Selasa, 09 Oktober 2018

Cara Merubah Huruf Kecil menjadi Huruf Kapital di Excel atau sebaliknya

Cara Merubah Huruf Kecil menjadi Huruf Kapital di Excel atau sebaliknya

Cara Merubah Huruf menjadi Huruf Besar atau Kecil di Excel - Selamat datang kembali sobat sekalian di blog salamunpicassa yang sederhana ini, kali ini admin ingin membagi sebuah tutorial yang mungkin masih menjadi pertanyaan bagi sobat pengguna Ms. Excel khususnya untuk pemula yaitu Cara Merubah Huruf Kecil menjadi Huruf Besar (Kapital) di Excel atau sebaliknya.

Jika di Ms. Word mengubah huruf kecil menjadi kapital ataupun sebaliknya memang sangat mudah, cukup menyeleksi huruf yang ingin diubah kemudian menekan tombol kombinasi Shift+F3 di keyboard maka huruf akan berubah secara otomatis baik kapital,huruf kecil atau huruf besar dan kecil. Namun bagaimana dengan Microsoft Excel?. Berbeda dengan Microsoft Word, untuk dapat merubah Huruf Kecil menjadi Huruf Kapital di Microsoft Excel atau sebaliknya kita perlu menggunakan Fungsi atau rumus.

Adapun fungsi untuk merubah huruf (change case) di Microsoft Excel adalah sebagai berikut:
LOWER – merupakan fungsi atau perintah untuk merubah  semua huruf kapital menjadi huruf kecil.
Contoh: salamun, picassa, komputer, atau trik tips.

UPPER – merupakan fungsi untuk merubah  semua huruf kecil menjadi huruf kapital.
Contoh: SALAMUN, PICASSA, KOMPUTER, atau TRIK TIPS.

PROPER – merupakan fungsi untuk merubah pertama menjadi huruf kapital dan huruf selanjutnya menjadi huruf kecil.
Contoh: Salamun, Picassa, Komputer, atau Trik Tips.

Cara Merubah Huruf Kecil menjadi Huruf Kapital di Excel atau sebaliknya


Untuk lebih jelasnya berikut admin lampirkan salah contoh penggunaan fungsi diatas. Sebagai contohnya amin memakai fungsi PROPER. untuk selanjutnya bisa sobat coba sendiri.

Penggunaan Fungsi PROPER pada Excel


Langkah-langkah:

Ketik data pada sel A1 seperti contoh pada gambar berikut.

Cara Merubah Huruf menjadi Huruf Besar atau Kecil di Excel Cara Merubah Huruf Kecil menjadi Huruf Kapital di Excel atau sebaliknya


Klik pada sel B1 dan ketik =PROPER(A1).
Cara Merubah Huruf menjadi Huruf Besar atau Kecil di Excel Cara Merubah Huruf Kecil menjadi Huruf Kapital di Excel atau sebaliknya


Kemudian tekan Enter pada keyboard untuk melihat hasilnya
Cara Merubah Huruf menjadi Huruf Besar atau Kecil di Excel Cara Merubah Huruf Kecil menjadi Huruf Kapital di Excel atau sebaliknya


Selanjutnya sobat dapat merubah semua tulisan text lainnya seperti pada sel A1 caranya pilih dan tahan pada fill handle pada suduh kanan mawah sel A1.
Cara Merubah Huruf menjadi Huruf Besar atau Kecil di Excel Cara Merubah Huruf Kecil menjadi Huruf Kapital di Excel atau sebaliknya


Tarik fill handle kebawah dan lepaskan pada kolom huruf terakhir
Cara Merubah Huruf menjadi Huruf Besar atau Kecil di Excel Cara Merubah Huruf Kecil menjadi Huruf Kapital di Excel atau sebaliknya


Maka secara otomasis semua huruf akan berubah seperti pada sel A1 tadi.

Cara Merubah Huruf menjadi Huruf Besar atau Kecil di Excel Cara Merubah Huruf Kecil menjadi Huruf Kapital di Excel atau sebaliknya


Cara Merubah Huruf Kecil menjadi Huruf Kapital di Excel atau sebaliknya

Cara Merubah Huruf Kecil menjadi Huruf Kapital di Excel atau sebaliknya

Cara Merubah Huruf menjadi Huruf Besar atau Kecil di Excel - Selamat datang kembali sobat sekalian di blog salamunpicassa yang sederhana ini, kali ini admin ingin membagi sebuah tutorial yang mungkin masih menjadi pertanyaan bagi sobat pengguna Ms. Excel khususnya untuk pemula yaitu Cara Merubah Huruf Kecil menjadi Huruf Besar (Kapital) di Excel atau sebaliknya.

Jika di Ms. Word mengubah huruf kecil menjadi kapital ataupun sebaliknya memang sangat mudah, cukup menyeleksi huruf yang ingin diubah kemudian menekan tombol kombinasi Shift+F3 di keyboard maka huruf akan berubah secara otomatis baik kapital,huruf kecil atau huruf besar dan kecil. Namun bagaimana dengan Microsoft Excel?. Berbeda dengan Microsoft Word, untuk dapat merubah Huruf Kecil menjadi Huruf Kapital di Microsoft Excel atau sebaliknya kita perlu menggunakan Fungsi atau rumus.

Adapun fungsi untuk merubah huruf (change case) di Microsoft Excel adalah sebagai berikut:
LOWER – merupakan fungsi atau perintah untuk merubah  semua huruf kapital menjadi huruf kecil.
Contoh: salamun, picassa, komputer, atau trik tips.

UPPER – merupakan fungsi untuk merubah  semua huruf kecil menjadi huruf kapital.
Contoh: SALAMUN, PICASSA, KOMPUTER, atau TRIK TIPS.

PROPER – merupakan fungsi untuk merubah pertama menjadi huruf kapital dan huruf selanjutnya menjadi huruf kecil.
Contoh: Salamun, Picassa, Komputer, atau Trik Tips.

Cara Merubah Huruf Kecil menjadi Huruf Kapital di Excel atau sebaliknya


Untuk lebih jelasnya berikut admin lampirkan salah contoh penggunaan fungsi diatas. Sebagai contohnya amin memakai fungsi PROPER. untuk selanjutnya bisa sobat coba sendiri.

Penggunaan Fungsi PROPER pada Excel


Langkah-langkah:

Ketik data pada sel A1 seperti contoh pada gambar berikut.

Cara Merubah Huruf menjadi Huruf Besar atau Kecil di Excel Cara Merubah Huruf Kecil menjadi Huruf Kapital di Excel atau sebaliknya


Klik pada sel B1 dan ketik =PROPER(A1).
Cara Merubah Huruf menjadi Huruf Besar atau Kecil di Excel Cara Merubah Huruf Kecil menjadi Huruf Kapital di Excel atau sebaliknya


Kemudian tekan Enter pada keyboard untuk melihat hasilnya
Cara Merubah Huruf menjadi Huruf Besar atau Kecil di Excel Cara Merubah Huruf Kecil menjadi Huruf Kapital di Excel atau sebaliknya


Selanjutnya sobat dapat merubah semua tulisan text lainnya seperti pada sel A1 caranya pilih dan tahan pada fill handle pada suduh kanan mawah sel A1.
Cara Merubah Huruf menjadi Huruf Besar atau Kecil di Excel Cara Merubah Huruf Kecil menjadi Huruf Kapital di Excel atau sebaliknya


Tarik fill handle kebawah dan lepaskan pada kolom huruf terakhir
Cara Merubah Huruf menjadi Huruf Besar atau Kecil di Excel Cara Merubah Huruf Kecil menjadi Huruf Kapital di Excel atau sebaliknya


Maka secara otomasis semua huruf akan berubah seperti pada sel A1 tadi.

Cara Merubah Huruf menjadi Huruf Besar atau Kecil di Excel Cara Merubah Huruf Kecil menjadi Huruf Kapital di Excel atau sebaliknya


 17 Panggilan Romantis Untuk Istri Dalam Bahasa Arab Dan Artinya

17 Panggilan Romantis Untuk Istri Dalam Bahasa Arab Dan Artinya

Sahabat yang biar selalu dalam lindunga Allah -ta'ala-. Diantara cara untuk melanggengkan kehidupan rumah tangga yakni terjalinnya suasana romantisme di antara pasangan suami istri.

Satu-satunya pola terbaik dalam urusan ini yakni Muhammad Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam-. Beliaulah yang mengatakan:
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ ، وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي
"Sebaik-baik kalian yakni yang paling baik terhadap keluarganya, dan akulah yang terbaik di antara kalian terhadap keluargaku." [HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah]

Salah satu cara yang dia gunakan dalam membangun jalinan kasih sayang dan romantisme dengan istri-istrinya yakni dengan cara memanggil istrinya dengan panggilan mesra.
 Diantara cara untuk melanggengkan kehidupan rumah tangga yakni terjalinnya suasana romant  17 Panggilan Romantis Untuk Istri Dalam Bahasa Arab Dan Artinya
Dalam sebuah hadits yang shahih Rasulullah pernah memaggil salah satu istrinya, Aisyah dengan ( يَا عَائِشُ ) wahai 'Aisy. Cara mirip ini di dalam bahasa Arab disebut tarkhiim ( تَرْخِيْمٌ ), yaitu menghilangkan beberapa abjad terakhir. Yang aslinya Aisyah ( عَائِشَةُ ) menjadi 'Aisy ( عَائِشُ ), atau Fathimah ( فَاطِمَةٌ ) menjadi Fathim ( فَاطِمٌ ), dan lain sebagainya.

Dan di kesempatan lain Nabi Muhammad -shallallahu 'alaihi wa sallam- pernah memanggil Aisyah -radhiallahu 'anha- dengan kata ( يَا حُمَيْرَاءُ ) wahai Humaira, artinya yakni yang kemerah-merahan. Yang dia maksud yakni bahwa Aisyah yakni perempuan yang berkulit putih.

Begitulah baginda Rasulillah memperlakukan istri-istrinya. Bagi Anda yang sudah menikah, bisa mencoba mempraktekkan cara tersebut. Dan di bawah ini saya telah mengumpulkan beberapa panggilan sayang dan romantis untuk istri dalam bahasa Arab. Catat baik-baik, goresan pena ini khusus untuk yang sudah menikah saja ya.

Harapannya biar kehidupan rumah tangga Anda semakin samara dan harmonis. Dan juga kemampuan berbahasa Arab Anda semakin meningkat. Selamat membaca.

  • Yaa Zawjatii

يَا زَوْجَتِي wahai istriku
Istri dalam bahasa Arab di sebut ( زَوْجَةٌ ) zawjatun. Saya rasa ini adalah panggilan yang paling sederhana, dan semua yang membaca ini tampaknya sudah mengetahuinya.

  • Yaa Habiibatii

يَا حَبِيْبَتِي wahai kekasihku
Dengan memakai panggilan yang kedua ini, keromantisan Anda sudah mulai meningkat. ( حَبِيْبَةٌ ) atau ( مَحْبُوْبَةٌ ) artinya yakni kekasih (pr), berasal dari kata ( أَحَبَّ - يُحِبُّ ) yang artinya mencintai. Ada ungkapan yang masyhur, yaitu:
أَنَا أُحِبًّكِ
ana uhibbuki

Atau Anda bisa memakai kata ( يَا حَبِيْبَةَ القَلْبِ ) yaa habiibatal qalbi. Secara makna masih semisal dengannya, wahai kekasih hatiku.

  • Yaa Ruuhii

يَا رُوْحِي wahai ruhku

  • Yaa Hayaatii

يَا حَيَاتِي wahai hidupku

  • Yaa Umrii

يَا عُمْرِي wahai umurku

  • Yaa Qalbii

يَا قَلْبِي wahai hatiku
Jika memanggil dengan keempat panggilan di atas, dijamin istri Anda akan terbang kegirangan dan eksklusif menghadiahi sebuah kecupan hangat di dahi dan pipi Anda. Tidak percaya, silahkan mencoba! Tapi pastikan istri Anda faham bahasa Arab. Hehe...

  • Yaa Ghaaliyatii

يَا غَالِيَتِي wahai yang mahal (berharga bagi)-ku

  • Ya 'Asalii

يَا عَسَلِي wahai maduku (manisku)

  • Ya Umma Fulaan

يَا أُمَّ فُلَانٍ wahai ibu/mama fulan
Panggilan mirip ini di dalam bahasa Arab disebut ( كُنْيَةٌ ) kunyah. Tidak hanya dengan kata ummu saja, bisa abu fulan (ayah fulan), akhu fulan (saudara fulan), ukhtu fulan (saudari fulan), ibnu fulan (anak fulan), atau ibnatu fulan (anak putri fulan).

Untuk memanggil dengan kunyah tidak mengharuskan seorang istri mempunyai anak terlebih dahulu. Aisyah -radhiallahu 'anha- mempunyai panggilan kunyah 'Ummu Abdillah', padahal dia tidak mempunyai anak yang berjulukan Abdullah, bahkan tidak mempunyai anak sama sekali.

  • Ya Umma Awlaadii

يَا أُمَّ أَوْلَادِي wahai ibu anak-anakku
Panggilan akan lebih sempurna dipakai jikalau Anda dan istri telah mempunyai 3 atau lebih anak. Jika semua anak yakni laki-laki, Anda bisa menggantinya dengan:
يَا أُمَّ أَبْنَائِي
yaa umma abnaa-ii

dan jikalau semuanya perempuan, bisa diganti dengan:
يَا أُمَّ بَنَاتِي
yaa umma banaatii.
 Diantara cara untuk melanggengkan kehidupan rumah tangga yakni terjalinnya suasana romant  17 Panggilan Romantis Untuk Istri Dalam Bahasa Arab Dan Artinya

  • Yaa Zahratii

يَا زَهْرَتِي wahai bungaku

  • Yaa Zahrata Hayaatii

يَا زَهْرَةَ حَيَاتِي wahai bunga (yang menghiasi) hidupku

  • Yaa Zahrata Qalbii

يَا زَهْرَةَ قَلْبِي wahai bunga hatiku

  • Yaa Ahlaz Zuhuur

يَا أَحْلَى الزُّهُوْرِ wahai bunga terindah atau termanis
Wanita sering diibaratkan sebagai bunga yang indah. Makanya sering ada ungkapan 'sebut saja bunga', jikalau ingin menyamarkan nama seorang perempuan dalam sebuah kejadia.

Keempat panggilan di atas yakni turunan dari kata ( الزَّهْرَةُ ) yang artinya bunga, alasannya yakni istri merupakan karunia dari Allah yang menghiasi dan mewarnai kehidupan seorang suami.

Jadi patut dicoba memanggil kekasih Anda dengan kalimat-kalimat di atas. Ada sebuah ungkapan dalam bahasa Arab yang sangat saya sukai:
مَنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ الزَّهْرَاءُ مَا يَعْرِفِ الأَزْهَارَ وَلَوْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الزُّهُوْرِ
man lam takun lahuz zahraa-u maa ya'rifil azhaara walaw kaana min ahliz zuhuuri

"Siapa yang belum mempunyai 'Zahra', ia belum mengenal bunga-bunga walaupun ia punya banyak bunga."

Berungtunglah pria yang mempunyai istri dengan nama 'Zahra'.

  • Yaa Wardata Umrii

يَا وَرْدَةَ عُمْرِي wahai mawar (yang menghiasi) umur (hidup)-ku

  • Yaa Syariikata hayaatii

يَا شَرِيْكَةَ حَيَاتِي wahai pendamping hidupku

  • Yaa Faarisata Ahlaami

يَا فَارِسَةَ أَحْلَامِي wahai ratu impianku
Demikian 17 panggilan sayang untuk istri dalam bahasa Arab dan terjamahannya dalam bahasa Indonesia. Menurut Anda, manakah yang paling romantis?
 17 Panggilan Romantis Untuk Istri Dalam Bahasa Arab Dan Artinya

17 Panggilan Romantis Untuk Istri Dalam Bahasa Arab Dan Artinya

Sahabat yang biar selalu dalam lindunga Allah -ta'ala-. Diantara cara untuk melanggengkan kehidupan rumah tangga yakni terjalinnya suasana romantisme di antara pasangan suami istri.

Satu-satunya pola terbaik dalam urusan ini yakni Muhammad Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam-. Beliaulah yang mengatakan:
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ ، وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي
"Sebaik-baik kalian yakni yang paling baik terhadap keluarganya, dan akulah yang terbaik di antara kalian terhadap keluargaku." [HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah]

Salah satu cara yang dia gunakan dalam membangun jalinan kasih sayang dan romantisme dengan istri-istrinya yakni dengan cara memanggil istrinya dengan panggilan mesra.
 Diantara cara untuk melanggengkan kehidupan rumah tangga yakni terjalinnya suasana romant  17 Panggilan Romantis Untuk Istri Dalam Bahasa Arab Dan Artinya
Dalam sebuah hadits yang shahih Rasulullah pernah memaggil salah satu istrinya, Aisyah dengan ( يَا عَائِشُ ) wahai 'Aisy. Cara mirip ini di dalam bahasa Arab disebut tarkhiim ( تَرْخِيْمٌ ), yaitu menghilangkan beberapa abjad terakhir. Yang aslinya Aisyah ( عَائِشَةُ ) menjadi 'Aisy ( عَائِشُ ), atau Fathimah ( فَاطِمَةٌ ) menjadi Fathim ( فَاطِمٌ ), dan lain sebagainya.

Dan di kesempatan lain Nabi Muhammad -shallallahu 'alaihi wa sallam- pernah memanggil Aisyah -radhiallahu 'anha- dengan kata ( يَا حُمَيْرَاءُ ) wahai Humaira, artinya yakni yang kemerah-merahan. Yang dia maksud yakni bahwa Aisyah yakni perempuan yang berkulit putih.

Begitulah baginda Rasulillah memperlakukan istri-istrinya. Bagi Anda yang sudah menikah, bisa mencoba mempraktekkan cara tersebut. Dan di bawah ini saya telah mengumpulkan beberapa panggilan sayang dan romantis untuk istri dalam bahasa Arab. Catat baik-baik, goresan pena ini khusus untuk yang sudah menikah saja ya.

Harapannya biar kehidupan rumah tangga Anda semakin samara dan harmonis. Dan juga kemampuan berbahasa Arab Anda semakin meningkat. Selamat membaca.

  • Yaa Zawjatii

يَا زَوْجَتِي wahai istriku
Istri dalam bahasa Arab di sebut ( زَوْجَةٌ ) zawjatun. Saya rasa ini adalah panggilan yang paling sederhana, dan semua yang membaca ini tampaknya sudah mengetahuinya.

  • Yaa Habiibatii

يَا حَبِيْبَتِي wahai kekasihku
Dengan memakai panggilan yang kedua ini, keromantisan Anda sudah mulai meningkat. ( حَبِيْبَةٌ ) atau ( مَحْبُوْبَةٌ ) artinya yakni kekasih (pr), berasal dari kata ( أَحَبَّ - يُحِبُّ ) yang artinya mencintai. Ada ungkapan yang masyhur, yaitu:
أَنَا أُحِبًّكِ
ana uhibbuki

Atau Anda bisa memakai kata ( يَا حَبِيْبَةَ القَلْبِ ) yaa habiibatal qalbi. Secara makna masih semisal dengannya, wahai kekasih hatiku.

  • Yaa Ruuhii

يَا رُوْحِي wahai ruhku

  • Yaa Hayaatii

يَا حَيَاتِي wahai hidupku

  • Yaa Umrii

يَا عُمْرِي wahai umurku

  • Yaa Qalbii

يَا قَلْبِي wahai hatiku
Jika memanggil dengan keempat panggilan di atas, dijamin istri Anda akan terbang kegirangan dan eksklusif menghadiahi sebuah kecupan hangat di dahi dan pipi Anda. Tidak percaya, silahkan mencoba! Tapi pastikan istri Anda faham bahasa Arab. Hehe...

  • Yaa Ghaaliyatii

يَا غَالِيَتِي wahai yang mahal (berharga bagi)-ku

  • Ya 'Asalii

يَا عَسَلِي wahai maduku (manisku)

  • Ya Umma Fulaan

يَا أُمَّ فُلَانٍ wahai ibu/mama fulan
Panggilan mirip ini di dalam bahasa Arab disebut ( كُنْيَةٌ ) kunyah. Tidak hanya dengan kata ummu saja, bisa abu fulan (ayah fulan), akhu fulan (saudara fulan), ukhtu fulan (saudari fulan), ibnu fulan (anak fulan), atau ibnatu fulan (anak putri fulan).

Untuk memanggil dengan kunyah tidak mengharuskan seorang istri mempunyai anak terlebih dahulu. Aisyah -radhiallahu 'anha- mempunyai panggilan kunyah 'Ummu Abdillah', padahal dia tidak mempunyai anak yang berjulukan Abdullah, bahkan tidak mempunyai anak sama sekali.

  • Ya Umma Awlaadii

يَا أُمَّ أَوْلَادِي wahai ibu anak-anakku
Panggilan akan lebih sempurna dipakai jikalau Anda dan istri telah mempunyai 3 atau lebih anak. Jika semua anak yakni laki-laki, Anda bisa menggantinya dengan:
يَا أُمَّ أَبْنَائِي
yaa umma abnaa-ii

dan jikalau semuanya perempuan, bisa diganti dengan:
يَا أُمَّ بَنَاتِي
yaa umma banaatii.
 Diantara cara untuk melanggengkan kehidupan rumah tangga yakni terjalinnya suasana romant  17 Panggilan Romantis Untuk Istri Dalam Bahasa Arab Dan Artinya

  • Yaa Zahratii

يَا زَهْرَتِي wahai bungaku

  • Yaa Zahrata Hayaatii

يَا زَهْرَةَ حَيَاتِي wahai bunga (yang menghiasi) hidupku

  • Yaa Zahrata Qalbii

يَا زَهْرَةَ قَلْبِي wahai bunga hatiku

  • Yaa Ahlaz Zuhuur

يَا أَحْلَى الزُّهُوْرِ wahai bunga terindah atau termanis
Wanita sering diibaratkan sebagai bunga yang indah. Makanya sering ada ungkapan 'sebut saja bunga', jikalau ingin menyamarkan nama seorang perempuan dalam sebuah kejadia.

Keempat panggilan di atas yakni turunan dari kata ( الزَّهْرَةُ ) yang artinya bunga, alasannya yakni istri merupakan karunia dari Allah yang menghiasi dan mewarnai kehidupan seorang suami.

Jadi patut dicoba memanggil kekasih Anda dengan kalimat-kalimat di atas. Ada sebuah ungkapan dalam bahasa Arab yang sangat saya sukai:
مَنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ الزَّهْرَاءُ مَا يَعْرِفِ الأَزْهَارَ وَلَوْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الزُّهُوْرِ
man lam takun lahuz zahraa-u maa ya'rifil azhaara walaw kaana min ahliz zuhuuri

"Siapa yang belum mempunyai 'Zahra', ia belum mengenal bunga-bunga walaupun ia punya banyak bunga."

Berungtunglah pria yang mempunyai istri dengan nama 'Zahra'.

  • Yaa Wardata Umrii

يَا وَرْدَةَ عُمْرِي wahai mawar (yang menghiasi) umur (hidup)-ku

  • Yaa Syariikata hayaatii

يَا شَرِيْكَةَ حَيَاتِي wahai pendamping hidupku

  • Yaa Faarisata Ahlaami

يَا فَارِسَةَ أَحْلَامِي wahai ratu impianku
Demikian 17 panggilan sayang untuk istri dalam bahasa Arab dan terjamahannya dalam bahasa Indonesia. Menurut Anda, manakah yang paling romantis?
Dunia Islam : Memahami Takdir Allah

Dunia Islam : Memahami Takdir Allah


Kaum muslimin yang semoga dimuliakan oleh Allah ta’ala, salah satu rukun kepercayaan yang wajib diimani oleh setiap muslim ialah beriman kepada takdir baik maupun buruk.

Perlu diketahui bahwa beriman kepada takdir ada empat tingkatan :

Beriman kepada ilmu Allah yang ajali sebelum segala sesuatu itu ada. Di antaranya seseorang harus beriman bahwa amal perbuatannya telah diketahui (diilmui) oleh Allah sebelum dia melakukannya.

Mengimani bahwa Allah telah menulis takdir di Lauhul Mahfuzh.
Mengimani masyi’ah (kehendak Allah) bahwa segala sesuatu yang terjadi ialah lantaran kehendak-Nya.

Mengimani bahwa Allah telah membuat segala sesuatu. Allah ialah Pencipta satu-satunya dan selain-Nya ialah makhluk termasuk juga amalan manusia.

Dalil dari tingkatan pertama dan kedua di atas ialah firman Allah ta’ala

Apakah kau tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; sebenarnya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat gampang bagi Allah. (QS Al-Hajj ayat 70)

Kemudian dalil dari tingkatan ketiga di atas ialah firman Allah

Dan kau tidak sanggup menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam. (QS At Takwir ayat 29)

Sedangkan untuk tingkatan keempat, dalilnya ialah firman Allah

Padahal Allah-lah yang membuat kau dan apa yang kau perbuat itu”. QS. Ash-Shaffaat ayat 96

Macam-Macam Takdir

Takdir umum meliputi segala yang ada.
Takdir ini dicatat di Lauhul Mahfuzh. Dan Allah telah mencatat takdir segala sesuatu sampai hari kiamat. Takdir ini umum bagi seluruh makhluk. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya yang pertama kali diciptakan Allah ialah qalam (pena). Allah berfirman kepada qalam tersebut, “Tulislah”. Kemudian qalam berkata, “Wahai Rabbku, apa yang akan saya tulis?” Allah berfirman, “Tulislah takdir segala sesuatu yang terjadi sampai hari kiamat.” (HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan Abi Daud).

Takdir yang merupakan rincian dari takdir yang umum.
Takdir ‘Umri yaitu takdir sebagaimana terdapat pada hadits Ibnu Mas’ud, di mana janin yang sudah ditiupkan ruh di dalam rahim ibunya akan ditetapkan mengenai 4 hal:

1. Rizki
2. Ajal
3. Amal dan
4. Sengsara atau berbahagia.

Takdir Tahunan yaitu takdir yang ditetapkan pada malam lailatul qadar mengenai insiden dalam setahun. Allah ta’ala berfirman,

“Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (QS. Ad Dukhan ayat 4).

Ibnu Abbas mengatakan, “Pada malam lailatul qadar, ditulis pada ummul kitab segala kebaikan, keburukan, rizki dan kematian yang terjadi dalam setahun.” (Lihat Ma’alimut Tanzil, Tafsir Al Baghowi)

Seorang muslim harus beriman dengan takdir yang umum dan terperinci ini. Barangsiapa yang mengingkari sedikit saja dari keduanya, maka dia tidak beriman kepada takdir. Dan berarti dia telah mengingkari salah satu rukun kepercayaan yang wajib diimani.

1. Salah Dalam Menyikapi Takdir

Dalam menyikapi takdir Allah, ada yang mengingkari takdir dan ada pula yang terlalu hiperbola dalam menetapkannya.

Yang pertama ini dikenal dengan Qodariyyah. Dan di dalamnya ada dua kelompok lagi. Kelompok pertama ialah yang paling ekstrem. Mereka mengingkari ilmu Allah terhadap segala sesuatu dan mengingkari pula apa yang telah Allah tulis di Lauhul Mahfuzh. Mereka menyampaikan bahwa Allah memerintah dan melarang, namun Allah tidak mengetahui siapa yang taat dan berbuat maksiat. Perkara ini gres saja diketahui, tidak didahului oleh ilmu Allah dan takdirnya. Namun kelompok menyerupai ini sudah musnah dan tidak ada lagi.

Kelompok kedua ialah yang memutuskan ilmu Allah, namun meniadakan masuknya perbuatan hamba pada takdir Allah. Mereka menganggap bahwa perbuatan hamba ialah makhluk yang bangkit sendiri, Allah tidak menciptakannya dan tidak pula menghendakinya. Inilah madzhab mu’tazilah.

Kebalikan dari Qodariyyah ialah kelompok yang hiperbola dalam memutuskan takdir sehingga hamba seakan-akan dipaksa tanpa memiliki kemampuan dan ikhtiyar (usaha) sama sekali. Mereka menyampaikan sebenarnya hamba itu dipaksa untuk menuruti takdir. Oleh lantaran itu, kelompok ini dikenal dengan Jabariyyah.

Keyakinan dua kelompok di atas ialah keyakinan yang salah sebagaimana ditunjukkan dalam banyak dalil. Di antaranya ialah firman Allah,

“(yaitu) bagi siapa di antara kau yang mau menempuh jalan yang lurus. Dan kau tidak sanggup menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.” QS. At Takwir ayat 28-29

Ayat ini secara tegas membantah pendapat yang salah dari dua kelompok di atas. Pada ayat, “(yaitu) bagi siapa di antara kau yang mau menempuh jalan yang lurus” merupakan bantahan untuk jabariyyah lantaran pada ayat ini Allah memutuskan adanya kehendak (pilihan) bagi hamba. Kaprikornus insan tidaklah dipaksa dan mereka berkehendak sendiri. Kemudian pada ayat selanjutnya, “Dan kau tidak sanggup menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam” merupakan bantahan untuk qodariyyah yang menyampaikan bahwa kehendak insan itu bangkit sendiri dan diciptakan oleh dirinya sendiri tanpa tergantung pada kehendak Allah. Ini perkataan yang salah lantaran pada ayat tersebut, Allah mengaitkan kehendak hamba dengan kehendak-Nya.

2. Keyakinan yang Benar Dalam Mengimani Takdir

Keyakinan yang benar ialah bahwa semua bentuk ketaatan, maksiat, kekufuran dan kerusakan terjadi dengan ketetapan Allah lantaran tidak ada pencipta selain Dia. Semua perbuatan hamba yang baik maupun yang jelek ialah termasuk makhluk Allah. Dan hamba tidaklah dipaksa dalam setiap yang dia kerjakan, bahkan hambalah yang menentukan untuk melakukannya.

As Safariny mengatakan, “Kesimpulannya bahwa mazhab ulama-ulama terdahulu (salaf) dan Ahlus Sunnah yang hakiki ialah meyakini bahwa Allah membuat kemampuan, kehendak, dan perbuatan hamba. Dan hambalah yang menjadi pelaku perbuatan yang dia lakukan secara hakiki. Dan Allah menyebabkan hamba sebagai pelakunya, sebagaimana firman-Nya (yang artinya),

“Dan kau tidak sanggup menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.” QS. At Takwir ayat 29

Maka dalam ayat ini Allah memutuskan kehendak hamba dan Allah mengabarkan bahwa kehendak hamba ini tidak terjadi kecuali dengan kehendak-Nya. Inilah dalil yang tegas yang dipilih oleh Ahlus Sunnah.”

Sebagian orang ada yang salah paham dalam memahami takdir. Mereka menyangka bahwa seseorang yang mengimani takdir itu hanya pasrah tanpa melaksanakan alasannya ialah sama sekali. Contohnya ialah seseorang yang meninggalkan istrinya berhari-hari untuk berdakwah keluar kota. Kemudian dia tidak meninggalkan sedikit pun harta untuk kehidupan istri dan anaknya. Lalu dia mengatakan, “Saya pasrah, biarkan Allah yang akan memberi rizki pada mereka”. Sungguh ini ialah suatu kesalahan dalam memahami takdir.

Ingatlah bahwa Allah memerintahkan kita untuk mengimani takdir-Nya, di samping itu Allah juga memerintahkan kita untuk mengambil alasannya ialah dan melarang kita bermalas-malasan. Apabila kita telah mengambil sebab, namun kita mendapat hasil yang sebaliknya, maka kita dilarang berputus asa dan bersedih lantaran hal ini sudah menjadi takdir dan ketentuan Allah. Oleh lantaran itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Bersemangatlah dalam hal yang bermanfaat bagimu. Dan minta tolonglah pada Allah dan janganlah malas. Apabila kau tertimpa sesuatu, janganlah kau berkata: ‘Seandainya saya berbuat demikian, tentu tidak akan begini atau begitu’, tetapi katakanlah: ‘Qodarollahu wa maa sya’a fa’al’ (Ini telah ditakdirkan oleh Allah dan Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya) lantaran ucapan’seandainya’ akan membuka (pintu) setan.” (HR. Muslim)

3. Buah Beriman Kepada Takdir

Di antara buah dari beriman kepada takdir dan ketetapan Allah ialah hati menjadi hening dan tidak pernah risau dalam menjalani hidup ini. Seseorang yang mengetahui bahwa petaka itu ialah takdir Allah, maka dia yakin bahwa hal itu niscaya terjadi dan mustahil seseorang pun lari darinya.

Dari Ubadah bin Shomit, ia pernah menyampaikan pada anaknya, “Engkau tidak dikatakan beriman kepada Allah sampai engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang jelek dan engkau harus mengetahui bahwa apa saja yang akan menimpamu tidak akan luput darimu dan apa saja yang luput darimu tidak akan menimpamu. Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Takdir itu demikian. Barangsiapa yang mati dalam keadaan tidak beriman menyerupai ini, maka dia akan masuk neraka.” (Shohih. Lihat Silsilah Ash Shohihah no. 2439)

Maka apabila seseorang memahami takdir Allah dengan benar, tentu dia akan menyikapi segala petaka yang ada dengan tenang. Hal ini niscaya berbeda dengan orang yang tidak beriman pada takdir dengan benar, yang sudah barang tentu akan merasa duka dan gelisah dalam menghadapi musibah. Semoga kita dimudahkan oleh Allah untuk sabar dalam menghadapi segala cobaan yang merupakan takdir Allah.
Dunia Islam : Memahami Takdir Allah

Dunia Islam : Memahami Takdir Allah


Kaum muslimin yang semoga dimuliakan oleh Allah ta’ala, salah satu rukun kepercayaan yang wajib diimani oleh setiap muslim ialah beriman kepada takdir baik maupun buruk.

Perlu diketahui bahwa beriman kepada takdir ada empat tingkatan :

Beriman kepada ilmu Allah yang ajali sebelum segala sesuatu itu ada. Di antaranya seseorang harus beriman bahwa amal perbuatannya telah diketahui (diilmui) oleh Allah sebelum dia melakukannya.

Mengimani bahwa Allah telah menulis takdir di Lauhul Mahfuzh.
Mengimani masyi’ah (kehendak Allah) bahwa segala sesuatu yang terjadi ialah lantaran kehendak-Nya.

Mengimani bahwa Allah telah membuat segala sesuatu. Allah ialah Pencipta satu-satunya dan selain-Nya ialah makhluk termasuk juga amalan manusia.

Dalil dari tingkatan pertama dan kedua di atas ialah firman Allah ta’ala

Apakah kau tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; sebenarnya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat gampang bagi Allah. (QS Al-Hajj ayat 70)

Kemudian dalil dari tingkatan ketiga di atas ialah firman Allah

Dan kau tidak sanggup menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam. (QS At Takwir ayat 29)

Sedangkan untuk tingkatan keempat, dalilnya ialah firman Allah

Padahal Allah-lah yang membuat kau dan apa yang kau perbuat itu”. QS. Ash-Shaffaat ayat 96

Macam-Macam Takdir

Takdir umum meliputi segala yang ada.
Takdir ini dicatat di Lauhul Mahfuzh. Dan Allah telah mencatat takdir segala sesuatu sampai hari kiamat. Takdir ini umum bagi seluruh makhluk. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya yang pertama kali diciptakan Allah ialah qalam (pena). Allah berfirman kepada qalam tersebut, “Tulislah”. Kemudian qalam berkata, “Wahai Rabbku, apa yang akan saya tulis?” Allah berfirman, “Tulislah takdir segala sesuatu yang terjadi sampai hari kiamat.” (HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan Abi Daud).

Takdir yang merupakan rincian dari takdir yang umum.
Takdir ‘Umri yaitu takdir sebagaimana terdapat pada hadits Ibnu Mas’ud, di mana janin yang sudah ditiupkan ruh di dalam rahim ibunya akan ditetapkan mengenai 4 hal:

1. Rizki
2. Ajal
3. Amal dan
4. Sengsara atau berbahagia.

Takdir Tahunan yaitu takdir yang ditetapkan pada malam lailatul qadar mengenai insiden dalam setahun. Allah ta’ala berfirman,

“Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (QS. Ad Dukhan ayat 4).

Ibnu Abbas mengatakan, “Pada malam lailatul qadar, ditulis pada ummul kitab segala kebaikan, keburukan, rizki dan kematian yang terjadi dalam setahun.” (Lihat Ma’alimut Tanzil, Tafsir Al Baghowi)

Seorang muslim harus beriman dengan takdir yang umum dan terperinci ini. Barangsiapa yang mengingkari sedikit saja dari keduanya, maka dia tidak beriman kepada takdir. Dan berarti dia telah mengingkari salah satu rukun kepercayaan yang wajib diimani.

1. Salah Dalam Menyikapi Takdir

Dalam menyikapi takdir Allah, ada yang mengingkari takdir dan ada pula yang terlalu hiperbola dalam menetapkannya.

Yang pertama ini dikenal dengan Qodariyyah. Dan di dalamnya ada dua kelompok lagi. Kelompok pertama ialah yang paling ekstrem. Mereka mengingkari ilmu Allah terhadap segala sesuatu dan mengingkari pula apa yang telah Allah tulis di Lauhul Mahfuzh. Mereka menyampaikan bahwa Allah memerintah dan melarang, namun Allah tidak mengetahui siapa yang taat dan berbuat maksiat. Perkara ini gres saja diketahui, tidak didahului oleh ilmu Allah dan takdirnya. Namun kelompok menyerupai ini sudah musnah dan tidak ada lagi.

Kelompok kedua ialah yang memutuskan ilmu Allah, namun meniadakan masuknya perbuatan hamba pada takdir Allah. Mereka menganggap bahwa perbuatan hamba ialah makhluk yang bangkit sendiri, Allah tidak menciptakannya dan tidak pula menghendakinya. Inilah madzhab mu’tazilah.

Kebalikan dari Qodariyyah ialah kelompok yang hiperbola dalam memutuskan takdir sehingga hamba seakan-akan dipaksa tanpa memiliki kemampuan dan ikhtiyar (usaha) sama sekali. Mereka menyampaikan sebenarnya hamba itu dipaksa untuk menuruti takdir. Oleh lantaran itu, kelompok ini dikenal dengan Jabariyyah.

Keyakinan dua kelompok di atas ialah keyakinan yang salah sebagaimana ditunjukkan dalam banyak dalil. Di antaranya ialah firman Allah,

“(yaitu) bagi siapa di antara kau yang mau menempuh jalan yang lurus. Dan kau tidak sanggup menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.” QS. At Takwir ayat 28-29

Ayat ini secara tegas membantah pendapat yang salah dari dua kelompok di atas. Pada ayat, “(yaitu) bagi siapa di antara kau yang mau menempuh jalan yang lurus” merupakan bantahan untuk jabariyyah lantaran pada ayat ini Allah memutuskan adanya kehendak (pilihan) bagi hamba. Kaprikornus insan tidaklah dipaksa dan mereka berkehendak sendiri. Kemudian pada ayat selanjutnya, “Dan kau tidak sanggup menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam” merupakan bantahan untuk qodariyyah yang menyampaikan bahwa kehendak insan itu bangkit sendiri dan diciptakan oleh dirinya sendiri tanpa tergantung pada kehendak Allah. Ini perkataan yang salah lantaran pada ayat tersebut, Allah mengaitkan kehendak hamba dengan kehendak-Nya.

2. Keyakinan yang Benar Dalam Mengimani Takdir

Keyakinan yang benar ialah bahwa semua bentuk ketaatan, maksiat, kekufuran dan kerusakan terjadi dengan ketetapan Allah lantaran tidak ada pencipta selain Dia. Semua perbuatan hamba yang baik maupun yang jelek ialah termasuk makhluk Allah. Dan hamba tidaklah dipaksa dalam setiap yang dia kerjakan, bahkan hambalah yang menentukan untuk melakukannya.

As Safariny mengatakan, “Kesimpulannya bahwa mazhab ulama-ulama terdahulu (salaf) dan Ahlus Sunnah yang hakiki ialah meyakini bahwa Allah membuat kemampuan, kehendak, dan perbuatan hamba. Dan hambalah yang menjadi pelaku perbuatan yang dia lakukan secara hakiki. Dan Allah menyebabkan hamba sebagai pelakunya, sebagaimana firman-Nya (yang artinya),

“Dan kau tidak sanggup menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.” QS. At Takwir ayat 29

Maka dalam ayat ini Allah memutuskan kehendak hamba dan Allah mengabarkan bahwa kehendak hamba ini tidak terjadi kecuali dengan kehendak-Nya. Inilah dalil yang tegas yang dipilih oleh Ahlus Sunnah.”

Sebagian orang ada yang salah paham dalam memahami takdir. Mereka menyangka bahwa seseorang yang mengimani takdir itu hanya pasrah tanpa melaksanakan alasannya ialah sama sekali. Contohnya ialah seseorang yang meninggalkan istrinya berhari-hari untuk berdakwah keluar kota. Kemudian dia tidak meninggalkan sedikit pun harta untuk kehidupan istri dan anaknya. Lalu dia mengatakan, “Saya pasrah, biarkan Allah yang akan memberi rizki pada mereka”. Sungguh ini ialah suatu kesalahan dalam memahami takdir.

Ingatlah bahwa Allah memerintahkan kita untuk mengimani takdir-Nya, di samping itu Allah juga memerintahkan kita untuk mengambil alasannya ialah dan melarang kita bermalas-malasan. Apabila kita telah mengambil sebab, namun kita mendapat hasil yang sebaliknya, maka kita dilarang berputus asa dan bersedih lantaran hal ini sudah menjadi takdir dan ketentuan Allah. Oleh lantaran itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Bersemangatlah dalam hal yang bermanfaat bagimu. Dan minta tolonglah pada Allah dan janganlah malas. Apabila kau tertimpa sesuatu, janganlah kau berkata: ‘Seandainya saya berbuat demikian, tentu tidak akan begini atau begitu’, tetapi katakanlah: ‘Qodarollahu wa maa sya’a fa’al’ (Ini telah ditakdirkan oleh Allah dan Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya) lantaran ucapan’seandainya’ akan membuka (pintu) setan.” (HR. Muslim)

3. Buah Beriman Kepada Takdir

Di antara buah dari beriman kepada takdir dan ketetapan Allah ialah hati menjadi hening dan tidak pernah risau dalam menjalani hidup ini. Seseorang yang mengetahui bahwa petaka itu ialah takdir Allah, maka dia yakin bahwa hal itu niscaya terjadi dan mustahil seseorang pun lari darinya.

Dari Ubadah bin Shomit, ia pernah menyampaikan pada anaknya, “Engkau tidak dikatakan beriman kepada Allah sampai engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang jelek dan engkau harus mengetahui bahwa apa saja yang akan menimpamu tidak akan luput darimu dan apa saja yang luput darimu tidak akan menimpamu. Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Takdir itu demikian. Barangsiapa yang mati dalam keadaan tidak beriman menyerupai ini, maka dia akan masuk neraka.” (Shohih. Lihat Silsilah Ash Shohihah no. 2439)

Maka apabila seseorang memahami takdir Allah dengan benar, tentu dia akan menyikapi segala petaka yang ada dengan tenang. Hal ini niscaya berbeda dengan orang yang tidak beriman pada takdir dengan benar, yang sudah barang tentu akan merasa duka dan gelisah dalam menghadapi musibah. Semoga kita dimudahkan oleh Allah untuk sabar dalam menghadapi segala cobaan yang merupakan takdir Allah.
 Penyebab sembelit dan cara mengatasinya

Penyebab sembelit dan cara mengatasinya

Sembelit atau disebut juga dengan konstipasi yaitu gangguan pada pencernaan yang mengakibatkan susahnya untuk BAB karena kerasnya feses atau kotoran saat hendak dikeluarkan jika keadaan ini belangsung lama dan terus menerus maka dapat menggangggu kesehatan bahkan dapat menimbulkan terjadinya kanker usus besar.

Buang air besar yang terbaik adalah setiap hari karena kotoran atau feses yang terlalu lama di dalam tubuh dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan penyakit, meskipun begitu jika anda buang air besar 2 hari sekali masih termasuk normal tapi yang terbaik adalah setiap hari agar terhindar dari gangguan atau penyakit.

Seringkali masalah sembelit atau konstipasi ini dianggap remeh oleh sebagian orang sehingga dibiarkan sampai berlarut-larut sehingga menimbulkan gangguan kesehatan oleh karena itu untuk anda yang sering mengalami sembelit sebaiknya anda memperbaiki pola makan anda dan pola hidup sehat anda agar terhindar dari masalah sembelit.

 yaitu gangguan pada pencernaan yang mengakibatkan susahnya untuk BAB karena kerasnya fese  Penyebab sembelit dan cara mengatasinyaBeberapa faktor yang dapat menimbulkan sembelit diantaranya:

  • Kurangnya mengkonsumsi serat
  • Selalu menunda saat hendak BAB
  • Kurangnya aktifitas berolahraga
  • Adanya efek samping dari obat tertentu misalnya obat pencahar.
  • Kurang minum air putih atau mengkonsumsi cairan
  • Sedang dalam masa hamil
  • Mengalami penyakit tertentu seperti diabetes, tumor usus besar, hipotiroid, parkinson dll.
  • Usia lanjut di atas 65 tahun
  • Makanan seperti makanan yang berminyak atau berlemak, kafein, biskuit, makanan olahan serta daging merah.

Beberapa tips untuk mengatasi masalah sembelit secara alami:

  • Lidah buaya, meskipun lidah buaya bisa untuk mengatasi sembelit namun anda perlu juga berhati-hati karena kandungan anthraquinone dalam lidah buaya kadang bisa menyebabkan terjadinya diare serta kram pada usus sebaiknya penggunaan jangan terlalu sering namun anda bisa mencobanya, caranya anda bisa menyeduh daging lidah yang sudah dibuang kulitnya dan dibersihkan lalu beri madu secukupnya dan dimakan  selagi masih hangat tapi untuk wanita yang sedang datang bulan dan hamil serta penderita diare sebaiknya tidak menggunakan cara pengobatan ini.
  • Daun wungu, pengobatan ini lebih aman daripada cara yang pertama yaitu dengan daun wungu yang bermanfaat sebagai pencahar ringan karena mengandung zat seperti tanin, steroid, alkaloid non toksis, glikosod serta saponin, caranya ambil beberapa lembar daun wungu kemudian rebus kemudian disaring dan siap diminum setelah hangat.
  • Kejibeling, ramuan ini sangat baik untuk mengatasi sembelit karena berfungsi sebagai pencahar dan deuretik, caranya rebus setengah genggaman kejibeling dengan dua gelas air sampai tersisa 1 gelas lalu saring dan siap diminum setelah hangat.
  • Makanan berserat, ini merupakan cara yang paling mudah dan menyenagkan karena untuk mengatasi masalah sembelit anda hanya cukup mengkonsumsi makanan yang kaya akan kandungan seratnya serta rendah lemak dan tinggi kadar airnya seperti buah-buahan dan sayuran dan sebaiknya anda mengkonsumsinya setiap hari, anda bisa mencoba buah-buahan yang mudah kita dapatkan seperti buah pepaya dan buah pisang yang terbukti sangat efektif untuk memperlancar BAB anda sehingga anda akan terbebas dari gangguan sembelit.

Demikianlah artikel mengenai masalah sembelit yang seringkali mengganggu dan dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan dan penyakit, oleh karena itu sebaiknya perbanyak mengkonsumsi makanan yang berserat tinggi agar anda terhindar dari masalah sembelit.