Sabtu, 15 September 2018

Memperbaiki Kecepatan Respon Server Website

Memperbaiki Kecepatan Respon Server Website

 Menjaga kecepatan respon server tetap prima menjadi salah satu hal yang cukup penting di  Memperbaiki Kecepatan Respon Server Website
Menjaga kecepatan respon server tetap prima menjadi salah satu hal yang cukup penting di kurun SEO ketika ini. Hal itu alasannya ialah Google mengutamakan user experience dari website anda sebagai faktor SEO; dan semakin banyak pesaing di luar sana yang peduli dengan kualitas kecepatan server mereka.

Apa itu kecepatan respon server?

Kecepatan respon server ialah jumlah waktu yang diharapkan bagi sebuah server web untuk merespon sebuah undangan dari browser.

Halaman web mengirimkan request elemennya ke web server.

Tidak peduli seberapa jago meningkatkan secara optimal kecepatan halaman website yang anda lakukan, kalau masalahnya ada di server yang lemot, maka total waktu muat keseluruhan halaman anda tetap saja akan sangat lama.

Google sendiri sudah menentukan bahwa setiap pemilik website sebaiknya mengurangi kecepatan respon servernya di bawah 0,2 detik. Makara kalau server anda lambat merespon, apa saja masalahnya dan bagaimana cara mengatasinya?

Untuk mengatasi problem server yang lambat anda dapat melaksanakan 2 hal, yaitu:
  • Belajar menggunakan layanan hosting dengan lebih efisien.
  • Membayar lebih mahal untuk hosting yang sumberdaya-nya lebih besar

Faktor-Faktor Kecepatan Respon Server

Ada 4 hal yang berhubungan menghipnotis kecepatan respon server website anda:
  1. Trafik website; semakin besar, maka semakin berat
  2. Penggunaan Sumberdaya; kalau setiap halaman web menggunakan sumberdaya yang lebih sedikit, maka kecepatan menjadi lebih baik.
  3. Paket hosting website; menaikkan kapasitas dari sumberdaya hosting website anda dapat menaikkan kecepatan respon server.
  4. Software server; mengubah software atau konfigurasinya dapat menaikkan kecepatan respon server.

Trafik Website


Saat website mendapat lebih banyak trafik, maka akan lebih banyak sumberdaya yang dipakai dari server. Website kita yang sebelumnya kencang akan menjadi semakin lambat seiring pertambahan jumlah pengunjung.

Sekarang bayangkan anda ada di restoran dan memesan masakan anda. Jika di dalam restoran hanya ada anda dan 2-3 orang lain, maka masakan anda akan cepat datang. Tapi kalau di dalam restoran sudah antri 30 orang, maka anda dapat menunggu hampir sejam untuk mendapat masakan anda.

Itu alasannya ialah jumlah pengunjung naik tetapi jumlah juru masaknya tetap.

Solusinya? Masa iya mengurangi jumlah pengunjung website anda? Ngak mungkin kan?

Makara anda dapat main di penggunaan sumberdaya halaman-halaman web anda....

Penggunaan Sumberdaya.

Setiap kali kita menambahkan elemen di halaman website kita maka itu  akan menggunakan lebih banyak sumberdaya dari server.

Sebuah website wordpress biasanya menggunakan beberapa stylesheet, script, dan sumberdaya lainnya menyerupai gambar dari dalam server.

Itu berarti setiap kali ada yang membuka halaman website anda, dapat terjadi beberapa kali request bolak balik dari browser ke server untuk memuat keseluruhan halaman website kita....

Makara kalau server anda dapat melayani 100 request per detik; maka server anda hanya dapat melayani 4 orang setiap detiknya kalau setiap halaman website anda memiliki 25 request sumberdaya ke server.

Kalau begitu bagaimana mengurangi jumlah request dari halaman website anda? Ya semakin sedikit file yang ditampilkan dalam halaman web maka akan semakin sedikit juga requestnya....

Makanya website yang tampilannya sederhana itu jauh lebih kencang, kalau diberlakukan kondisi hosting yang sama.

Makara bagaimana mengatasi problem request ini?

Anda dapat melaksanakan beberapa hal, yaitu:
  • Menggabungkan beberapa file CSS yang dapat digabungkan
  • Menggabungkan file-file eksternal javascript
  • Menggunakan lazy load image (anda pernah tiba ke website yang gambarnya gres dimuat ketika anda melaksanakan scroll ke bawah kan?)
  • Penggunaan keep alive pada server yang dapat menciptakan halaman website anda membuka file yang lebih banyak.

Web Hosting

Pastikan anda menentukan web hosting yang sempurna dengan kebutuhan anda. Yang paling penting ialah memastikan kalau kapasitas yang kita beli tidak terlalu kecil untuk kelas website kita.

Tentunya kita mau menggunakan web hosting yang semurah mungkin, tapi kalau memang trafik semakin naik....maka jangan terlalu pelit untuk melaksanakan upgrade paket hosting.

Content Delivery Network
Sebuah Content Delivery Network atau biasa disingkat CDN akan menyimpan file-file kita di banyak sekali server di potongan dunia berbeda.

Ini akan membantu setiap orang di banyak sekali potongan dunia untuk mengakses halaman web anda lebih cepat, alasannya ialah lokasi penyimpanan yang lebih dekat. Makara CDN itu menjadi sangat penting untuk kecepatan respon server anda kalau pengunjung anda tiba dari banyak sekali potongan dunia.

Wordpress / Pengguna PHP
Setiap website wordpress menggunakan PHP. Kebanyakan website ini memiliki kecepatan respon server yang lebih lambat alasannya ialah bukan hanya menangani pembukaan file, tapi juga memproses undangan pengunjung dari fungsi-fungsi PHP yang tersedia.

Ini contohnya ditemukan pada server bisnis online yang menggunakan cart atau formulir online.

Makara pastikan setiap fungsi PHP yang ditambahkan ke halaman website anda memang penting, dan bukan hanya memperberat server tanpa manfaat sama sekali.

Pengguna wordpress sebaiknya menggunakan cache pada websitenya. Ini akan memperingan kerja server sehingga kecepatan respon server juga dapat bertambah. Pengguna wordpress dapat menggnakan w3 total cache atau wp super cache

Tapi hati-hati buat pengguna toko online dengan sistem CART, alasannya ialah banyak tema toko online wordpress yang sistem CART-nya tidak berfungsi dengan benar kalau menggunakan sistem cache ini.

Software Server Anda

Saat ini ada 3 software server yang sudah sangat dikenal, yaitu:
  • Apache
  • Nginx
  • Litespeed

APACHE
Apache ini gratis dan dipakai di banyak sekali web server di internet. Apache sangat gampang dipakai dan baik juga dalam dokumentasi. Banyak tutorial di internet mengasumsikan bahwa anda ialah pengguna apache, alasannya ialah paling banyak dipakai beberapa waktu yang lalu.

Apache bukan yang terbaik dalam hal performa, tapi memiliki banyak sekali modul dan add ons yang dapat kita pergunakan.

Sayangnya untuk problem kecepatan respon server Apache termasuk biasa saja, bahkan dengan konfigurasi yang sangat baik.

NGINX
Para pengembang website banyak yang menyukai Nginx alasannya ialah performanya lebih baik dari Apache bahkan dengan konfigurasi default. Nginx menggunakan sumberdaya yang lebih sedikit sehingga dapat menangani lebih banyak trafik dibandingkan Apache.

LITESPEED
Ini ada versi gratis dan ada versi berbayarnya. Litespeed bekerja lebih cepat dari Apache; dan untungnya litespeed ini kompatible dengan apache, jadi pengguna apache dapat beralih ke litespeed dengan sangat mudah. PHP berjalan lebih cepat di litespeed, kalau dibandingkan dengan Apache dan Nginx.

Dalam kondisi dasarnya; Apache dapat menangani 11 request per detik; Nginx menangani 12 request per detik; dan Litespeed menangani 13 request per detik.

Tapi dengan memasukkan sistem Cache, ternyata Apache dan Nginx hanya dapat 3x lebih cepat, sedangkan LiteSpeed dengan sistem cache dapat hingga hampir 40x lebih cepat.... Jumlah request dapat naik hingga 440 hingga 500-an request per detik....

KESIMPULAN
Makara kita kembali ke empat poin di atas. Kalau bicara problem kecepatan respon server; anda harus mempertimbangkan Trafik, sumberdaya, Software, dan Paket Hosting yang anda gunakan.

Makara setidaknya gunakan server dengan software LITESPEED; dan sehabis itu atur website anda semoga lebih ramping dalam penggunaan file; terakhir, sesuaikan paket web hosting anda dengan trafik yang masuk.
Mempersiapkan Generasi Yang Cinta Masjid Semenjak Dini

Mempersiapkan Generasi Yang Cinta Masjid Semenjak Dini

Kita patut gembira dengan semarak keagamaan secara global akhir-akhir ini. Bahkan, kita patut bersyukur dengan syiar agama berupa kemegahan dan keindahan masjid dan mushalla di sekitar tempat tinggal kita.  Namun, kita juga patut cemas dengan praktek pengamalan keseharian di lingkungan tempat tinggal kita. Di antaranya terkait shalat berjama’ah di masjid yang tidak penuh satu shaf. Tidak banyak masyarakat yang shalat di masjid. Kalaupun ada hanya orang tua-tua saja. Kalaupun agak ramai, itu mungkin hanya maghrib. Empat waktu yang lain, hanya diisi oleh generasi bau tanah saja.

Kita mungkin berhusnuzhon bahwa siang dan sore hari masyarakat kita beraktifitas di tempat yang berbeda sehingga tidak shalat berjama’ah di lingkungan tempat tinggalnya. Mari kita lihat juga di waktu Magrib, Isya dan Shubuh. Tepat kiranya apa yang disampaikan oleh Buya Hamka bahwa bila ingin melihat kaum muslimin, lihatlah ketika hari raya. Namun, bila ingin melihat orang mukmin, lihatlah waktu shubuh di masjid.

Agak kita perkecil standar mengukurnya, mari lihat kondisi ketika shalat Jum’at. Dari jumlah penduduk suatu kampung, berapa persentase jumlah generasi muda dibandingkan orang tua? Berapa persentase anak usia sekolah dibandingkan dengan bapak-bapaknya? Atau bila mau lihat data Badan Pusat Statistik, berapa persentase generasi muda dibandingkan bapak-bapak atau kakek-kakek yang sudah tua?  Pertanyaan kita, mana generasi muda yang akan kita harapkan menjadi generasi penerus kita ke depan, generasi yang akan jadi pemimpin kampung halamannya, pemimpin ummat dan pemimpin tempat ini. Kita patut khawatir meninggalkan generasi yang lemah di masa yang akan datang. Lemah akidah, lemah ibadah, lemah akhlak, lemah ekonomi, lemah dalam kepemimpinan dan lain-lain. Pendek kata, lemah dalam segala hal. Istilah lain yang mungkin juga sempurna dipakai yakni generasi yang krisis dalam banyak sekali bidang. 

Patut kita renungkan Firman Allah surat al-Nisa/4 ayat 9
وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا(9)
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka bawah umur yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh lantaran itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. (Q.S. al-Nisa/4: 9)

Dalam ayat lain Allah menyuruh kita orang yang beriman untuk memperhatikan apa yang telah diperbuat untuk hari esok. Hari esok dalam pengertian di dunia dan hari esok dalam pengertian kehidupan akhirat.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ(18)
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok. Dan bertakwalah kepada Allah, sebetulnya Allah Maha Mengetahui apa yang kau kerjakan. (Q.S. al-Haysr/ 59: 18)

Bagaimana Caranya?
1.    Mulai pendidikan dari rumah tangga
Ayat sembilan surah al-Nisa’ di atas menyebut istilah dzurriyah yang biasa diterjemahkan dengan anak-anak. Tanggung jawab mendidik bawah umur yakni tanggung jawab orang tua, bukan tanggung jawab guru di sekolah. Maka mulailah mendidik sebuah generasi dari ketika mereka masih anak-anak. Tanggung jawab pertama yakni tanggung jawab orang tua. "hai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka" begitu perintah Allah dalam surah al-Tahrim. Nabi mengatakan "setiap kau yakni pemimpin, dan akan dimintai pertanggungjawabnnya terhadap apa yang di pimpinnya". Jika setiap keluarga telah berhasil mendidik anggota keluarganya dengan menanamkan pedoman agama, maka tidak tidak mungkin satu kampung penduduknya yakni penduduk yang beriman. Demikian juga halnya satu kecamatan, kabupaten bahkan negara sekalipun. K.H. Abdullah Gimnastiar pernah menyampai rumus tiga M. Di antaranya, mulai dari hal terkecil. Keluarga yakni organisasi terkecil untuk membentuk generasi yang cinta mesjid.

2.    Mari ajak bawah umur kita untuk cinta ke masjid semenjak dini
Melanjutkan pendidikan di rumah tangga, maka kewajiban Ayah untuk mengajak dan membawa anak-anaknya ke masjid. Ayah pergi ke masjid juga membawa anak-anaknya. Tidak sempurna alasan kasihan kepada anak lantaran suhu yang hambar di malam dan waktu shubuh. Karena dinginnya angin malam di waktu Isya dan Shubuh hari belum seberapa dibandingkan panasnya api neraka. Ayah jangan pergi ke masjid sendiri. Ayah menjadi pola yang baik bagi anaknya. Bukan sebaliknya, menyuruh anak ke masjid tapi ayahnya tidak ke masjid. Harusnya menyerupai filosofi orang memandikan kuda, kuda dan tuannya sama-sama masuk ke air. Bukan menyerupai orang memandikan monyet. Tuannya menceburkan kera ke sungai, namun tuannya tidak masuk ke dalam air.

3.    Mari jadikan masjid sebagai tempat yang nyaman dan menyenangkan bagi bawah umur dan generasi muda
Pernahkah kita bertanya mengapa bawah umur muda kita lebih nyaman di cafe, warung kopi, warnet, tempat nongkrong dan tempat berkumpulnya bawah umur muda lainnya. Mereka betah berlama-lama di warung kopi lantaran mereka merasa nyaman di sana. Maka tidak salah juga bila ada masjid yang menyediakan wifi gratis sehingga generasi zaman now mau ngumpul dan nongkrong di masjid. Ada baiknya juga masjid menyediakan perpustakaan dan taman bacaan sehingga anak muda berkunjung ke masjid. Jangan hingga ada bawah umur yang dihardik, diusir dan dikasari di madjid. Karena hal itu akan menjadikan bekas ketidaknyamanan bagi mereka sehingga menganggap masjid yakni tempat yang tidak ramah terhadap mereka.

4.    Mari kita jadikan masjid sebagai sentra acara masyarakat
Tidak hanya sebagai sentra acara keagamaan, tapi banyak sekali acara bisa dipusatkan di masjid sehingga masjid menjadi sentra acara kampung. Ketika tiba waktu shalat, maka masyarakat yang mengikuti acara di masjid tentunya akan ikut shalat berjamaah. Sebagai contoh, masjid bisa ramai ketika ada shalat mayit di masjid. Namun tentunya tidak sempurna kiranya kita berharap harus ada yang meninggal dunia setiap waktu shalat supaya shalat lima waktu selalu ramai di madjid.

Dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah Rasulullah bersabda
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
Tujuh golongan yang dinaungi Allah dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: pertama, Imam yang adil, kedua seorang cowok yang tumbuh remaja dalam beribadah kepada Allah, ketiga seorang yang hatinya bergantung ke masjid, keempat dua orang yang saling menyayangi di jalan Allah, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, kelima seorang pria yang diajak berzina oleh seorang perempuan yang memiliki kedudukan lagi cantik, kemudian ia berkata, ‘Sesungguhnya saya takut kepada Allah. keenam seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah kemudian ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, dan ketujuh seseorang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sepi kemudian ia meneteskan air matanya.
Alhamdulillah. Kita telah berhasil membangun madjid yang bagus dan megah. Namun membangun masjid tidak hanya membangun fisiknya, tapi juga membangun isinya. Dengan segenap kemampuan kita, mari kita persiapkan pembangunan isi masjid. Kita jadikan masjid sebagai sentra acara kita. Pengurus masjid juga sebaiknya memikirkan pembangunan mental spiritual, tidak hanya fokus membangun fisik masjid. Sehingga sesudah berlalunya generasi tua, masih ada generasi selanjutnya yang akan memakmurkan masjid.

___

*) Materi ini pertama kali disampaikan ketika Khutbah Jum'at di Masjid Kenawat Aceh Tengah 24 Rabi'ul Akhir 1439 H/12 Januari 2018 M