Senin, 29 Oktober 2018

 Gara-gara lembur, copywriter Mita Diran meninggal dunia

Gara-gara lembur, copywriter Mita Diran meninggal dunia

Gara-gara lembur, copywriter Mita Diran meninggal dunia - Kerja yang melebihi batas normal tentunya sangat tidak baik untuk kesehatan bahkan yang paling buruk dapat menyebabkan kematian seperti peristiwa beberapa hari yang lalu yang menimpa copywriter muda yang bernama Mita Diran.

Dia bekerja tak kenal waktu sebagai copywriter bahkan dia habiskan hari-harinya untuk pekerjaan, meskipun pekerjaan ini sangat menguras pikiran dan juga membuat stres namun Mita tetap berusaha keras untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Bekerja merupakan keharusan setiap manusia untuk bisa hidup tapi harus juga seimbang antara beristirahat dan bekerja supaya tubuh tetap sehat dan prima sehingga pekerjaan yang dihasilkannyapun akan maksimal, karena tubuh memerlukan istirahat yang cukup maka secara umum bekerja hanyasekitar 8 jam sehari walaupun harus lembur tentunya tidak harus setiap hari dengan jam yang sangat panjang.

 Kerja yang melebihi batas normal tentunya sangat tidak baik untuk kesehatan bahkan yang p  Gara-gara lembur, copywriter Mita Diran meninggal dunia
Mita Diran
Meskipun kita tahu akan dampak buruk bekerja yang melebihi batas namun tidak sedikit yang juga menghabiskan hidupnya untuk pekerjaan bahkan sampai dirumah juga urusan pekerjaan masih dikerjakannya, tak heran jika tubuhnya akan menjadi lemah dan mudah terserang penyakit dan pasti hasil kerjanya tidak akan maksimal.

Kerja sampai larut malam sudah menjadi kebiasaan karena alasan demi menyelesaikan pekerjaan sebelum deadline, atau hal-hal lainnya membuat seseorang workaholic maka harus waspada dan berhati-hati seperti peristiwa yang menimpa Mita Diran ini sampai merenggut nyawanya.

Mita Diran bekerja di salah satu perusahaan periklanan sebagai copywriter yang dituntut untuk menyelesaikan pekerjaannya sebelum batas waktu yang telah ditentukan, selama bekerja dan lembur Mita sering mengkonsumsi minuman penambah energi yang berkafein tinggi, memang minuman itu dapat memulihkan staminanya namun hanya bekerja sementara saja.

Sebelum meninggal Mita bekerja lembur sampai 30 jam sehari selama 3 hari berturut-turut tanpa tidur, tidak dapat kita bayangkan dibawah tekanan tuntutan pekerjaan mengejar deadline pasti Mita mengalami stres yang berat ditambah kurangnya tidur dan istirahat yang cukup akhirnya memicu terjadinya kematian perempuan muda ini.

Dan inilah ucapan Mita sebelum meninggal serta ucapan beberapa orang seputar kematian Mita di Twitter yang ramai dibicarakan beberapa hari ini:

Tulisan Mita di akun Twitter miliknya:
30 hours of working and still going strooong.

Yani Shahrial ibu dari Mita sempat berbicara lewat akun twitternya: 
Hi everyone, since last night and until now my daughter who is a copywriter in Y&R in coma in RSPP. Chances not very good. She collapsed after continuous working overtime for 3 days last night. Working over the limit. I have not slept since then.

Tulisan ibu Mita dini di share juga di Path oleh Shalini dan berpesan di akunnya: 
"Don't push yourself too hard"

@dimasprakosooo: "Kerja tanpa mengenal istirahat adalah bom waktu bagi kesehatan kita sendiri. - #RIPMita."

@pasarsapi: "Saya tidak mengenal Mita, tetapi kepergian dia di usia muda dan produktif menggores hati saya. Bahagia di sana ya Mita #RIPMita."

@rzmaulana: "Let death be a reminder to us all, to rethink of what we've done so far in life. whether it's all worth it. #RIPMita @mitdoq."

Semoga artikel "Gara-gara lembur, copywriter Mita Diran meninggal dunia" ini bisa bermanfaat dan menjadi pelajaran bagi kita, apalagi para blogger mania yang menghabiskan malam istirahatnya untuk ngeblog sampai pagi, mudah-mudahan dengan adanya peristiwa ini kita bisa lebih bijaksana lagi dalam mengatur waktu, meskipun kita hoby atau senang dengan pekerjaan ini tapi jika dilakukan terlalu sering pastinya akan merusak tubuh dan kesehatan kita.

Sumber: health.kompas.com

Sabtu, 29 September 2018

 Robin Williams bunuh diri karena depresi

Robin Williams bunuh diri karena depresi

Robin WilliamsSiapa yang tidak kenal dengan aktor komedian kawakan yang sudah membintangi beberapa film komedi,  secara mengejutkan ditemukan telah tewas akibat bunuh diri, beberapa hari yang lalu tepatnya pada hari Senin tanggal 11 Agustus 2014 pagi hari waktu Utara California Robin Williams ditemukan sudah tidak bernafas dan berdasarkan pemeriksaan autopsi penyebab kematiannya adalah karena Asphyxia (asfiksia) yaitu kurangnya oksigen dan meningkatnya karbon dioksida dalam darah serta jaringan yang mengakibatkan terjadinya gangguan pernafasan serta terganggunya kerja jantung.

Asphyxia secara umum disebabkan oleh karena berbagai macam faktor seperti penyakit asma, tumor dan penyakit lain yang berhubungan dengan pernafasan, namun bisa juga karena faktor keadaan misalnya tercekik, tersedak, sesak nafas karena menghirup asap dan faktor lainnya karena korban mengalami kesulitan untuk bernafas dengan normal sehingga dapat mengakibatkan kematian, demikian pula dengan kasus Robin diperkirakan penyebab kematiannya adalah bunuh diri yang berkaitan dengan asphyxia seperti yang dilansir oleh Men's Health.

Siapa yang tidak kenal dengan aktor komedian kawakan yang sudah membintangi beberapa film   Robin Williams bunuh diri karena depresiPenyebab dari tindakannya menurut keluarga adalah karena kondisinya akhir-akhir sebelum kematiannya yaitu karena depresi berat yang dialaminya sehingga kondisi ini dapat membuat seseorang mengambil tindakan jalan pintas untuk mengakhiri hidupnya, di usianya yang ke 63 ini Robin mengakhiri hidupnya hanya karena tekanan berat yang dialaminya selama ini dan kita sangat dikejutkan dengan kematiannya yang secara-tiba-tiba, selama ini Robin selalu menghibur para penontonnya dan menutupi keadaanya yang depresi berat dan dia hidup seperti layaknya orang normal.

Pihak keluarga meminta kepada masyarakat dunia untuk tidak fokus kepada kematian Robin atau peristiwa bunuh diri yang dialaminya tapi biarlah karya-karyanya yang bisa menghibur orang-orang yang menontonnya bisa menjadi sesuatu hal yang bermanfaat, namun biarlah peristiwa ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita untuk kita berhati-hati saat menghadapi depresi.

Karena itu saat kita mengalami depresi apalagi jika kondisi sudah terasa sangat berat cobalah untuk mengambil tindakan medis dengan cara berkonsultasi atau melakukan terapi yang disarankan oleh psikiater sehingga keadaan ini tidak terus berlarut-larut dan bertambah parah, memang tidak semua orang yang mengalami depresi berat berpikiran untuk mengakhiri hidupnya atau dengan cara bunuh diri tapi lebih baik mencegah jangan sampai keadaan depresi yang begitu berat membuat kita kehilangan akal dan melakukan tindakan yang tidak wajar.

Untuk stres yang masih ringan mungkin kita bisa dengan melakukan relaksasi seperti mendengarkan musik, rekreasi, bersosialisasi, menekuni hobi, berjalan-jalan bersama teman atau keluarga, atau kegiatan-kegiatan lainnya yang membuat kita bisa lepas dari stres, namun jika keadaan depresi sudah sangat berat sebaiknya berkonsultasi dengan psikiater untuk diberi pengobatan secara medis karena relaksasi yang disebutkan sebelumnya tidak dapat memberi dampak yang nyata untuk pemulihan kondisi depresi berat.

Itulah artikel mengenai peristiwa Robin williams yang melakukan bunuh diri karena depresi yang dialaminya semoga peristiwa ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita untuk tidak menganggap sepele jika terjadi stres atau depresi, jadi salah satu solusi adalah dengan berkonsultasi dengan psikiater agar dapat dilakukan tindakan pengobatan yang benar.
Semoga bermanfaat.

Simak juga artikel sebelumnya mengenai: 6 Makanan untuk meredakan stres

Sumber: merdeka.com/sehat
Image source: archive.4plebs.org