Jumat, 14 September 2018

Contoh Perkara Pelanggaran Ham Internasional Terbesar Di Dunia

Contoh masalah pelanggaran HAM internasional - HAM berarti hak dasar yang dimiliki oleh insan semenjak lahir. HAM merupakan abreviasi dari hak asasi insan dan tidak sanggup dipisahkan dari hakikatnya. Hal ini menunjukan jikalau hak asasi insan merupakan hak pokok yang dimiliki oleh tiap-tiap insan semenjak lahir sebagai anugerah dari Tuhan.

Tiap insan harus diperlakukan adil lantaran mempunyai hak hidup dan hak lainnya tanpa adanya perbedaan satu sama lain. Definisi ini masuk dalam pengertian HAM berdasarkan konvensi hak asasi insan internasional. Namun dalam penerapannya, banyak terjadi penyelewangan HAM yang besar dan bahkan hingga menimbulkan banyak korban jiwa.

Pelanggaran HAM yang terjadi dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap masyarakat lain supaya menerima tujuan tertentu. Tingkat pelanggaran HAM pun beragam, ada yang kecil namun ada juga yang besar dengan skala satu negara.


Contoh nyatanya ialah adanya perang saudara yang sering terjadi di negara-negara di benua Afrika. Selain itu, aneka macam rezim kepemimpinan ala diktator yang pernah melanda negara-negara Eropa di kurun 1920an hingga 1940an juga tergolong dalam pola pelanggaran HAM berat di dunia.

Selain itu banyak juga pelanggaran HAM internasional yang terjadi dalam bentuk penjajahan. Mereka telah merampas hak-hak dari warganya dengan model kepemimpinan diktator yang kejam dan menimbulkan korban jiwa. 

Berikut ini akan kami ulas mengenai aneka macam pola masalah masalah pelanggaran HAM internasional. Contoh masalah pelanggaran HAM yang ditampilkan hanya pola masalah dengan skala besar yang pernah terjadi di dunia internasional, tidak termasuk contoh masalah pelanggaran HAM di Indonesia.

Contoh masalah pelanggaran HAM internasional  Contoh Perkara Pelanggaran Ham Internasional Terbesar Di Dunia

Contoh Kasus Pelanggaran HAM Internasional


1. Bentrok Oposisi dan Pemerintah Mesir


Bentrok antara pihak oposisi dan pemerintah sempat terjadi di negara Mesir. Bermula pada berhentinya rezim presiden Hosni Mubarak yang sudah bertahan selama 4 dekade. Selama beberapa minggu, ratusan ribu warga Mesir turun ke jalan dan menyerukan pencopotan Mubbarak dari jabatannya sebagai presiden Mesir.

Hal ini disebabkan lantaran adanya krisis ekonomi dan politik yang dialami Mesir. Sebagian warga menganggap presiden Mubarak sebagai presiden yang baik lantaran selalu memperhatikan rakyat kecil. Namun sebagian lain menganggap presiden Mubarak bersifat perilaku mewah dan adikara dan tidak menghendaki Mubbarak memimpin Mesir lagi. 

Bentrok antara dua kubu pun tidak terhindarkan. Selama berminggu-minggu ratusan warga menjadi korban, banyak dari mereka yang hasilnya meninggal dunia. Konflik antara pemerintah dan pihak oposisi pun makin meluas.

Tak usang Hosni Mubbarak yang terkepung oleh ratusan warga Mesir dan bersembunyi di dalam selokan ditemukan warga dan hasilnya meninggal di tangan rakyat yang pernah ia pimpin sendiri. Peristiwa ini menjadi salah lembar hitam sejarah di Mesir.

2. Rezim Benito Mussolini di Italia


Rezim pemimpin adikara pernah terjadi di negara Italia semenjak tahun 1924. Aktor utamanya ialah Benito Mussolini, yang memimpin faham fasisme di Italia. Mussolini memerintah di Italia dalam periode 1924 hingga 1943.

Selama 19 tahun dalam masa pemerintahannya, ia dikenal sebagai seorang pemimpin yang otoriter, dan tidak segan membunuh orang-orang yang tidak sepaham dengannya.

Kekejaman Benito Mussolini ini berlaku kepada siapa pun tanpa pandang bulu. Benito Mussolini juga termasuk salah satu penggagas Perang Dunia II. Ia juga turut berkoalisi dengan Adolf Hitler dari Jerman untuk melawan sekutu pada World War 2.

3. Rezim Adolf Hitler di Jerman


Nama Adolf Hitler mungkin sudah tidak ajaib lagi. Ia dianggap sebagai salah satu pemimpin terkejam yang pernah ada. Adolf Hitler yang merupakan pimpinan Nazi di Jerman pada medio 1930-an terlibat dalam salah satu pola pelanggaran HAM internasional.

Ia melaksanakan banyak kejahatan kemanusiaan, ibarat menangkap tokoh-tokoh politik yang menentangnya dan melaksanakan pembasmian pada orang-orang Yahudi. Hitler sendiri memang dikenal sebagai anti-Yahudi. Ia juga menjadi salah satu penyebab utama terjadinya Perang Dunia II.

4. Sengketa Israel dan Palestina


Masalah sengketa antara Israel dan Palestina menjadi salah satu sengketa global yang berkepanjangan. Hal ini bermula dikala Israel memperluas daerahnya dengan menguasai sebagian besar wilayah Palestina.

Hasilnya, kini wilayah Palestina hanya tersisa sedikit saja. Dengan derma Amerika Serikat, Israel juga beberapa kali melancarkan serangan, baik serangan darat maupun udara ke wilayah-wilayah Palestina. 

Sudah ratusan ribu korban warga Palestina, termasuk anak-anak, perempuan atau bahkan relawan dari negara lain yang menjadi korban. Dunia pun sempat mengutuk tindakan Israel tersebut. Tindakan sewenang-wenang Israel pun terus berlanjut bahkan hingga di kurun sekarang.

5. Perang Sipil di Bosnia


Perang sipil sempat terjadi antara Bosnia dengan Serbia. Kejadian ini terjadi di periode 1992 hingga 1995 sehabis pecahnya negara Yugoslavia. Dalam perang di Bosnia tersebut, terjadi pembunuhan massal terhadap 800 warga muslim Bosnia yang bermukim di kota Srebenica.

Kota Srebenica sendiri memang didominasi oleh lebih banyak didominasi warga muslim Bosnia. Hal ini sempat menimbulkan kekacauan di dunia dan banyak negara yang mengutuk tindakan tersebut. Kasus ini menjadi salah satu masalah pelanggaran HAM berat dalam skala internasional.

6. Kasus Ras di Afrika Selatan


Kasus HAM juga terjadi di Afrika Selatan, kali ini terkait perbedaan ras dan warna kulit. Terjadi sekitar tahun 1960, dikala rezim apartheid yang didominasi orang-orang kulit putih berhasil menguasai pemerintahan di Afrika Selatan.

Mereka kemudian melaksanakan kebijakan-kebijakan yang merugikan warga kulit hitam, hingga menimbulkan banyak korban jiwa. Peristiwa yang sama sempat terjadi lagi di tahun 1976 yang menewaskan beberapa warga sipil dan murid-murid sekolah.


Itulah warta update mengenai masalah pelanggaran HAM internasional yang terberat. Sebagai insan sosial, tentu kita harus menegakkan aturan dengan menghormati hak masing-masing individu. Jika itu sudah dilaksanakan, maka perdamaian dunia akan tercipta hingga tidak ada lagi yang namanya perang, konflik atau pertikaian antar negara, ras, suku atau agama.

0 komentar

Posting Komentar