Minggu, 30 September 2018

Tanda -Tanda Kiamat

Tanda -Tanda Kiamat

Tanda-Tanda Kiamat Kecil
 
Tanda-tanda kiamat kecil terbagi menjadi dua: Pertama, insiden sudah muncul dan sudah selesai; mirip diutusnya Rasulullah saw., terbunuhnya Utsman bin ‘Affan, terjadinya fitnah besar antara dua kelompok orang beriman. Kedua, kejadiannya sudah muncul tetapi belum selesai bahkan semakin bertambah; mirip tersia-siakannya amanah, terangkatnya ilmu, merebaknya perzinahan dan pembunuhan, banyaknya perempuan dan lain-lain.
Di antara gejala kiamat kecil adalah:
1. Diutusnya Rasulullah saw
Jabir r.a. berkata, ”Adalah Rasulullah saw. jikalau dia khutbah memerah matanya, suaranya keras, dan penuh dengan semangat mirip panglima perang, dia bersabda, ‘(Hati-hatilah) dengan pagi dan sore kalian.’ Beliau melanjutkan, ‘Aku diutus dan hari Kiamat mirip ini.’ Rasulullah saw. mengibaratkan mirip dua jarinya antara telunjuk dan jari tengah. (HR Muslim)

2. Disia-siakannya amanat
Jabir r.a. berkata, tatkala Nabi saw. berada dalam suatu majelis sedang berbicara dengan sahabat, maka datanglah orang Arab Badui dan berkata, “Kapan terjadi Kiamat ?” Rasulullah saw. terus melanjutkan pembicaraannya. Sebagian teman berkata, “Rasulullah saw. mendengar apa yang ditanyakan tetapi tidak menyukai apa yang ditanyakannya.” Berkata sebagian yang lain, “Rasul saw. tidak mendengar.” Setelah Rasulullah saw. menuntaskan perkataannya, dia bertanya, “Mana yang bertanya wacana Kiamat?” Berkata lelaki Badui itu, ”Saya, wahai Rasulullah saw.” Rasulullah saw. Berkata, “Jika amanah disia-siakan, maka tunggulah kiamat.” Bertanya, “Bagaimana menyia-nyiakannya?” Rasulullah saw. Menjawab, “Jika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat.” (HR Bukhari)

3. Penggembala menjadi kaya
Rasulullah saw. ditanya oleh Jibril wacana gejala kiamat, kemudian dia menjawab, “Seorang budak melahirkan majikannya, dan engkau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang, dan miskin, penggembala hewan berlomba-lomba saling tinggi dalam bangunan.” (HR Muslim)

4. Sungai Efrat bermetamorfosis emas
Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat hingga Sungai Eufrat menghasilkan gunung emas, insan berebutan tentangnya. Dan setiap 100 terbunuh 99 orang. Dan setiap orang dari mereka berkata, ”Barangkali akulah yang selamat.” (Muttafaqun ‘alaihi)
5. Baitul Maqdis dikuasai umat Islam
”Ada enam dari gejala kiamat: kematianku (Rasulullah saw.), dibukanya Baitul Maqdis, seorang lelaki diberi 1000 dinar, tapi dia membencinya, fitnah yang panasnya masuk pada setiap rumah muslim, janjkematian menjemput insan mirip janjkematian pada kambing dan khianatnya bangsa Romawi, hingga 80 poin, dan setiap poin 12.000.” (HR Ahmad dan At-Tabrani dari Muadz).

6. Banyak terjadi pembunuhan
Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tiada akan terjadi kiamat, sehingga banyak terjadi haraj.. Sahabat bertanya apa itu haraj, ya Rasulullah?” Rasulullah saw. Menjawab, “Haraj yakni pembunuhan, pembunuhan.” (HR Muslim)

7. Munculnya kaum Khawarij
Dari Ali ra. berkata, saya mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Akan keluar di kiamat kelompok orang yang masih muda, bodoh, mereka menyampaikan sesuatu dari firman Allah. Keimanan mereka hanya hingga di tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama mirip anak panah keluar dari busurnya. Di mana saja kau jumpai, maka bunuhlah mereka. Siapa yang membunuhnya akan mendapat pahala di hari Kiamat.” (HR Bukhari).

8. Banyak polisi dan pembela kezhaliman
“Di kiamat banyak polisi di pagi hari melaksanakan sesuatu yang dimurkai Allah, dan di sore hari melaksanakan sesutu yang dibenci Allah. Hati-hatilah engkau jangan hingga menjadi teman mereka.” (HR At-Tabrani)

9. Perang antara Yahudi dan Umat Islam
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum muslimin berperang dengan yahudi. Maka kaum muslimin membunuh mereka hingga ada seorang yahudi bersembunyi di belakang batu-batuan dan pohon-pohonan. Dan berkatalah kerikil dan pohon, ‘Wahai muslim, wahai hamba Allah, ini yahudi di belakangku, kemari dan bunuhlah ia.’ Kecuali pohon Gharqad alasannya yakni ia yakni pohon Yahudi.” (HR Muslim)

10. Dominannya Fitnah
Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat, hingga dominannya fitnah, banyaknya dusta dan berdekatannya pasar.” (HR Ahmad).

11. Sedikitnya ilmu

12. Merebaknya perzinahan

13. Banyaknya kaum wanita
Dari Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda. “Sesungguhnya di antara gejala kiamat yakni ilmu diangkat, banyaknya kebodohan, banyaknya perzinahan, banyaknya orang yang minum khamr, sedikit kaum lelaki dan banyak kaum wanita, hingga pada 50 perempuan hanya ada satu lelaki.” (HR Bukhari)

14. Bermewah-mewah dalam membangun masjid
Dari Anas ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Diantara tanda kiamat yakni bahwa insan saling membanggakan dalam keindahan masjid.” (HR Ahmad, An-Nasa’i dan Ibnu Hibban)

15. Menyebarnya riba dan harta haram
Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Akan tiba pada insan suatu waktu, setiap orang tanpa kecuali akan makan riba, orang yang tidak makan langsung, niscaya terkena debu-debunya.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan Al-Baihaqi)
Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Akan tiba pada insan suatu ketika di mana seseorang tidak peduli dari mana hartanya didapat, apakah dari yang halal atau yang haram.” (HR Ahmad dan Bukhari)
Tanda-Tanda Kiamat Besar
Sedangkan gejala kiamat besar yaitu insiden sangat besar dimana kiamat sudah sangat bersahabat dan mayoritasnya belum muncul, mirip munculnya Imam Mahdi, Nabi Isa, Dajjal, Ya’juj dan Ma’juj.
Ayat-ayat dan hadits yang menyebutkan gejala kiamat besar di antaranya:
Hingga apabila dia telah hingga di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata, “Hai Dzulqarnain, bergotong-royong Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang menciptakan kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami menawarkan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kau menciptakan dinding antara kami dan mereka?” Dzulqarnain berkata, “Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya yakni lebih baik, maka tolonglah saya dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), supaya saya menyebarkan dinding antara kau dan mereka.” (Al-Kahfi: 82)
“Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan homogen hewan melata dari bumi yang akan menyampaikan kepada mereka, bahwa bergotong-royong insan dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.” (An-Naml: 82)
Dari Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari ra, berkata: Rasulullah saw. muncul di tengah-tengah kami pada ketika kami saling mengingat-ingat. Rasulullah saw. bertanya, “Apa yang sedang kau ingat-ingat?” Sahabat menjawab, “Kami mengingat hari kiamat.” Rasulullah saw. bersabda,”Kiamat tidak akan terjadi sebelum engkau melihat 10 tandanya.” Kemudian Rasulullah saw. menyebutkan: Dukhan (kabut asap), Dajjaal, hewan (pandai bicara), matahari terbit dari barat, turunnya Isa as. Ya’juj Ma’juj dan tiga gerhana, gerhana di timur, barat dan Jazirah Arab dan terakhir api yang keluar dari Yaman mengantar insan ke Mahsyar. (HR Muslim)
Dari Abdullah bin Mas’ud ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, ”Hari tidak akan berakhir, dan tahun belum akan pergi sehingga bangsa Arab dipimpin oleh seorang dari keluargaku, namanya sama dengan namaku.” (HR Ahmad) 
                Datangnya Imam Mahdi dan Pembunuhan Dajjal ( Kiamat Besar )
1. Perang Akhir Zaman (Armageddon) Secara tekstual, tidak satu pun yang menyebutkan lafadz Armageddon. Jika yang dimaksud dengan Armageddon yakni perang komplotan Internasional, maka sabda Nabi Muhammad SAW yang mengisyaratkan akan hal itu yakni : "Kalian akan mengadakan perdamaian dengan bangsa Rum dalam keadaan aman.

Lalu kalian akan berperang bersama mereka melawan satu musuh dari belakang mereka".(Hadits shahih yang diriwayatkan Imam Ahmad)


2. Munculnya Imam Mahdi Nama dia Muhammad bin Abdullah Al Mahdi Al Fathimi Al Quraisy. Beliau yakni keturunan rasulullah SAW dan termasuk salah satu Khulafaur Rasyidin. Imam Mahdi yakni seorang Quraisy yang muncul di tamat jaman untuk memenuhi dunia dengan keadilan sebagaimana sebelumnya telah dipenuhi dengan kedzaliman.

Beliau menetap di bumi antara 7 hingga 9 tahun, memerangi musuh Islam dan fitnah Dajjal. Munculnya Imam Mahdi di masa perjanjian tenang antara kaum muslimin dengan Bani Ashfar, hingga risikonya mereka mengkhianati kaum muslimin, selanjutnya dia menjadi pemimpin tertinggi dalam seluruh pertempuran berikutnya.

Beliau muncul ketika wafatnya seorang khalifah, kemudian ia keluar menuju Makkah dan dikejar-kejar oleh satu pasukan dari umat Muhammad hingga apabila hingga di sebuah tempat yang berjulukan Al Baida, pasukan itu ditelan oleh bumi, Kemudian Imam Mahdi dibai'at oleh kaum muslimin antara sudut ka'bah dan maqom Ibrahim.

Rasulullah SAW bersabda, "Jika kau melihatnya, maka berbai'atlah walaupun harus merangkak di atas salju, alasannya yakni dia yakni khalifah Allah Al Mahdi".(HR. Ibnu Majah, shahih)


3. Perang Melawan Semenanjung Arabia Mereka yakni suku Quraisy yang dipimpin oleh seorang pria yang berjulukan Sufyani, dimana ia meminta kepada para pamannya, yakni suku Kilab. Namun Imam Mahdi berhasilmengalahkan mereka. Sabda nabi Muhammad SAW, "Kamu akan memerangi semenanjung Arabia kemudian Allah akan menaklukkannya untukmu.

Setelah itu Persia, dimana Allah akan menaklukkannya untukmu. Kemudian Rum, dimana Allah akan menaklukkannya untukmu. Kemudian kau akan memerangi dajjal, dan Allah akan menaklukkannya untukmu".(HR. Muslim)


4. Perang Melawan Persi Menurut sebagian pendapat, mereka yakni kelompok syi'ah Iran (Persi) yang merupakan musuh ahlus sunah. Kaum syi'ah merasa jengkel alasannya yakni Imam Mahdi muncul bukan salah satu dari imam 12 yang dijanjikan kepada mereka. Dalam peperangan ini Imam Mahdi berhasil mengalahkan mereka.


5. Pengkhianatan Rum Kaum rum mengkhianati kaum muslimin, mereka menyusun makar untuk menyerang kaum muslimin dengan menyerahkan 80 bendera yang masing-masing terdiri dari 12.000 tentara. Rasulullah SAW bersabda, "kemudian akan terjadi perdamaian antara kau dan bani Ashfar (Rum), tetapi kemudian mereka mengkhianati perjanjian itu dan tiba kepadamu dengan membawa 80 bendera, dan tiap-tiap bendera diikuti sebayak 12.000 orang. (HR. Bukhari)


6. Al-Malhamah Al-Kubra Ini merupakan pertempuran terdahsyat yang terjadi antara kaum muslimin dengan Romawi. Dalam pertempuran ini kedua belah pihak bertempur tidak lagi memakai senjata modern, namaun hanya memakai kuda dan pedang. Karena seluruh senjata modern telah musnah dalam insiden perang besar kiamat (Armageddon). Pertempuran besar (Al-Malhamah Al-Kubra) terjadi di sebuah kawasan yang berjulukan Ghutah bersahabat Damayskus, dimana tempat itu menjadi sentra kaum muslimin ketika itu.

Perang ini dipimpin eksklusif oleh Imam Mahdi. Kaum Rum bergerak menuju Syiria dan turun dikota A'maq atau Dabiq, dalam sebuah kumpulan tentara dengan 80 bendera, setiap bendera terdapat 12.000 tentara. Perang Al-Malhamah Al-Kubra ini terjadi selama 4 hari berturut-turut. 1/3 dari kaum muslimin melariakn diri dari pertempuran, yang mana dosa mereka tidak akan diampuni oleh Allah SWT. Dan 1/3 lagi kan mendapat syahid, dan sisanya yang 1/3 akan mendapat kemenangan yang mana mereka tidak akan tersesat untuk selama-lamanya.


7. Penaklukan Konstantin Keunikan insiden ini yakni ditaklukkannya Konstantin tanpa memakai pedang dan panah, namun hanya memakai tahlil dan takbir. Rasulullah SAW bersabda, "Apakah kalian pernah mendengarkan suatu kota yang sebagiannya terletak di darat dan sebagiannya di laut? Para teman menjawab, "Pernah wahai Rasulullah. Beliau SAW berkata,"Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga ia diserang oleh 770.000 oramg Bani Ishaq. Ketika mereka telah disana maka mereka-pun memasukinya.

Mereka tidak berperang dengan senjata dan tidak melepaska 1 anak panah-pun. Mereka hanya berkata Laa Ilaaha Illallah wallahu Akbar, maka jatuhlah salah satu bab dari kota itu. Kemudian mereka berkata kedua kalinya Laa Ilaaha Illallah wallahu Akbar, maka jatuhlah bab yang lain. Kemudian mereka berkata lagi Laa Ilaaha Illallah wallahu Akbar, maka terbukalah semua bab kota itu.(HR. Muslim)


8. Munculnya Dajjal Ia keturunan Adam AS, tubuhnya gemuk, kulitnya merah, rambutnya keriting dan lebat, matanya buta sebelah, mirip buah anggur yang tersembul. Diantara kedua matanya terdapat goresan pena ka fa ra. Ia merupakan fitnah terbesar yang akan dihadapi kaum muslimin. Tidak ada fitnah yang lebih dahsyat darinya. Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk berdo'a memohon dukungan dari Dajjal, diantaranya membaca 10 awal dan tamat dari surat Al Kahfi.

Masa hidup Dajjal di bumi untuk menebar fitnah yakni 40 hari. Satu hari pertama mirip 1 tahun, satu hari kedua mirip 1 bulan, satu hari ketiga mirip sepekan, dan hari berikutnya mirip hari-hari biasanya.


9. Turunnya Nabi Isa dan Terbunuhnya Dajjal Tatkala dajjal melihat Isa maka tubuhnya meleleh mirip melelehnya garam dalam air. Kemudian ia terbunuh oleh nabi Isa AS dengan pedangnya di pintu Lood (Majmu' Zawa'id : 7: 344).

Nabi Isa akan turun ke dunia di menara timur Damsyiq, disaat kaum muslimin hendak mengerjakan shalat berjama'ah. Turunnya Isa dengan diapit oleh dua malaikat yang mengenakan dua pakaian yang dicelupkan dengan minyak waras dan za'faran. Setelah mengerjakan shalat, dia memimpin perang melawan dajjal yang diikuti oleh 70.000 Yahudi.


10. Perang Melawan Yahudi dan Penaklukkan Roma Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW, bangsa Roma ditaklukkan sehabis penaklukkan Konstantinopel (HR. Ahmad : 2/176). Perang ini merupakan perang terakhir melawan Yahudi, hingga Imam Mahdi dan kaum Muslimin berhasil menghancurkan seluruh orang Yahudi.

Rasulullah SAW bersabda, "Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga kaum muslimin memerangi kaum Yahudi dan membunuh mereka, sehingga bersembunyilah kaum Yahudi dibelakang kerikil dan kayu, lantas kerikil dan kayu itu berkata, "Wahai orang muslim, wahai hamba Allah, ini ada orang Yahudi dibelakang saya, kemarilah dan bunuh ia, kecuali pohon gharqad, alasannya yakni ia termasuk yahudi".(HR. Bukhari dan Muslim)



11. Peperangan dengan Turki Ada yang beropini bahwa bangsa Turki ketika ini yakni orang-orang China, Rusia, Jepang, Mongol, dan homogen dengan mereka.


12. Munculnya Ya'juj dan Ma'juj Mereka yakni keturunan Yafidz, ayah Tark dari nabi Nuh AS. Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an :

 insiden sudah muncul dan  sudah selesai Tanda -Tanda Kiamat
96. hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.

97. dan telah dekatlah kedatangan akad yang benar (hari berbangkit), Maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (mereka berkata): "Aduhai, celakalah Kami, Sesungguhnya Kami yakni dalam kelalaian wacana ini, bahkan Kami yakni orang-orang yang zalim". (QS Al Anbiya' : 96-97)


13. Wafatnya Nabi Isa dan Imam Mahdi 

14. Masa-Masa Aman
15. Terbitnya matahari dari Sebelah Barat
Rasulullah SAW bersabda, "Tidak akan terjadi Kiamat hingga matahari terbit dari arah barat. Apabila matahari terbit dari barat maka berimanlah semua manusia. Maka ketika itulah ketika doktrin seseorang tidak bermanfaat lagi bagi dirinya yang belum beriman sebelum itu, atau dia sebelum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya".(HR. Bukhari 13 : 81-82).



16. Keluarnya Binatang Melata yang sanggup Berbicara Firman Allah dalam Al Qur'an :

 insiden sudah muncul dan  sudah selesai Tanda -Tanda Kiamat
82. dan apabila Perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan homogen hewan melata dari bumi yang akan menyampaikan kepada mereka, bahwa Sesungguhnya insan dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami[1108].

[1108] Yang dimaksud dengan Perkataan di sini ialah ketentuan datangnya masa kehancuran alam. salah satu dari gejala kehancuran alam ialah keluarnya homogen hewan melata yang disebut dalam ayat ini.

17. Pembenaman Bumi di Timur, Barat dan di Arab
18. Munculnya api yang akan menggiring seluruh insan menuju "MAHSYAR"



19. Peniupan Sangkakala dan Kehancuran Alam Semesta Beserta Seluruh Isinya 
Inilah Hari Kiamat Yang Sesungguhnya. Peristiwa Ini Terjadi pada hari Jum'at. Tidak ada satupun makhluk Allah yang hidup kekal infinit di dunia, tidak ada keselamatan dari Kiamat Kubra ini untuk orang-orang yang kaya sekalipun mirip di film-film. "Say No To Kiamat 2012 and Say Yes To Beriman Pada hari Akhir".
Perbedaan antara gejala kiamat kecil dan kiamat besar yakni :
  1. Tanda-tanda kiamat kecil secara umum tiba lebih dahulu dari gejala kiamat besar.
  2. Tanda-tanda kiamat kecil sebagiannya sudah terjadi, sebagiannya sedang terjadi dan sebagiannya akan terjadi. Sedangkan gejala kiamat besar belum terjadi.
  3. Tanda-Tanda Kiamat Kecil  bersifat biasa dan tanda kiamat besar bersifat luar biasa.
  4. Tanda kiamat kecil berupa peringatan supaya insan sadar dan bertaubat. Sedangkan kiamat besar jikalau sudah datang, maka tertutup pintu taubat.
  5. Tanda-tanda kiamat besar jikalau muncul satu tanda, maka akan diikuti gejala yang lainnya. Dan yang pertama muncul yakni terbitnya matahari dari Barat .

Berkata Ali bin Abi Talib,
“Akan tiba di suatu masa di mana Islam itu hanya akan tinggal namanya saja, agama hanya bentuk saja,
Al-Qur’an hanya dijadikan bacaan saja, mereka mendirikan masjid, sedangkan masjid itu sunyi dari zikir menyebut Asma Allah.
Orang-orang yang paling jelek pada zaman itu ialah para ulama, dari mereka akan timbul fitnah dan fitnah itu akan kembali kepada mereka juga.
Dan kesemua yang tersebut yakni gejala hari kiamat.”

Sabda Rasulullah S.A.W,
“Apabila harta orang kafir yang dihalalkan tanpa perang yang dijadikan pembahagian bergilir, amanat dijadikan mirip harta rampasan, zakat dijadikan mirip pinjaman, berguru lain daripada agama, orang lelaki taat kepada isterinya, menderhakai ibunya, lebih rapat dengan teman dan menjauhkan ayahnya, suara-suara lantang dalam masjid, pemimpin kaum dipilih dari orang yang fasik, orang dimuliakan kerana ditakuti akan tindakan jahat dan aniayanya dan bukan kerana takutkan Allah, maka kesemua itu adalah Tanda - tanda kiamat.

Kamis, 27 September 2018

Perbedaan Pendapat Wacana Mengucapkan Selamat Natal

Perbedaan Pendapat Wacana Mengucapkan Selamat Natal

Diantara tema yang mengandung perdebatan setiap tahunnya yakni ucapan selamat Hari Natal. Para ulama kontemporer berbeda pendapat didalam penentuan aturan fiqihnya antara yang mendukung ucapan selamat dengan yang menentangnya. Kedua kelompok ini bersandar kepada sejumlah dalil.

Meskipun pengucapan selamat hari natal ini sebagiannya masuk didalam wilayah aqidah namun ia mempunyai aturan fiqih yang bersandar kepada pemahaman yang mendalam, penelaahan yang rinci terhadap aneka macam nash-nash syar’i.
Ada dua pendapat didalam permasalahan ini :

1. Ibnu Taimiyah, Ibnul Qoyyim dan para pengikutnya mirip Syeikh Ibn Baaz, Syeikh Ibnu Utsaimin—semoga Allah merahmati mereka—serta yang lainnya mirip Syeikh Ibrahim bin Muhammad al Huqoil beropini bahwa mengucapkan selamat Hari Natal hukumnya yakni haram lantaran perayaan ini yakni kepingan dari syiar-syiar agama mereka. Allah tidak meredhoi adanya kekufuran terhadap hamba-hamba-Nya. Sesungguhnya didalam pengucapan selamat kepada mereka yakni tasyabbuh (menyerupai) dengan mereka dan ini diharamkan.

Diantara bentuk-bentuk tasyabbuh :
1. Ikut serta didalam hari raya tersebut.
2. Mentransfer perayaan-perayaan mereka ke neger-negeri islam.
Mereka juga beropini wajib menjauhi aneka macam perayaan orang-orang kafir, menjauhi dari perilaku ibarat perbuatan-perbuatan mereka, menjauhi aneka macam sarana yang dipakai untuk menghadiri perayaan tersebut, tidak menolong seorang muslim didalam ibarat perayaan hari raya mereka, tidak mengucapkan selamat atas hari raya mereka serta menjauhi penggunaan aneka macam nama dan istilah khusus didalam ibadah mereka.

2. Jumhur ulama kontemporer membolehkan mengucapkan selamat Hari Natal.
Di antaranya Syeikh Yusuf al Qaradhawi yang beropini bahwa perubahan kondisi global lah yang menjadikanku berbeda dengan Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah didalam mengharamkan pengucapan selamat hari-hari Agama orang-orang Kristen atau yang lainnya. Aku (Yusuf al Qaradhawi) membolehkan pengucapan itu apabila mereka (orang-orang Kristen atau non muslim lainnya) yakni orang-orang yang cinta tenang terhadap kaum muslimin, terlebih lagi apabila ada korelasi khsusus antara dirinya (non muslim) dengan seorang muslim, mirip : kerabat, tetangga rumah, sahabat kuliah, sahabat kerja dan lainnya. Hal ini termasuk didalam berbuat kebajikan yang tidak dihentikan Allah swt namun dicintai-Nya sebagaimana Dia swt menyayangi berbuat adil. Firman Allah swt :Artinya :
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang Berlaku adil.” (QS. Al-Mumtahanah: 8)
Terlebih lagi jikalau mereka mengucapkan selamat Hari Raya kepada kaum muslimin. Firman Allah swt :
وَإِذَا حُيِّيْتُم بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّواْ بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ حَسِيبًا ﴿٨٦
Artinya : “Apabila kau diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, Maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu.” (QS. An Nisaa : 86)

Lembaga Riset dan Fatwa Eropa juga membolehkan pengucapan selamat ini jikalau mereka bukan termasuk orang-orang yang memerangi kaum muslimin khususnya dalam keadaan dimana kaum muslimin minoritas mirip di Barat. Setelah memaparkan aneka macam dalil, Lembaga ini menawarkan kesimpulan sebagai berikut : Tidak dihentikan bagi seorang muslim atau Markaz Islam menawarkan selamat atas perayaan ini, baik dengan mulut maupun pengiriman kartu ucapan yang tidak menampilkan simbol mereka atau aneka macam ungkapan keagamaan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam mirip salib. Sesungguhnya Islam menafikan fikroh salib, firman-Nya :
وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِن شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُواْ فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِّنْهُ مَا لَهُم بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلاَّ اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا (١٥٧
Artinya : “Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka.” (QS. An Nisaa : 157)

Kalimat-kalimat yang dipakai dalam proteksi selamat ini pun harus yang tidak mengandung pengukuhan atas agama mereka atau ridho dengannya. Adapun kalimat yang dipakai yakni kalimat pertemanan yang sudah dikenal dimasyarakat.

Tidak dihentikan untuk mendapatkan aneka macam hadiah dari mereka lantaran sesungguhnya Nabi saw telah mendapatkan aneka macam hadiah dari non muslim mirip al Muqouqis Pemimpin al Qibthi di Mesir dan juga yang lainnya dengan persyaratan bahwa hadiah itu bukanlah yang diharamkan oleh kaum muslimin mirip khomer, daging babi dan lainnya.

Diantara para ulama yang membolehkan yakni DR. Abdus Sattar Fathullah Sa’id, ustadz bidang tafsir dan ilmu-ilmu Al Qur’an di Universitas Al Azhar, DR. Muhammad Sayyid Dasuki, ustadz Syari’ah di Univrsitas Qatar, Ustadz Musthafa az Zarqo serta Syeikh Muhammad Rasyd Ridho. (www.islamonline.net)

Adapun MUI (Majelis Ulama Indonesia) pada tahun 1981 sebelum mengeluarkan fatwanya, terlebih dahulu mengemukakan dasar-dasar pedoman Islam dengan disertai aneka macam dalil baik dari Al Qur’an maupun Hadits Nabi saw sebagai berikut :
A) Bahwa ummat Islam diperbolehkan untuk bekerja sama dan bergaul dengan ummat agama-agama lain dalam masalah-masalah yang berafiliasi dengan duduk masalah keduniaan.
B) Bahwa ummat Islam tidak boleh mencampur-adukkan agamanya dengan aqidah dan peribadatan agama lain.
C) Bahwa ummat Islam harus mengakui ke-Nabian dan ke-Rasulan Isa Almasih bin Maryam sebagaimana akreditasi mereka kepada para Nabi dan Rasul yang lain.
D) Bahwa barangsiapa berkeyakinan bahwa Tuhan itu lebih dari satu, Tuhan itu mempunyai anak dan Isa Almasih itu anaknya, maka orang itu kafir dan musyrik.
E) Bahwa Allah pada hari selesai zaman nanti akan menanyakan Isa, apakah ia pada waktu di dunia menyuruh kaumnya semoga mereka mengakui Isa dan Ibunya (Maryam) sebagai Tuhan. Isa menjawab: Tidak.
F) Islam mengajarkan bahwa Allah SWT itu hanya satu.
G) Islam mengajarkan ummatnya untuk menjauhkan diri dari hal-hal yang syubhat dan dari larangan Allah SWT serta untuk mendahulukan menolak kerusakan daripada menarik kemaslahatan.
Juga berdasarkan Kaidah Ushul Fikih
”Menolak kerusakan-kerusakan itu didahulukan daripada menarik kemaslahatan-kemaslahan (jika tidak demikian sangat mungkin mafasidnya yang diperoleh, sedangkan mushalihnya tidak dihasilkan)”.
Untuk kemudian MUI mengeluarkan fatwanya berisi :
  1. Perayaan Natal di Indonesia meskipun tujuannya merayakan dan menghormati Nabi Isa as, akan tetapi Natal itu tidak sanggup dipisahkan dari soal-soal yang diterangkan di atas.
  2. Mengikuti upacara Natal bersama bagi ummat Islam hukumnya haram.
  3. Agar ummat Islam tidak terjerumus kepada syubhat dan larangan Allah Subhanahu Wata’ala dianjurkan untuk tidak mengikuti kegiatan-kegiatan perayaan Natal.
Mengucapkan Selamat Hari Natal Haram kecuali Darurat
Diantara dalil yang dipakai para ulama yang membolehkan mengucapkan Selamat Hari Natal yakni firman Allah swt :
لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُم مِّن دِيَارِكُمْ أَن تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ ﴿٨
Artinya : “Allah tidak melarang kau untuk berbuat baik dan Berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu lantaran agama dan tidak (pula) mengusir kau dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang Berlaku adil.” (QS. Al Mumtahanah : 8)

Ayat ini merupakan rukhshoh (keringanan) dari Allah swt untuk membina korelasi dengan orang-orang yang tidak memusuhi kaum mukminin dan tidak memerangi mereka. Ibnu Zaid menyampaikan bahwa hal itu yakni pada awal-awal islam yaitu untuk menghindar dan meninggalkan perintah berperang kemudian di-mansukh (dihapus).
Qatadhah menyampaikan bahwa ayat ini dihapus dengan firman Allah swt :
….فَاقْتُلُواْ الْمُشْرِكِينَ حَيْثُ وَجَدتُّمُوهُمْ  ﴿٥
Artinya : “Maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kau jumpai mereka.” (QS. At Taubah : 5)

Adapula yang menyebutkan bahwa aturan ini dikarenakan satu alasannya yakni yaitu perdamaian. Ketika perdamaian hilang dengan futuh Mekah maka aturan didalam ayat ini di-mansukh (dihapus) dan yang tinggal hanya tulisannya untuk dibaca. Ada juga yang menyampaikan bahwa ayat ini khusus untuk para sekutu Nabi saw dan orang-orang yang terikat perjanjian dengan Nabi saw dan tidak memutuskannya, demikian dikatakan al Hasan.

Al Kalibi menyampaikan bahwa mereka yakni Khuza’ah, Banil Harits bin Abdi Manaf, demikian pula dikatakan oleh Abu Sholeh. Ada yang menyampaikan bahwa mereka yakni Khuza’ah.
Mujahid menyampaikan bahwa ayat ini dikhususkan terhadap orang-orang beriman yang tidak berhijrah. Ada pula yang menyampaikan bahwa yang dimaksud didalam ayat ini yakni kaum perempuan dan bawah umur dikarenakan mereka tidak ikut memerangi, maka Allah swt mengizinkan untuk berbuat baik kepada mereka, demikianlah disebutkan oleh sebagian hebat tafsir… (al Jami’ li Ahkamil Qur’an juz IX hal 311)

Dari pemaparan yang dsebutkan Imam Qurthubi diatas maka ayat ini tidak sanggup diperlakukan secara umum tetapi dikhususkan untuk orang-orang yang terikat perjanjian dengan Rasulullah saw selama mereka tidak memutuskannya (ahli dzimmah).

Hak-hak dan kewajiban-kewajiban kafir dzimmi yakni sama persis dengan kaum muslimin di suatu negara islam. Mereka semua berada dibawah kontrol penuh dari pemerintahan islam sehingga setiap kali mereka melaksanakan tindakan kriminal, kejahatan atau melanggar perjanjian maka eksklusif mendapatkan sangsi dari pemerintah.

Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairoh ra bergotong-royong Rasulullah saw bersabda,”Janganlah kau memulai salam kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani. Apabila kalian bertemu salah seorang diantara mereka di jalan maka sempitkanlah jalannya.” (HR. Muslim)

Yang dimaksud dengan sempitkan jalan mereka yakni jangan biarkan seorang dzimmi berada ditengah jalan akan tetapi jadikan ia semoga berada ditempat yang paling sempit apabila kaum muslimin ikut berjalan bersamanya. Namun apabila jalan itu tidak ramai maka tidak ada halangan baginya. Mereka menyampaikan : “Akan tetapi penyempitan di sini jangan hingga mengakibatkan orang itu terdorong ke jurang, terbentur dinding atau yang sejenisnya.” (Shohih Muslim bi Syarhin Nawawi juz XIV hal 211)

Hadits “menyempitkan jalan” itu memperlihatkan bahwa seorang muslim harus sanggup menjaga izzahnya dihadapan orang-orang non muslim tanpa pernah mau merendahkannya apalagi direndahkan. Namun demikian dalam menampilkan izzah tersebut janganlah hingga menzhalimi mereka sehingga mereka jatuh ke jurang atau terbentur dinding lantaran jikalau ini terjadi maka ia akan mendapatkan sangsi.

Disebutkan didalam sejarah bahwa Umar bin Khottob pernah mengadili Gubernur Mesir Amr bin Ash lantaran perlakuan anaknya yang memukul seorang Kristen Qibti dalam suatu permainan. Hakim Syuraih pernah memenangkan seorang Yahudi terhadap Amirul Mukminin Ali bin Abi Tholib dalam masalah beju besinya.

Sedangkan pada zaman ini, orang-orang non muslim tidaklah berada dibawah suatu pemerintahan islam yang terus mengawasinya dan sanggup menawarkan sangsi tegas ketika mereka melaksanakan pelanggaran kemanusiaan, pelecehan maupun tindakan kriminal terhadap seseorang muslim ataupun umat islam.

Keadaan justru sebaliknya, orang-orang non muslim tampak mendominanasi di aneka macam aspek kehidupan insan baik pilitik, ekonomi, budaya maupun militer. Tidak jarang dikarenakan dominasi ini, mereka melaksanakan aneka macam penghinaan atau pelecehan terhadap simbol-simbol islam sementara si pelakunya tidak pernah mendapatkan sangsi yang tegas dari pemerintahan setempat, terutama di daerah-daerah atau negara-negara yang minoritas kaum muslimin.

Bukan berarti dalam kondisi dimana orang-orang non muslim begitu secara umum dikuasai kemudian kaum muslimin harus kehilangan izzahnya dan larut bersama mereka, mengikuti atau mengakui ajaran-ajaran agama mereka. Seorang muslim harus tetap sanggup mempertahankan ciri khas keislamannya dihadapan aneka macam ciri khas yang bukan islam didalam kondisi bagaimanapun.
Tentunya diantara mereka—orang-orang non muslim—ada yang berbuat baik kepada kaum muslimin dan tidak menyakitinya maka terhadap mereka setiap muslim diharuskan membalasnya dengan perbuatan baik pula.

Al Qur’an maupun Sunah banyak menganjurkan kaum muslimin untuk senantiasa berbuat baik kepada semua orang baik terhadap sesama muslim maupun non muslim, diantaranya : surat al Mumtahanah ayat 8 diatas. Sabda Rasulullah saw,”Sayangilah orang yang ada di bumi maka yang ada di langit akan menyayangimu.” (HR. Thabrani) Juga sabdanya saw,”Barangsiapa yang menyakiti seorang dzimmi maka saya akan menjadi lawannya di hari kiamat.” (HR. Muslim)

Perbuatan baik kepada mereka bukan berarti harus masuk kedalam prinsip-prinsip agama mereka (aqidah) lantaran batasan didalam hal ini sudah sangat terang dan tegas digariskan oleh Allah swt :
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ ﴿٦﴾
Artinya : “Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku." (QS. Al Kafirun : 6)
Hari Natal yakni kepingan dari prinsip-prinsip agama Nasrani, mereka meyakini bahwa di hari inilah Yesus Kristus dilahirkan. Didalam bahasa Inggris disebut dengan Christmas, Christ berarti Kristus sedangkan Mass berarti masa atau kumpulan jadi bahwa pada hari itu banyak orang berkumpul mengingat / merayakan hari kelahiran Kristus. Dan Kristus berdasarkan keyakinan mereka yakni Allah yang mejelma.

Berbuat kebaikan kepada mereka dalam hal ini yakni bukan dengan ikut menawarkan selamat Hari Natal dikarenakan alasan diatas akan tetapi dengan tidak mengganggu mereka didalam merayakannya (aspek sosial).

Pemberian ucapan selamat Natal baik dengan lisan, telepon, sms, email ataupun pengiriman kartu berarti sudah menawarkan akreditasi terhadap agama mereka dan rela dengan prinsip-prinsip agama mereka. Hal ini dihentikan oleh Allah swt dalam firman-Nya,
إِن تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنكُمْ وَلَا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ وَإِن تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى ثُمَّ إِلَى رَبِّكُم مَّرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ ﴿٧
Artinya : “Jika kau kafir Maka Sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jikalau kau bersyukur, pasti Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu.” (QS. Az Zumar : 7)

Makara proteksi ucapan Selamat Hari Natal kepada orang-orang Kristen baik ia yakni kerabat, sahabat dekat, tetangga, sahabat kantor, sahabat sekolah dan lainnya yakni haram hukumnya, sebagaimana pendapat kelompok pertama (Ibnu Taimiyah, Ibnul Qoyyim, Ibn Baaz dan lainnya) dan juga fatwa MUI.

Namun demikian setiap muslim yang berada diantara lingkungan mayoritas orang-orang Nasrani, mirip muslim yang tempat tinggalnya diantara rumah-rumah orang Nasrani, pegawai yang bekerja dengan orang Nasrani, seorang siswa di sekolah Nasrani, seorang pebisnis muslim yang sangat tergantung dengan pebisinis Kristen atau kaum muslimin yang berada di daerah-daerah atau negeri-negeri non muslim maka boleh menawarkan ucapan selamat Hari Natal kepada orang-orang Kristen yang ada di sekitarnya tersebut disebabkan keterpaksaan. Ucapan selamat yang keluar darinya pun harus tidak dibarengi dengan keredhoan didalam hatinya serta diharuskan baginya untuk beristighfar dan bertaubat.

Diantara kondisi terpaksa misalnya; jikalau seorang pegawai muslim tidak mengucapkan Selamat Hari Natal kepada boss atau atasannya maka ia akan dipecat, karirnya dihambat, dikurangi hak-haknya. Atau seorang siswa muslim apabila tidak menawarkan ucapan Selamat Natal kepada Gurunya maka kemungkinan ia akan ditekan nilainya, diperlakukan tidak adil, dikurangi hak-haknya. Atau seorang muslim yang tinggal di suatu tempat atau negara non muslim apabila tidak menawarkan Selamat Hari Natal kepada para tetangga Kristen di sekitarnya akan mendapatkan tekanan sosial dan lain sebagainya.
مَن كَفَرَ بِاللّهِ مِن بَعْدِ إيمَانِهِ إِلاَّ مَنْ أُكْرِهَ وَقَلْبُهُ مُطْمَئِنٌّ بِالإِيمَانِ وَلَكِن مَّن شَرَحَ بِالْكُفْرِ صَدْرًا فَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ مِّنَ اللّهِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ ﴿١٠٦
Artinya : “Barangsiapa yang kafir kepada Allah setelah Dia beriman (dia menerima kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir Padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, Maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar. (QS. An Nahl : 106)
Adapun apabila keadaan atau kondisi sekitarnya tidaklah memaksa atau mendesaknya dan tidak ada efek sama sekali terhadap karir, jabatan, hak-hak atau perlakuan orang-orang Kristen sekelilingnya terhadap diri dan keluarganya maka tidak diperbolehkan baginya mengucapkan Selamat Hari Natal kepada mereka.

Hukum Mengenakan Topi Sinterklas
Sebagai seorang muslim sudah seharusnya gembira terhadap agamanya yang diimplementasikan dengan berpenampilan yang mencirikan keislamannya. Allah swt telah tetapkan aneka macam ciri khas seorang muslim yang membedakannya dari orang-orang non muslim.

Dari sisi bisnis dan muamalah, islam menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba yang merupakan warisan orang-orang jahiliyah. Dari sisi busana, islam memerintahkan umatnya untuk memakai busana yang menutup auratnya kecuali terhadap orang-orang yang diperbolehkan melihatnya dari kalangan anggota keluarganya. Dari sisi penampilan, islam meminta kepada seorang muslim untuk memelihara jenggot dan mencukur kumis.

Islam meminta setiap umatnya untuk sanggup membedakan penampilannya dari orang-orang non muslim, sebagaimana sabda Rasulullah saw,”Bedakanlah dirimu dari orang-orang musyrik, panjangkanlah jenggot dan cukurlah kumis.” (Muttafaq Alaih)

Islam melarang umatnya untuk meniru-niru aneka macam prilaku yang menjadi kepingan ritual keagamaan tertentu diluar islam atau mengenakan simbol-simbol yang menjadi ciri khas mereka mirip mengenakan salib atau pakaian khas mereka.

Terkadang seorang muslim juga mengenakan topi dan pakaian Sinterklas didalam suatu pesta perayaan Natal dengan teman-teman atau bossnya, untuk menyambut para tamu perusahaan yang tiba atau yang lainnya.

Sinterklas sendiri berasal dari Holland yang dibawa ke negeri kita. Dan diantara keyakinan orang-orang Kristen yakni bahwa ia sebenarnya yakni seorang uskup gereja katolik yang pada usia 18 tahun sudah diangkat sebagai pastor. Ia mempunyai perilaku belas kasihan, membela umat dan fakir miskin. Bahkah didalam legenda mereka disebutkan bahwa ia yakni wakil Tuhan dikarenakan sanggup menghidupkan orang yang sudah mati.

Sinterklas yang ada kini dalam hal pakaian maupun postur tubuhnya, dengan mengenakan topi tidur, baju berwarna merah tanpa jubah dan bertubuh gendut serta selalu tertawa yakni berasal dari Amerika yang berbeda dengan aslinya yang berasal dari Turki yang selalu mengenakan jubah, tidak mesti berbaju merah, tidak gendut dan jarang tertawa. (disarikan dari sumber : http://h-k-b-p.blogspot.com)

Namun demikian topi tidur dengan pakaian merah yang biasa dikenakan sinterklas ini sudah menjadi ciri khas orang-orang Kristen yang hanya ada pada ketika perayaan Hari Natal sehingga dihentikan bagi setiap muslim mengenakannya dikarenakan termasuk didalam meniru-niru suatu kaum diluar islam, sebagaimana sabda Rasulullah saw,”Siapa yang memalsukan suatu kaum maka ia yakni kepingan dari mereka.” (Muttafaq Alaih)

Tidak jarang diawali dari sekedar memalsukan berkembang menjadi penerinaan dan kesudahannya menjadi akreditasi sehingga bukan mustahil bagi kaum muslimin yang tidak mempunyai dasar keimanan yang besar lengan berkuasa kepada Allah ia akan terseret lebih jauh lagi dari sekedar akreditasi namun sanggup menjadikannya berpindah agama (murtad)

Akan tetapi jikalau memang seseorang muslim berada dalam kondisi terdesak dan aneka macam upaya untuk menghindar darinya tidak berhasil maka ia diperbolehkan mengenakannya dikarenakan darurat atau terpaksa dengan hati yang tidak redho, beristighfar dan bertaubat kepada Allah swt, mirip : seorang karyawan supermarket miliki seorang Nasrani, seorang resepsionis suatu perusahaan asing, para penjaga counter di perusahaan non muslim untuk yang diharuskan mengenakan topi sinterklas dalam menyambut para tamunya dengan bahaya apabila ia menolaknya maka akan dipecat.
Wallahu A’lam

(saya sebagai pemilik blog ini ,Saya berpendapt bahwa haram hukumnya mengucapkan SELAMAT NATAL , kenapa begitu : Apabila anda mengucapkan SELAMAT NATAL , berarti anda mengakui bahwa Tuhan YESUS dilahirkan , Sedangkan TUHAN tidak BERANAK . dan tidak DIPERANAKKAN. " surat al-ikhlas ". TUHAN hanya satu yaitu ALLAH SWT  )

Sumber : eramuslim
Hadits Arbain Ke 1 Wacana Niat Dan Nrimo Innamal A'malu Binniyat

Hadits Arbain Ke 1 Wacana Niat Dan Nrimo Innamal A'malu Binniyat

Hadits Arbain Ke 1 Tentang Niat dan Ikhlas



عن أمير المؤمنين أبي حفص عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول " إنما الأعمال بالنيات , وإنما لكل امرئ ما نوى , فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله , ومن كانت هجرته إلى دنيا يصيبها و امرأة ينكحها فهجرته إلى ما هاجر إليه " متفق عليه

Terjemahan:

Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh, Umar bin Al-Khathab radhiyallahu 'anhu, ia berkata : “Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapat sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau alasannya ialah seorang perempuan yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya”.

Berikut ini Video Kajian Hadits Arbain ke 1 yang disampaikan oleh ustazd Abdul Somad LC MA






[Diriwayatkan oleh dua orang andal hadits yaitu Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari (orang Bukhara) dan Abul Husain Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaburi di dalam kedua kitabnya yang paling shahih di antara semua kitab hadits. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907]
 dan setiap orang hanya  mendapat sesuai niatnya Hadits Arbain Ke 1 Wacana Niat Dan Nrimo Innamal A'malu Binniyat


Penjelasan:

Hadits ini ialah Hadits shahih yang telah disepakati keshahihannya, ketinggian derajatnya dan didalamnya banyak mengandung manfaat. Imam Bukhari telah meriwayatkannya pada beberapa penggalan pada kitab shahihnya, juga Imam Muslim telah meriwayatkan hadits ini pada simpulan penggalan Jihad.

Hadits ini salah satu pokok penting aliran islam. Imam Ahmad dan Imam Syafi’I berkata : “Hadits perihal niat ini meliputi sepertiga ilmu.” Begitu pula kata imam Baihaqi dll. Hal itu alasannya ialah perbuatan insan terdiri dari niat didalam hati, ucapan dan tindakan. Sedangkan niat merupakan salah satu dari tiga penggalan itu. Diriwayatkan dari Imam Syafi’i, “Hadits ini meliputi tujuh puluh penggalan fiqih”, sejumlah Ulama’ menyampaikan hadits ini meliputi sepertiga aliran islam.

Para ulama gemar memulai karangan-karangannya dengan mengutip hadits ini. Di antara mereka yang memulai dengan hadits ini pada kitabnya ialah Imam Bukhari. Abdurrahman bin Mahdi berkata : “bagi setiap penulis buku hendaknya memulai tulisannya dengan hadits ini, untuk mengingatkan para pembacanya supaya meluruskan niatnya”.

Hadits ini dibanding hadits-hadits yang lain ialah hadits yang sangat terkenal, tetapi dilihat dari sumber sanadnya, hadits ini ialah hadits ahad, alasannya ialah hanya diriwayatkan oleh Umar bin Khaththab dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Dari Umar hanya diriwayatkan oleh ‘Alqamah bin Abi Waqash, lalu hanya diriwayatkan oleh Muhammad bin Ibrahim At Taimi, dan selanjutnya hanya diriwayatkan oleh Yahya bin Sa’id Al Anshari, lalu barulah menjadi populer pada perawi selanjutnya. Lebih dari 200 orang rawi yang meriwayatkan dari Yahya bin Sa’id dan kebanyakan mereka ialah para Imam.


Pertama : Kata “Innamaa” bermakna “hanya/pengecualian” , yaitu menetapkan sesuatu yang disebut dan mengingkari selain yang disebut itu. Kata “hanya” tersebut terkadang dimaksudkan sebagai pengecualian secara mutlak dan terkadang dimaksudkan sebagai pengecualian yang terbatas. Untuk membedakan antara dua pengertian ini sanggup diketahui dari susunan kalimatnya.
Misalnya, kalimat pada firman Allah : “Innamaa anta mundzirun” (Engkau (Muhammad) hanyalah seorang penyampai ancaman). (QS. Ar-Ra’d : 7)
Kalimat ini secara sepintas menyatakan bahwa kiprah Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam hanyalah memberikan bahaya dari Allah, tidak memiliki tugas-tugas lain. Padahal bekerjsama dia memiliki aneka macam tugas, ibarat memberikan kabar bangga dan lain sebagainya. Begitu juga kalimat pada firman Allah : “Innamal hayatud dunyaa la’ibun walahwun” à “Kehidupan dunia itu hanyalah kesenangan dan permainan”. (QS. Muhammad : 36)
Kalimat ini (wallahu a’lam) menunjukkan pembatasan berkenaan dengan jawaban atau dampaknya, apabila dikaitkan dengan hakikat kehidupan dunia, maka kehidupan sanggup menjadi wahana berbuat kebaikan. Dengan demikian apabila disebutkan kata “hanya” dalam suatu kalimat, hendaklah diperhatikan betul pengertian yang dimaksudkan.

Pada Hadits ini, kalimat “Segala amal hanya berdasarkan niatnya” yang dimaksud dengan amal disini ialah semua amal yang dibenarkan syari’at, sehingga setiap amal yang dibenarkan syari’at tanpa niat maka tidak berarti apa-apa berdasarkan agama islam. Tentang sabda Rasulullah, “semua amal itu tergantung niatnya” ada perbedaan pendapat para ulama perihal maksud kalimat tersebut. Sebagian memahami niat sebagai syarat sehingga amal tidak sah tanpa niat, sebagian yang lain memahami niat sebagai penyempurna sehingga amal itu akan tepat apabila ada niat.


Kedua : Kalimat “Dan setiap orang hanya mendapat sesuai niatnya” oleh Khathabi dijelaskan bahwa kalimat ini menunjukkan pengertian yang berbeda dari sebelumnya. Yaitu menegaskan sah tidaknya amal bergantung pada niatnya. Juga Syaikh Muhyidin An-Nawawi menandakan bahwa niat menjadi syarat sahnya amal. Sehingga seseorang yang meng-qadha sholat tanpa niat maka tidak sah Sholatnya, walahu a’lam

Ketiga : Kalimat “Dan Barang siapa berhijrah kepada Allah dan Rosul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rosul-Nya” berdasarkan penetapan andal bahasa Arab, bahwa kalimat syarat dan jawabnya, begitu pula mubtada’ (subyek) dan khabar (predikatnya) haruslah berbeda, sedangkan di kalimat ini sama. Karena itu kalimat syarat bermakna niat atau maksud baik secara bahasa atau syari’at, maksudnya barangsiapa berhijrah dengan niat alasannya ialah Allah dan Rosul-Nya maka akan mendapat pahala dari hijrahnya kepada Allah dan Rosul-Nya.

Hadits ini memang muncul alasannya ialah adanya seorang lelaki yang ikut hijrah dari Makkah ke Madinah untuk mengawini perempuan berjulukan Ummu Qais. Dia berhijrah tidak untuk mendapat pahala hijrah alasannya ialah itu ia dijuluki Muhajir Ummu Qais. Wallahu a’lam

Rabu, 26 September 2018

Wanita Penghuni Syurga

Wanita Penghuni Syurga


Muncul pertanyaan di benak kita, apa yang menjadikan kebanyakan perempuan menjadi penduduk neraka? Dalam sebuah cerita saat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam dan para shahabatnya melaksanakan shalat gerhana, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam melihat Surga dan neraka.Ketika dia melihat neraka dia bersabda kepada para shahabatnya radhiyallahu 'anhum, “ … dan saya melihat neraka maka tidak pernah saya melihat pemandangan menyerupai ini sama sekali, saya melihat kebanyakan penduduknya yakni kaum wanita. Shahabat pun bertanya, “Mengapa (demikian) wahai Rasulullah?” Beliau Shalallahu ‘alaihi wassalam menjawab, “Karena kekufuran mereka.” Kemudian ditanya lagi, “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, “Mereka kufur terhadap suami-suami mereka, kufur terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) pasti dia akan berkata, ‘Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.’ ” (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas radliyallahu 'anhuma)

Dalam hadits lainnya, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam menjelaskan wacana perempuan penduduk neraka, dia bersabda, “ … dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya mereka telanjang, melenggak-lenggokkan kepala mereka lantaran sombong dan berpaling dari ketaatan kepada Allah dan suaminya, kepala mereka seperti menyerupai punuk onta. Mereka tidak masuk Surga dan tidak mendapatkan wanginya Surga padahal wanginya bisa didapati dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim dan Ahmad dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu)

Bagi para muslimah atau umumnya perempuan saat membaca atau mendengar hadist-hadist di atas sontak naik darah dan tidak bisa mendapatkan sepenuhnya. Minimal akan berhujjah bekerjsama perempuan bisa berbuat demikian lantaran ada penyebabnya, bukan tiba-tiba ingin berlaku demikian. Siapapun kalau ditanya tentu saja tidak ada yang ingin masuk neraka apalagi diklaim akan masuk neraka. Naudzubillah mindzalik!

Memang, berlayar mengarungi bahterah rumah tangga itu tidak semudah yang dibayangkan. Seorang muslimah tepatnya seorang istri, tidak saja harus membekali dirinya dengan ilmu agama yang cukup tapi juga mutlak diperlukan mental baja dan administrasi yang baik dalam mengelola gelombang kehidupan beserta segala pernak pernik yang menyertainya. Ketika urusan rumah tangga tidak pernah ada habisnya, bawah umur rewel dan kondisi fisik sedang tidak fit, kemudian suami pulang kerja minta dilayani tanpa mau perduli dengan kondisi kita, biasanya, dalam kondisi menyerupai ini tidak banyak perempuan yang tetap bisa mengendalikan kesabarannya. Manusiawi bukan? Belum tentu!Justru dalam situasi menyerupai inilah keimanan dan kesabaran kita akan teruji. Apakah kita masih bisa mengeluarkan kata-kata manis sekaligus rona muka penuh dengan senyum ketulusan? Sulit memang! Tapi sulit bukan berarti tidak bisa!

Jika kita cermati hadist diatas secara seksama, maka akan kita dapati beberapa lantaran mengapa perempuan bisa menjadi penduduk minoritas di surga, di antaranya :

Pertama, kufur terhadap kebaikan-kebaikan suami. Sebuah fenomena yang sering kita saksikan, seorang istri yang mengingkari kebaikan-kebaikan suaminya dalam waktu yang panjang hanya lantaran satu hal yang tidak sesuai dengan keinginannya. Padahal seharusnya seorang istri selalu bersyukur terhadap apa-apa yang diberikan suaminya, lantaran Allah SWT tidak akan melihat istri yang menyerupai ini sebagaimana dijelaskan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam,“Allah tidak akan melihat kepada perempuan yang tidak mensyukuri apa yang ada pada suaminya dan tidak merasa cukup dengannya.” (HR. Nasa’i di dalam Al Kubra dari Abdullah bin ‘Amr).

Kedua, durhaka terhadap suami. Durhaka yang sering dilakukan seorang istri yakni durhaka dalam ucapan dan perbuatan. Wujud durhaka dalam ucapan di antaranya saat seorang istri membicarakan keburukan-keburukan suaminya kepada teman-teman atau keluarganya tanpa alasan yang dibenarkan oleh syar’i. Sedangkan durhaka dalam perbuatan diantaranya bersikap garang atau menampakkan muka yang masam saat memenuhi panggilan suami, tidak mau melayani suami dengan alasan yang tidak syar’i, pergi atau ke luar rumah tanpa izin suami, mengkhianati suami dan hartanya, membuka dan menampakkan apa yang seharusnya ditutupi dari anggota tubuhnya, atau sebaliknya enggan berdandan dan mempercantik diri untuk suaminya padahal suaminya menginginkan hal itu.

Jika demikian keadaannya maka sungguh merugi wanita-wanita yang kufur dan durhaka terhadap suaminya. Mereka lebih menentukan jalan ke neraka daripada nirwana lantaran mengikuti hawa nafsu belaka.

Jalan ke nirwana memang tidaklah dihiasi dengan bunga-bunga nan indah, melainkan melalui rintangan-rintangan yang berat dan terjal. Tetapi ingatlah di ujung jalan ini Allah menjanjikan nirwana bagi orang-orang yang sabar menempuhnya.

Sementara, jalan menuju ke neraka penuh dengan keindahan yang menarik hati dan setiap insan sangat tertarik untuk melaluinya. Tetapi, sadarlah bahwa di ujung jalan ini, neraka telah menyambut dengan bermacam-macam siksa-Nya.

Lalu, bagaimana caranya biar para perempuan atau para istri tidak terperosok ke dalam neraka

Jangan pesimis, masih banyak cara dan tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri bila kita ingin menjadi penduduk minoritas di surga.

Masih ingat kan, saat rasulullah bersabda dalam sebuah hadist shahih jami’, “Perempuan apabila shalat 5 waktu, puasa di bulan ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat kepada suaminya, maka masuklah dia dari pintu nirwana mana saja yang dia kehendaki.”

Mengacu dari hadist di atas, mari kita berlomba menegakkan sholat dengan lebih khusu’, memperbayak sholat-sholat sunah lantaran sholat yang benar dan khusu’ bisa membentengi diri kita dari perbuatan yang munkar. Selain puasa/shaum wajib di bulan romadhon, latihlah diri untuk terbiasa melaksanakan shaum sunah. Hiasilah diri dengan sabar dalam ketaatan dengan suami dan banyak-banyaklah beristigfar lantaran istigfar bisa meruntuhkan dosa-dosa kecil yang tidak kita sadari.

Selasa, 25 September 2018

Bidadari Sebening Mata

Bidadari Sebening Mata


Sebuah kisah seorang cowok berumur 15tahun. Seorang cowok darah biru kaya raya,ia telah ditinggalkan mati oleh ayahnya dan memperoleh harta warisan yang sangat banyak.

Pada suatu hari ia mengikuti majelis pengajian yang diadakan oleh Syekh berjulukan Abdul Wahid.Di dalam majelis itu ada seorang penerima pengajian yang membacakan Al Qur'an, ayat 111 surat At-Taubah: "Sesungguhnya Allah telah membeli diri orang mukminin, jiwa dan harta mereka dengan bayaran jannah (surga)".
Lalu cowok tadi berkata : "Ya Abdul Wahid, sungguh Allah telah membeli dari kaum mukminin jiwa dan harta mereka, dan akan dibayar dengan jannah? Jawabku, "Ya, benar hai anakku tercinta," Lalu ia berkata, "Ya, Abdul Wahid, saksikanlah bahwa saya telah menjual diri dan hartaku untuk menerima jannah!"

Maka saya katakan kepadanya, "Sesungguhnya tajamnya pedang itu berat dihadapi, dan kau masih anak-anak, dan saya khawatir kalau-kalau kau tidak tabah, tidak sabar sehingga mereka tidak berpengaruh melanjutkan usaha itu." Pemuda itu menjawab,"Aku menjual diri kepada Allah untuk menerima Jannah, kemudian lemah?? Saksikanlah sekali lagi bahwa saya telah menjual diriku kepada Allah." Karena itu kami merasa malu, anak kecil sanggup berbuat demikian, sedang kami tidak, maka cowok itu segera menyedekahkan semua hartanya kecuali kuda dan pedangnya, dan sekedar harta untuk bekalnya.

Dan dikala telah tiba masa keberangkatan pasukan, maka dialah yang pertama-tama tiba dan mengucapkan,"Assalaamu`alaika ya Abdul Wahid". Jawabku,"Wa`alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh, biar Allah menunjukkan laba dalam jualanmu".

Kemudian dalam perjalanan maka cowok itu selalu puasa di waktu siang dan bangkit malam dan menjaga kami di waktu malam, dan melayani keperluan-keperluan kami di waktu siang, bahkan ia merangkap memelihara ternak kami sehingga sampailah kita diperbatasan Negeri Rum.

Tiba-tiba pada suatu hari ia tiba terburu-buru sambil berseru, “Alangkah rinduku pada Al-Aina Al-Mardhiyah .. !!", sehingga banyak orang menyangka mungkin ia terganggu ingatannya.

Maka saya sambut ia,"Wahai anakku tercinta, siapakah Al-Aina Al-Mardhiyah?" jawabnya, "Aku tadi tertidur sebentar, tiba-tiba saya mimpi ada orang tiba kepadaku dan berkata, "Mari saya bawa kau kepada Al-Aina Al-Mardhiyah," kemudian saya dibawa ke suatu kebun di tepi sungai yang airnya jernih segar, dan di sana banyak gadis-gadis manis yang lengkap dengan tambahan yang tidak sanggup saya katakan.Dan dikala melihat kepadaku, mereka merasa besar hati dan berkata, "Itulah suami Al-Aina Al-Mardhiyah, maka saya ucapkan,"Assalamu`alaikum apakah disini kawasan Al-Aina Al-Mardhiyah?".Mereka menjawab,"Kami hamba dan pelayan, teruslah berjalan ke depan."

Kemudian saya teruskan perjalanan tiba-tiba bertemu dengan sungai susu yang tidak berubah rasanya ditengah-tengah kebun(taman),juga dikelilingi gadis-gadis sangat cantik, dan dikala mereka melihatku,langsung berkata, "Demi Allah itulah suami Al-Aina Al-Mardhiyah telah tiba, kemudian saya salam, "Assalamu`alaikum, apakah ada diantara kau Al-Aina Al-Mardhiyah?" kemudian mereka berkata, "Kami hanya hamba dan
pelayan-pelayannya, silahkan maju terus.".

Tiba-tiba saya bertemu dengan sungai anggur disuatu lembah yang juga dipakai sebagai kawasan bersuka ria gadis-gadis yang sangat manis molek, sehingga saya lupa kecantikan gadis-gadis sebelumnya. Akupun mengucapkan, "Assalamu`alaikum, apakah ada diantara kalian Al-Aina Al-Mardhiyah?". "Tidak, kami hanya hamba dan pelayannya, teruskan jalan ke depan," jawab mereka.

Tiba-tiba saya bertemu dengan sungai madu dan kebunnya yang penuh dengan gadis-gadis cantik, yang kecantikannya bagaikan cahaya, maka saya ucapkan, "Assalamu`alaikum, apakah di sini ada Al-Aina Al-Mardhiyah?".Mereka menjawab, "Ya Waliyallah, kami hamba dan pelayannya,majulah terus."

Dan dikala saya berjalan tiba-tiba saya bertemu kemah dari permata yang berlubang, dan di muka kemah itu ada gadis penjaga pintu yang sangat manis dan lengkap dengan perhiasannya. Maka dikala ia melihatku, ia besar hati dan segera berseru, wahai Al-Aina Al-Mardhiyah, inilah suamimu telah datang, maka pribadi saya mendekat ke kemah itu. Tiba-tiba ia sedang duduk diatas kawasan tidur emas yang
bertaburkan permata yaqut dan berlian,dan dikala melihatnya benar-benar saya terpesona lantaran kecantikannya.

Lalu ia menyambut saya dengan kalimat, "Marhaban bin Waliyir rahman, sudah hampir (dekat) pertemuan kita." Maka saya pribadi akan mendekapnya, tetapi ia berkata, "Sabarlah dahulu, belum masanya, lantaran kau masih hidup di dunia, tetapi malam ini kau berbuka puasa disini, Insya Allah."

Kemudian saya bangkit dari tidurku itu, hai Abdul Wahid,dan rasa-rasanya saya tidak sabar lagi.Abdul Wahid berkata,”Maka belum final ia melanjutkan ceritanya tiba-tiba terlihat pasukan musuh, maka kami pergi menyerangnya bahu-membahu cowok itu, dan saya perhatikan ia telah membunuh sembilan orang kafir, maka segera saya pergi melihatnya, tiba-tiba ia tersenyum dengan berlumur darah sehingga ia meninggal dunia (Rahimahullah)."

Dikutip dari : Abu Laits As Samarqandi, Tanbihul Ghofilin hal 1004-1009

Dan (di dalam nirwana itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli, (Al Qur'an, Surat 56 : 22)
Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi manis - cantik.Bidadari-bidadari yang jelita, putih higienis dipingit dalam rumah.
Mereka tidak pernah disentuh oleh insan sebelum mereka dan tidak pula oleh jin.
(Al Qur'an, Surat 55 : 70,72,74)
Hadits Arbain Ke 3 Wacana Rukun Islam

Hadits Arbain Ke 3 Wacana Rukun Islam

Hadits Arbain Ke 3 Tentang Rukun Islam | hadits arbain, kumpulan hadits arbain, hadits arbain nawawi download, syarah hadits arbain nawawi, hadits arbain 3

عن أبي عـبد الرحمن عبد الله بن عـمر بـن الخطاب رضي الله عـنهما ، قـال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسـلم يقـول : بـني الإسـلام على خـمـس : شـهـادة أن لا إلـه إلا الله وأن محمد رسول الله ، وإقامة الصلاة ، وإيـتـاء الـزكـاة ، وحـج البيت ، وصـوم رمضان

Dari Abu Abdirrahman, Abdullah bin Umar bin Al-Khathab radhiallahu 'anhuma berkata : saya mendengar Rasulullah bersabda: "Islam didirikan diatas lima perkara yaitu bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah secara benar kecuali Allah dan Muhammad yaitu utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji ke baitullah dan berpuasa pada bulan ramadhan".

[Bukhari no.8, Muslim no.16] 


Berikuti ini Penjelasan Hadist Arbain ke 3 Yang disampaikan oleh Ustadz Abdul Somad, LC. MA







Islam didirikan  diatas lima perkara yaitu bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak  di Hadits Arbain Ke 3 Wacana Rukun Islam


Penjelasan:


Abul ‘Abbas Al-Qurtubi berkata : “Lima hal tersebut menjadi asas agama Islam dan landasan tegaknya Islam. Lima hal tersebut diatas disebut secara khusus tanpa menyebutkan Jihad (Padahal Jihad yaitu membela agama dan mengalahkan penentang-penentang yang kafir) Karena kelima hal tersebut merupakan kewajiban yang abadi, sedangkan jihad merupakan salah satu fardhu kifayah, sehingga pada ketika tertentu dapat menjadi tidak wajib.

Pada beberapa riwayat disebutkan, Haji lebih dahulu dari Puasa Romadhon. Hal ini yaitu keraguan perawi. Wallahu A’lam (Imam Muhyidin An Nawawi dalam mensyarah hadits ini berkata, “Demikian dalam riwayat ini, Haji disebutkan lebih dahulu dari puasa. Hal ini sekedar tertib dalam menyebutkan, bukan dalam hal hukumnya, alasannya yaitu puasa ramadhon diwajibkan sebelum kewajiban haji. Dalam riwayat lain disebutkan puasa disebutkan lebih dahulu daripada haji”) Oleh alasannya yaitu itu, Ibnu Umar ketika mendengar seseorang mendahulukan menyebut haji daripada puasa, ia melarangnya kemudian ia mendahulukan menyebut puasa daripada haji. Ia berkata : “Begitulah yang saya dengar dari Rosululloh ”

Pada salah satu riwayat Ibnu ‘Umar disebutkan “Islam didirikan atas ratifikasi bahwa engkau menyembah Allah dan mengingkari sesembahan selain-Nya dan melakukan Sholat….” Pada riwayat lain disebutkan : seorang pria berkata kepada Ibnu ‘Umar, “Bolehkah kami berperang ?” Ia menjawab : “Aku mendengar Rosululloh bersabda, “Islam didirikan atas lima hal ….” Hadits ini merupakan dasar yang sangat utama guna mengetahui agama dan apa yang menjadi landasannya. Hadits ini telah meliputi apa yang menjadi rukun-rukun agama.

Senin, 24 September 2018

Hadits Arbain Nawawi Ke 4 Wacana Takdir Insan Telah Ditetapkan

Hadits Arbain Nawawi Ke 4 Wacana Takdir Insan Telah Ditetapkan

Terjemah dan Syarah Hadits Arbain Nawawi Ke 4 Tentang Takdir Manusia Telah DItetapkan


عن أبي عبدالرحمن عبدالله بن مسعود رضي الله عنه قال حدثنا رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو الصادق المصدوق " إن أحدكم يجمع خلقه في بطن أمه أربعين يوما نطفة ثم علقه مثل ذلك ثم يكون مضغة مثل ذلك , ثم يرسل إليه الملك فينفخ فيه الروح , ويؤمر بأربع كلمات : بكتب رزقه , وأجله , وعمله , وشقي أم سعيد . فوالله الذي لا إله غيره إن أحدكم ليعمل بعمل أهل الجنة حتى ما يكون بينه وبينها إلا ذراع فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل أهل النار , وإن أحدكم ليعمل بعمل أهل النار حتى ما يكون بينه وبينها إلا ذراع فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل أهل الجنة

Terjemahan:
Dari Abu 'Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anh, ia berkata : bahwa Rasulullah telah bersabda, "Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi 'Alaqoh (segumpal darah) selama itu juga kemudian menjadi Mudhghoh (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya kemudian diperintahkan untuk menuliskan 4 kata : Rizki, Ajal, Amal dan Celaka/bahagianya. maka demi Alloh yang tiada Tuhan selainnya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan jago nirwana sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan nirwana kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh kemudian ia melaksanakan perbuatan jago neraka dan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan jago neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh kemudian ia melaksanakan perbuatan jago nirwana dan ia masuk surga.

[Bukhari no. 3208, Muslim no. 2643] 


Kajian Hadits Arbain ke 4 Bersama Ustadz Abdul Somad LC, MA




Terjemah dan Syarah Hadits Arbain Nawawi Ke  Hadits Arbain Nawawi Ke 4 Wacana Takdir Insan Telah Ditetapkan


Penjelasan:

Kalimat, “Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya ” maksudnya yaitu Air mani yang memancar kedalam rahim, kemudian Allah pertemukan dalam rahim tersebut selama 40 hari. Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa ia menafsirkan kalimat diatas dengan menyatakan, “Nutfah yang memancar kedalam rahim jikalau Allah menghendaki untuk dijadikan seorang manusia, maka nutfah tersebut mengalir pada seluruh pembuluh darah wanita hingga kepada kuku dan rambut kepalanya, kemudian tinggal selama 40 hari, kemudian menjelma darah yang tinggal didalam rahim. Itulah yang dimaksud dengan Allah mengumpulkannya” Setelah 40 hari Nutfah menjadi ‘Alaqah (segumpal darah)

Kalimat, “kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya” yaitu Malaikat yang mengurus rahim

Kalimat "Sesungguhnya ada seseorang diantara kau melaksanakan amalan jago surga........" secara tersurat menyampaikan bahwa orang tersebut melaksanakan amalan yang benar dan amal itu mendekatkan pelakunya ke nirwana sehingga ia hampir sanggup masuk ke nirwana kurang satu hasta. Ia ternyata terhalang untuk memasukinya alasannya ialah taqdir yang telah ditetapkan bagi dirinya di simpulan masa hayatnya dengan melaksanakan perbuatan jago neraka. Dengan demikian, perhitungan semua amal baik itu tergantung pada apa yang telah dilakukannya. Akan tetapi, jikalau ternyata pada alhasil tertutup dengan amal buruk, maka ibarat yang dikatakan pada sebuah hadits: "Segala amal perbuatan itu perhitungannya tergantung pada amal terakhirnya." Maksudnya, berdasarkan kami hanya menyangkut orang-orang tertentu dan keadaan tertentu. Adapun hadits yang disebut oleh Imam Muslim dalam Kitabul Iman dari kitab shahihnya bahwa Rasulullah berkata: " Seseorang melaksanakan amalan jago nirwana dalam pandangan manusia, tetapi sebetulnya ia ialah jago neraka." Menunjukkan bahwa perbuatan yang dilakukannya semata-mata untuk mendapat pujian/popularitas. Yang perlu diperhatikan ialah niat pelakunya bukan perbuatan lahiriyahnya, orang yang selamat dari riya' semata-mata alasannya ialah karunia dan rahmat Allah Ta'ala.

Kalimat " maka demi Allah yang tiada Tuhan selain Dia, sesungguhnya ada seseorang diantara kau melaksanakan amalan jago nirwana sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan nirwana kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh kemudian ia melaksanakan perbuatan jago neraka dan ia masuk neraka. " Maksudnya bahwa, hal semacam ini bisa saja terjadi namun sangat jarang dan bukan merupakan hal yang umum. Karena kemurahan, keluasan dan rahmat Allah kepada manusia. Yang banyak terjadi insan yang tidak baik menjelma baik dan jarang orang baik menjadi tidak baik.

Firman Allah, “Rahmat-Ku mendahului kemurkaan-Ku” menyampaikan adanya kepastian taqdir sebagaimana pendirian ahlussunnah bahwa segala insiden berlangsung dengan ketetapan Allah dan taqdir-Nya, dalam hal keburukan dan kebaikan juga dalam hal bermanfaat dan berbahaya. Firman Allah, QS. Al-Anbiya’ : 23, “Dan Dia tidak dimintai tanggung jawab atas segala tindakan-Nya tetapi mereka akan dimintai tanggung jawab” menyatakan bahwa kekuasaan Allah tidak tertandingi dan Dia melaksanakan apa saja yang dikehendaki dengan kekuasaa-Nya itu.

Imam Sam’ani berkata : “Cara untuk sanggup memahami pengertian semacam ini ialah dengan menggabungkan apa yang tersebut dalam Al Qur’an dan Sunnah, bukan semata-mata dengan qiyas dan akal. Barang siapa yang menyimpang dari cara ini dalam memahami pengertian di atas, maka ia akan sesat dan berada dalam kebingungan, ia tidak akan memperoleh kepuasan hati dan ketentraman. Hal ini alasannya ialah taqdir merupakan salah satu belakang layar Allah yang tertutup untuk diketahui oleh insan dengan nalar ataupun pengetahuannya. Kita wajib mengikuti saja apa yang telah dijelaskan kepada kita tanpa boleh mempersoalkannya. Allah telah menutup makhluk dari kemampuan mengetahui taqdir, alasannya ialah itu para malaikat dan para nabi sekalipun tidak ada yang mengetahuinya”.

Ada pendapat yang menyampaikan : “Rahasia taqdir akan diketahui oleh makhluk saat mereka menjadi penghuni surga, tetapi sebelumnya tidak sanggup diketahui”.

Beberapa Hadits telah memutuskan larangan kepada seseorang yang tdak mau melaksanakan sesuatu amal dengan alasan telah ditetapkan taqdirnya. Bahkan, semua amal dan perintah yang tersebut dalam syari’at harus dikerjakan. Setiap orang akan diberi jalan yang gampang menuju kepada taqdir yang telah ditetapkan untuk dirinya. Orang yang ditaqdirkan masuk golongan yang beruntung maka ia akan gampang melaksanakan perbuatan-perbuatan golongan yang beruntung sebaliknya orang-orang yang ditaqdirkan masuk golongan yang celaka maka ia akan gampang melaksanakan perbuatan-perbuatan golongan celaka sebagaimana tersebut dalam Firman Allah :
“Maka Kami akan mudahkan ia untuk memperoleh keberuntungan”.
(QS. Al Lail :7)

“Kemudian Kami akan mudahkan ia untuk memperoleh kesusahan”.
(QS.Al Lail :10)


Para ulama berkata : “Al Qur’an, lembaran, dan penanya, semuanya wajib diimani begitu saja, tanpa mempersoalkan corak dan sifat dari benda-benda tersebut, alasannya ialah hanya Allah yang mengetahui”.

Allah berfirman : “Manusia tidak sedikit pun mengetahui ilmu Allah, kecuali yang Allah kehendaki”.(QS. Al Baqarah : 255).

Minggu, 23 September 2018

Hadits Arbain Nawawi Ke 5 Wacana Amalan Bid'ah Ditolak

Hadits Arbain Nawawi Ke 5 Wacana Amalan Bid'ah Ditolak

Terjemah dan Syarah Hadits Arbain Nawawi Ke 5 Tentang Amalan Bid'ah Ditolak

الحديث الخامس

عن أم المؤمنين أم عبدالله عائشة رضي الله عنها قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم " من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد " رواه البخاري ومسلم , وفي رواية لمسلم " من عمل عملا ليس عليه أمرنا فهو رد

Terjemahan:

Dari Ummul mukminin, Ummu 'Abdillah, ‘Aisyah radhiallahu 'anha, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang mengada-adakan sesuatu dalam urusan agama kami ini yang bukan dari kami, maka ia tertolak".
(Bukhari dan Muslim. Dalam riwayat Muslim : “Barangsiapa melaksanakan suatu amal yang tidak sesuai urusan kami, maka ia tertolak”)

[Bukhari no. 2697, Muslim no. 1718]

Kajian Hadits Arbain ke 5 Bersama Ustadz Abdul Somad, LC. MA




Terjemah dan Syarah Hadits Arbain Nawawi Ke  Hadits Arbain Nawawi Ke 5 Wacana Amalan Bid'ah Ditolak


Penjelasan:

Kata “Raddun” berdasarkan jago bahasa maksudnya tertolak atau tidak sah. Kalimat “bukan dari urusan kami” maksudnya bukan dari aturan kami.
Hadits ini merupakan salah satu anutan penting dalam agama Islam yang merupakan kalimat pendek yang penuh arti yang dikaruniakan kepada Rasulullah. Hadits ini dengan tegas menolak setiap kasus bid’ah dan setiap kasus (dalam urusan agama) yang direkayasa. Sebagian jago ushul fiqih menimbulkan hadits ini sebagai dasar kaidah bahwa setiap yang terlarang dinyatakan sebagai hal yang merusak.

Pada riwayat imam muslim diatas disebutkan, “Barangsiapa melaksanakan suatu amal yang tidak sesuai urusan kami, maka ia tertolak” dengan terang menyatakan keharusan meninggalkan setiap kasus bid’ah, baik ia ciptakan sendiri atau hanya mengikuti orang sebelumnya. Sebagian orang yang ingkar (ahli bid’ah) menimbulkan hadits ini sebagai bantalan an kalau ia melaksanakan suatu perbuatan bid’ah, ia menyampaikan : “Bukan saya yang menciptakannya” maka pendapat tersebut terbantah oleh hadits diatas.

Hadits ini patut dihafal, disebarluaskan, dan dipakai sebagai bantahan terhadap kaum yang ingkar alasannya isinya meliputi semua hal. Adapun hal-hal yang tidak merupakan pokok agama sehingga tidak diatur dalam sunnah, maka tidak tercakup dalam larangan ini, menyerupai menulis Al-Qur’an dalam Mushaf dan pembukuan pendapat para jago fiqih yang bertaraf mujtahid yang menandakan permasalahan-permasalahan furu’ dari pokoknya, adalah sabda Rosululloh . Demikian juga mengarang kitab-kitab nahwu, ilmu hitung, faraid dan sebagainya yang semuanya bersandar kepada sabda Rasulullah dan perintahnya. Kesemua perjuangan ini tidak termasuk dalam ancamanhadits diatas.Wallahu a’lam