Sahabat yang biar selalu dalam lindunga Allah -ta'ala-. Diantara cara untuk melanggengkan kehidupan rumah tangga yakni terjalinnya suasana romantisme di antara pasangan suami istri.
Satu-satunya pola terbaik dalam urusan ini yakni Muhammad Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam-. Beliaulah yang mengatakan:
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ ، وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي
"Sebaik-baik kalian yakni yang paling baik terhadap keluarganya, dan akulah yang terbaik di antara kalian terhadap keluargaku." [HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah]
Salah satu cara yang dia gunakan dalam membangun jalinan kasih sayang dan romantisme dengan istri-istrinya yakni dengan cara memanggil istrinya dengan panggilan mesra.
Dalam sebuah hadits yang shahih Rasulullah pernah memaggil salah satu istrinya, Aisyah dengan ( يَا عَائِشُ ) wahai 'Aisy. Cara mirip ini di dalam bahasa Arab disebut tarkhiim ( تَرْخِيْمٌ ), yaitu menghilangkan beberapa abjad terakhir. Yang aslinya Aisyah ( عَائِشَةُ ) menjadi 'Aisy ( عَائِشُ ), atau Fathimah ( فَاطِمَةٌ ) menjadi Fathim ( فَاطِمٌ ), dan lain sebagainya.
Dan di kesempatan lain Nabi Muhammad -shallallahu 'alaihi wa sallam- pernah memanggil Aisyah -radhiallahu 'anha- dengan kata ( يَا حُمَيْرَاءُ ) wahai Humaira, artinya yakni yang kemerah-merahan. Yang dia maksud yakni bahwa Aisyah yakni perempuan yang berkulit putih.
Begitulah baginda Rasulillah memperlakukan istri-istrinya. Bagi Anda yang sudah menikah, bisa mencoba mempraktekkan cara tersebut. Dan di bawah ini saya telah mengumpulkan beberapa panggilan sayang dan romantis untuk istri dalam bahasa Arab. Catat baik-baik, goresan pena ini khusus untuk yang sudah menikah saja ya.
Harapannya biar kehidupan rumah tangga Anda semakin samara dan harmonis. Dan juga kemampuan berbahasa Arab Anda semakin meningkat. Selamat membaca.
يَا زَوْجَتِي | wahai istriku |
Istri dalam bahasa Arab di sebut ( زَوْجَةٌ ) zawjatun. Saya rasa ini adalah panggilan yang paling sederhana, dan semua yang membaca ini tampaknya sudah mengetahuinya.
يَا حَبِيْبَتِي | wahai kekasihku |
Dengan memakai panggilan yang kedua ini, keromantisan Anda sudah mulai meningkat. ( حَبِيْبَةٌ ) atau ( مَحْبُوْبَةٌ ) artinya yakni kekasih (pr), berasal dari kata ( أَحَبَّ - يُحِبُّ ) yang artinya mencintai. Ada ungkapan yang masyhur, yaitu:
أَنَا أُحِبًّكِ
ana uhibbuki
Atau Anda bisa memakai kata ( يَا حَبِيْبَةَ القَلْبِ ) yaa habiibatal qalbi. Secara makna masih semisal dengannya, wahai kekasih hatiku.
يَا حَيَاتِي | wahai hidupku |
Jika memanggil dengan keempat panggilan di atas, dijamin istri Anda akan terbang kegirangan dan eksklusif menghadiahi sebuah kecupan hangat di dahi dan pipi Anda. Tidak percaya, silahkan mencoba! Tapi pastikan istri Anda faham bahasa Arab. Hehe...
يَا غَالِيَتِي | wahai yang mahal (berharga bagi)-ku |
يَا عَسَلِي | wahai maduku (manisku) |
يَا أُمَّ فُلَانٍ | wahai ibu/mama fulan |
Panggilan mirip ini di dalam bahasa Arab disebut ( كُنْيَةٌ ) kunyah. Tidak hanya dengan kata ummu saja, bisa abu fulan (ayah fulan), akhu fulan (saudara fulan), ukhtu fulan (saudari fulan), ibnu fulan (anak fulan), atau ibnatu fulan (anak putri fulan).
Untuk memanggil dengan kunyah tidak mengharuskan seorang istri mempunyai anak terlebih dahulu. Aisyah -radhiallahu 'anha- mempunyai panggilan kunyah 'Ummu Abdillah', padahal dia tidak mempunyai anak yang berjulukan Abdullah, bahkan tidak mempunyai anak sama sekali.
يَا أُمَّ أَوْلَادِي | wahai ibu anak-anakku |
Panggilan akan lebih sempurna dipakai jikalau Anda dan istri telah mempunyai 3 atau lebih anak. Jika semua anak yakni laki-laki, Anda bisa menggantinya dengan:
يَا أُمَّ أَبْنَائِي
yaa umma abnaa-ii
dan jikalau semuanya perempuan, bisa diganti dengan:
يَا أُمَّ بَنَاتِي
يَا زَهْرَتِي | wahai bungaku |
يَا زَهْرَةَ حَيَاتِي | wahai bunga (yang menghiasi) hidupku |
يَا زَهْرَةَ قَلْبِي | wahai bunga hatiku |
يَا أَحْلَى الزُّهُوْرِ | wahai bunga terindah atau termanis |
Wanita sering diibaratkan sebagai bunga yang indah. Makanya sering ada ungkapan 'sebut saja bunga', jikalau ingin menyamarkan nama seorang perempuan dalam sebuah kejadia.
Keempat panggilan di atas yakni turunan dari kata ( الزَّهْرَةُ ) yang artinya bunga, alasannya yakni istri merupakan karunia dari Allah yang menghiasi dan mewarnai kehidupan seorang suami.
Jadi patut dicoba memanggil kekasih Anda dengan kalimat-kalimat di atas. Ada sebuah ungkapan dalam bahasa Arab yang sangat saya sukai:
مَنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ الزَّهْرَاءُ مَا يَعْرِفِ الأَزْهَارَ وَلَوْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الزُّهُوْرِ
man lam takun lahuz zahraa-u maa ya'rifil azhaara walaw kaana min ahliz zuhuuri
"Siapa yang belum mempunyai 'Zahra', ia belum mengenal bunga-bunga walaupun ia punya banyak bunga."
Berungtunglah pria yang mempunyai istri dengan nama 'Zahra'.
يَا وَرْدَةَ عُمْرِي | wahai mawar (yang menghiasi) umur (hidup)-ku |
يَا شَرِيْكَةَ حَيَاتِي | wahai pendamping hidupku |
يَا فَارِسَةَ أَحْلَامِي | wahai ratu impianku |
Demikian 17 panggilan sayang untuk istri dalam bahasa Arab dan terjamahannya dalam bahasa Indonesia. Menurut Anda, manakah yang paling romantis?