnya. Saya rekomendasikan teman-teman untuk baca juga buku ini. Banyak sekali pelajaran di dalamnya. Dijamin bergizi.
Baik, sekian saja coretan saya kali ini. Jika teman-teman punya pengalaman juga ketika berkungjung ke Gramedia Matraman khususnya, atau pengalaman seputar buku Sekarang atau Keburu Mati, saya tunggu sharingnya di kolom komentar di bawah ya.
Akhir kata, sekian dan terima kasih.
0 komentar
Posting Komentar