Sabtu, 06 Oktober 2018

Cara Download status video atau foto WhatsApp

Cara Download status video atau foto WhatsApp

Cara menyimpan, mengambil, atau mendownload foto dan video dari status story teman di WhatsApp - Whatsapp story merupakan salah satu fitur dari whatsapp dimana fitur ini juga tersedia di instagram dan facebook. Karena memang whatsapp, instagram dan facebook merupakan platform dari perusahaan yang sama yaitu Facebook inc. Fitur Whatsapp story yang berupa foto ataupun video ini hanya akan muncul selama 24 jam. Ketika telah melewati waktu tersebut maka akan otomatis story akan hilang walaupun tidak di hapus oleh pemiliknya.

Namun sayangnya jika ada status foto atau video teman yang menarik, secara default sobat tidak dapat mendownload dan menyimpannya di smartphone sobat, karena Whatsapp sendiri tidak menambahkan fitur untuk menyimpan status story ini. Namun buat sobat yang tetap ingi menyimpannya, masih ada cara untuk daat menyimpan foto ataupun video story tersebut dengan memanfaatkan aplikasi dari pihak ketiga yaitu Status Saver for WhatsApp.

 atau mendownload foto dan video dari status story teman di WhatsApp Cara Download status video atau foto WhatsApp

Cara menyimpan, foto dan video di WhatsApp


1. Download aplikasi Status Saver for WhatsApp disini atau di GoogleP lay

2. Install aplikasi Status Saver for WhatsApp di smartphone sobat.
3. Buka Foto atau video status yang ingin sobat simpan di WhatsApp dari menu Status.
4. Jalankan aplikasi Story Saver for WhatsApp.
5. Pilih Recent Stories. maka akan muncul foto atau video yang telah sobat buka di aplikasi WhatsApp tadi.
4. Pilih foto atau video yang ingin sobat dsimpan. kemudian klik pada ikon download.
Untuk file foto akan tersimpan dalam folder StoryPictures. Untuk file Video disimpan dalam folder StoryVideos. Dapat dibuka dari menu Gallery.



 Daftar 25 Nama Nabi Dan Rasul Dalam Bahasa Arab [+ Letaknya Di Al-Quran]

Daftar 25 Nama Nabi Dan Rasul Dalam Bahasa Arab [+ Letaknya Di Al-Quran]

Sahabat yang biar selalu dalam lindungan Allah -ta'ala-. Pada kesempatan ini saya akan menulis daftar nama-nama nabi dan rasul, goresan pena Arabnya, serta letaknya di dalam Al-Quran.

Nabi dalam bahasa Arab yaitu ( نَبِيٌّ جـ أَنْبِيَاءُ ), dapun rasul/utusan yaitu ( رَسُوْلٌ جـ رُسُلٌ ). Nabi dan rasul merupakan insan pilihan Allah yang diutus menjadi mediator antara Al-Khaliq dengan makhluk.
 yang biar selalu dalam lindungan Allah   Daftar 25 Nama Nabi Dan Rasul Dalam Bahasa Arab [+ Letaknya Di Al-Quran]
Allah -ta'ala- mengutus nabi atau rasul dalam setiap generasi manusia. Nabi pertama dan ayah umat insan yaitu Adam -'alaihissalaam-. Dan nabi serta epilog yaitu Muhammad -shallallahu 'alaihi wa sallam- yang membawa agama Islam.

Dalam sebuah riwayat atau pendapat dikatakan bahwa jumlah nabi dan rasul lebih dari 300 orang. Namun nama yang terabadikan di dalam kitab suci Al-Quran hanya berjumlah 25 orang.


Berikut ini daftar 25 nama nabi dan rasul tersebut dan goresan pena bahasa Arabnya. Dilengkapi dengan indeks letak dan posisi setiap nama, tercantum di dalam surat apa dan ayat berapa. Selamat membaca.
  1. Adam ( آدَمُ ) 'alaihissalaam.
    Kata ( آدَمُ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Al-Baqarah ayat 31, 33, 34, 35, dan 36.
    Surat Ali Imran ayat 33, 59.
    Surat Al-Maidah 27.
    Surat Al-A'raf ayat 11, 19, 26, 27, 31, 35, 172.
    Surat Al-Isra ayat 61, 70.
    Surat Al-Kahfi ayat 50.
    Surat Maryam ayat 58.
    Surat Thaha ayat 115, 116, 117, 160, 161.
    Surat Yasin ayat 60.
  2. Idris ( إِدْرِيْسُ ) 'alaihissalaam.
    Kata ( إِدْرِيْسُ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Maryam ayat 56.
    Surat Al-Anbiya ayat 85.
  3. Nuh ( نُوْحٌ ) 'alaihissalaam.
    Kata ( نُوْحٌ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Ali Imran ayat 33.
    Surat An-Nisa ayat 163.
    Surat Al-An'am ayat 84.
    Surat Al-A'raf ayat 59, 69.
    Surat At-Taubah ayat 70.
    Surat Yunus ayat 71.
    Surat Hud ayat 25, 32, 36, 42, 45, 46, 48, 89.
    Surat Ibrahim ayat 9.
    Surat Al-Isra ayat 3, 18.
    Surat Maryam ayat 58.
    Surat Al-Anbiya ayat 76.
    Surat Al-Mu'minun ayat 23.
    Surat Al-Furqan ayat 37.
    Surat Asy-Syu'ara ayat 105, 106, 116.
    Surat Al-'Ankabut ayat 14.
    Surat Al-Ahzab ayat 7.
    Surat Ash-Shaffat ayat 75, 79.
    Surat Shad ayat 12.
    Surat Ghafir ayat 5, 31.
    Surat Asy-Syura ayat 13.
    Surat Qaf ayat 12.
    Surat Adz-Dzariyat ayat 46.
    Surat An-Najm ayat 52.
    Surat Al-Qamar ayat 9.
    Surat Al-Hadid ayat 26.
    Surat At-Tahrim ayat 10.
    Surat Nuh ayat 1, 21, 26.
  4. Hud ( هُوْدٌ ) 'alaihissalaam.
    Kata ( هُوْدٌ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Al-A'raf ayat 65.
    Surat Hud ayat 51, 53, 58, 60, 89.
    Surat Asy-Syu'ara ayat 124.
  5. Shalih ( صَالِحٌ ) 'alaihissalaam.
    Kata ( صَالِحٌ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Al-A'raf ayat 73, 75, 77.
    Surat Hud ayat 61, 62, 66, 89.
    Surat Asy-Syu'ara ayat 142.
    Surat An-Naml ayat 45.
  6. Ibrahim ( إِبْرَاهِيْمُ ) 'alaihissalaam.
    Kata ( إِبْرَاهِيْمُ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Al-Baqarah ayat 124, 125, 126, 127, 130, 132, 133, 135, 136, 140, 258, 260.
    Surat Ali Imran ayat 33, 65, 67, 68, 84, 95, 97.
    Surat An-Nisa ayat 54, 125, 163.
    Surat Al-An'am ayat 74, 75, 83.
    Surat At-Taubah ayat 70, 114.
    Surat Hud ayat 69, 74, 75, 76.
    Surat Yusuf ayat 6, 38.
    Surat Ibrahim ayat 35.
    Surat Al-Hijr ayat 51.
    Surat An-Nahl ayat 120, 123.
    Surat Maryam ayat 41, 46, 58.
    Surat Al-Anbiya ayat 51, 60, 62, 69,
    Surat Al-Hajj ayat 26, 78.
    Surat Asy-Syu'ara ayat 69.
    Surat Al-'Ankabut ayat 16, 31.
    Surat Al-Ahzab ayat 7.
    Surat Ash-Shaffat ayat 83, 104, 109.
    Surat Shad ayat 45.
    Surat Asy-Syura ayat 13.
    Surat Az-Zukhruf ayat 26.
    Surat Adz-Dzariyat ayat 24.
    Surat An-Najm ayat 37.
    Surat Al-Hadid ayat 26.
    Surat Al-Mumtahanah ayat 4.
    Surat Al-A'la ayat 19.
  7. Luth ( لُوْطٌ ) 'alaihissalaam.
    Kata ( لُوْطٌ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Al-An'am ayat 86.
    Surat Al-A'raf ayat 80.
    Surat Hud ayat 70, 77, 81
    Surat Al-Hijr ayat 59, 61.
    Surat Al-Anbiya ayat 71, 74.
    Surat Asy-Syu'ara ayat 160, 161, 167.
    Surat An-Naml ayat 54, 56.
    Surat Al-'Ankabut ayat 26, 28, 32, 33.
    Surat Ash-Shaffat ayat 133.
    Surat Shad ayat 13.
    Surat Qaf ayat 13.
    Surat Al-Qamar ayat 33.
    Surat At-Tahrim ayat 10.
  8. Ismail ( إِسْمَاعِيْلُ ) 'alaihissalaam.
    Kata ( إِسْمَاعِيْلُ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Al-Baqarah ayat 127, 133, 136, 140.
    Surat Ali Imran ayat 84.
    Surat An-Nisa 163.
    Surat Al-An'am ayat 86.
    Surat Ibrahim ayat 39.
    Surat Maryam ayat 54.
    Surat Al-Anbiya ayat 85.
    Surat Shad ayat 48.
  9. Ishaq ( إِسْحَاقُ 'alaihissalaam.
    Kata ( إِسْحَاقُ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Al-Baqarah 133, 136.
    Surat Ali Imran ayat 84.
    Surat An-Nisa 163.
    Surat Al-An'am ayat 84.
    Surat Hud ayat 71.
    Surat Yusuf ayat 6, 38.
    Surat Ibrahim ayat 39.
    Surat Maryam ayat 49.
    Surat Al-Anbiya ayat 72.
    Surat Al-'Ankabut ayat 27.
    Surat Ash-Shaffat ayat 112, 113.
    Surat Shad ayat 45.
  10. Ya’qub ( يَعْقُوْبُ'alaihissalaam.
    Kata ( يَعْقُوْبُ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Al-Baqarah ayat 132, 133, 136, 140.
    Surat Ali Imran ayat 84.
    Surat An-Nisa ayat 163.
    Surat Al-An'am ayat 84.
    Surat Hud ayat 71.
    Surat Yusuf ayat 6, 38, 68.
    Surat Maryam ayat 6, 49,.
    Surat Al-Anbiya ayat 72.
    Surat Al-'Ankabut ayat 27.
    Surat Shad ayat 45. 
  11. Yusuf ( يُوْسُفُ ) 'alaihissalaam.
    Kata ( يُوْسُفُ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Al-An'am ayat 84.
    Surat Yusuf ayat 4, 7, 8, 9, 10, 11, 17, 21, 29, 46, 51, 56, 58, 69, 76, 77, 80, 84, 85, 87, 89, 90, 94, 99.
    Surat Ghafir ayat 34.
  12. Ayyub ( أَيُّوْبُ ) 'alaihissalaam.
    Kata ( أَيُّوْبُ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat An-Nisa 163.
    Surat Al-An'am ayat 84.
    Surat Al-Anbiya ayat 73.
    Surat Shad ayat 41.
  13. Syu’aib ( شُعَيْبٌ ) 'alaihissalaam.
    Kata ( شُعَيْبٌ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Al-A'raf ayat 85, 88, 90, 92.
    Surat Hud ayat 84, 87, 91, 94.
    Surat Asy-Syu'ara ayat 77.
    Surat Al-'Ankabut ayat 36.
  14. Musa ( مُوْسَى ) 'alaihissalaam.
    Kata ( مُوْسَى ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Al-Baqarah ayat 51, 53, 55, 60, 61, 67, 92, 108, 136, 246, 248.
    Surat Ali Imran ayat 84.
    Surat An-Nisa ayat 153, 164.
    Surat Al-Maidah ayat 20, 22, 24.
    Surat Al-An'am ayat 84, 91.
    Surat Al-A'raf ayat 103, 104, 115, 117, 122, 127, 128, 131, 134, 138, 142, 143, 144, 148, 150, 154, 155, 159, 160.
    Surat Yunus ayat 75, 77, 80, 81, 83, 84, 87, 88.
    Surat Hud ayat 17, 96, 110.
    Surat Ibrahim ayat 5, 6, 8.
    Surat Al-Isra ayat 2, 101.
    Surat Al-Kahfi ayat 60, 66.
    Surat Maryam ayat 51.
    Surat Thaha ayat 9,11, 17, 19, 49, 57, 61, 65, 67, 70, 77, 83, 86, 88, 91.
    Surat Al-Anbiya ayat 48.
    Surat Al-Mu'minun ayat 45, 49.
    Surat Al-Furqan ayat 35.
    Surat Asy-Syu'ara ayat 10, 43, 45, 48, 52, 61, 63, 65.
    Surat An-Naml ayat 7, 9, 10.
    Surat Al-Qasas ayat 2, 7, 10, 15, 18, 19, 20, 29, 30, 31, 36, 37, 38, 43, 44, 48, 76.
    Surat Al-'Ankabut ayat 39.
    Surat As-Sajdah ayat  23.
    Surat Al-Ahzab ayat 7, 69.
    Surat Ash-Shaffat ayat 114, 120.
    Surat Ghafir ayat 23, 26, 27, 37, 53.
    Surat Fushshilat ayat 45.
    Surat Asy-Syura ayat 13.
    Surat Az-Zukhruf ayat 46.
    Surat Al-Ahqaf ayat 12, 30.
    Surat Adz-Dzariyat ayat 38.
    Surat An-Najm ayat 36.
    Surat Ash-Shaff ayat 5.
    Surat An-Nazi'at ayat 15
    Surat Al-A'la ayat 19.
  15. Harun ( هَارُوُنُ ) 'alaihissalaam.
    Kata ( هَارُوُنُ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Al-Baqarah 248.
    Surat An-Nisa 163.
    Surat Al-An'am ayat 84.
    Surat Al-A'raf ayat 122, 142.
    Surat Yunus ayat 75.
    Surat Maryam ayat 53.
    Surat Thaha ayat 30, 70, 90, 92.
    Surat Al-Anbiya ayat 48.
    Surat Al-Mu'minun ayat 45.
    Surat Al-Furqan ayat 35.
    Surat Asy-Syu'ara ayat 13, 48.
    Surat Al-Qasas ayat 34.
    Surat Ash-Shaffat ayat 114, 120.
  16. Dzulkifli ( ذُو الكِفْلِ ) 'alaihissalaam.
    Kata ( ذُو الكِفْلِ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Al-Anbiya ayat 85.
    Surat Shad ayat 48.
  17. Daud ( دَاوُودُ ) 'alaihissalaam.
    Kata ( دَاوُودُ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Al-Baqarah ayat 251.
    Surat An-Nisa ayat 163.
    Surat Al-Maidah ayat 78.
    Surat Al-An'am ayat 84.
    Surat Al-Isra ayat 55.
    Surat Al-Anbiya ayat 78, 79.
    Surat An-Naml ayat 15, 16.
    Surat Saba' ayat 10.
    Surat Shad ayat 17, 22, 24, 26, 30.
  18. Sulaiman ( سُلَيْمَانُ ) 'alaihissalaam.
    Kata ( سُلَيْمَانُ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Al-Baqarah ayat 102.
    Surat An-Nisa 163.
    Surat Al-An'am ayat 84.
    Surat Al-Anbiya ayat 78, 79, 81.
    Surat An-Naml ayat 15, 16, 17, 18, 30, 36, 44.
    Surat Saba' ayat 12.
    Surat Shad ayat 30, 34.
  19. Ilyas ( إِلْيَاسُ ) 'alaihissalaam.
    Kata ( إِلْيَاسُ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Al-An'am ayat 85.
    Surat Ash-Shaffat ayat 123.
  20. Ilyasa ( إِلْيَسَعُ ) 'alaihissalaam.
    Kata ( إِلْيَسَعُ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Al-An'am ayat 86.
    Surat Shad ayat 48.
  21. Yunus ( يُوْنُسُ ) 'alaihissalaam.
    Kata ( يُوْنُسُ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat An-Nisa 163.
    Surat Al-An'am ayat 86.
    Surat Yunus ayat 98.
    Surat Ash-Shaffat ayat 139.
  22. Zakariya ( زَكَرِيَّا ) 'alaihissalaam.
    Kata ( زَكَرِيَّا ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Ali Imran ayat 37, 38. 
    Surat Al-An'am ayat 85.
    Surat Maryam ayat 6, 7.
    Surat Al-Anbiya ayat 89.
  23. Yahya ( يَحْيَى ) 'alaihissalaam.
    Kata ( يَحْيَى ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Ali Imran ayat 39.
    Surat Al-An'am ayat 85.
    Surat Maryam ayat 7, 12.
    Surat Al-Anbiya ayat 90.
  24. Isa ( عِيْسَى ) 'alaihissalaam.
    Kata ( عِيْسَى ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Al-Baqarah ayat 87, 136, 253.
    Surat Ali Imran ayat 45, 52, 55, 59, 84.
    Surat An-Nisa ayat 157, 163, 171.
    Surat Al-Maidah ayat 46, 78, 110, 112, 114, 116.
    Surat Al-An'am ayat 85.
    Surat Maryam ayat 34.
    Surat Al-Ahzab ayat 7.
    Surat Asy-Syura ayat 13.
    Surat Az-Zukhruf ayat 63.
    Surat Al-Hadid ayat 27.
    Surat Ash-Shaff ayat 6, 14.
  25. Muhammad ( مُحَمَّدٌ ) dan Ahmad ( أَحْمَدُ ) 'alaihishalaatu wassalaam.
    Kata ( مُحَمَّدٌ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Ali Imran ayat 144.
    Surat Muhammad ayat 2.
    Surat Al-Fath ayat 29.
    Kata ( أَحْمَدُ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Ash-Shaff ayat 6.
Demikian daftar 25 nama nabi dan rasul secara berurutan, goresan pena Arabnya, dan juga posisinya di dalam Al-Quran. Semoga goresan pena ini bermanfaat. Jika ada kekurangan dalam penulisan indeksnya mohon dimaklumi, alasannya goresan pena dikerjakan dalam waktu kurang dari 24 jam.

Sekian dari saya. Kurang lebih mohon maaf, dan terima kasih atas kunjungannya. Wa jazaakumullahu khairan.
 Daftar 25 Nama Nabi Dan Rasul Dalam Bahasa Arab [+ Letaknya Di Al-Quran]

Daftar 25 Nama Nabi Dan Rasul Dalam Bahasa Arab [+ Letaknya Di Al-Quran]

Sahabat yang biar selalu dalam lindungan Allah -ta'ala-. Pada kesempatan ini saya akan menulis daftar nama-nama nabi dan rasul, goresan pena Arabnya, serta letaknya di dalam Al-Quran.

Nabi dalam bahasa Arab yaitu ( نَبِيٌّ جـ أَنْبِيَاءُ ), dapun rasul/utusan yaitu ( رَسُوْلٌ جـ رُسُلٌ ). Nabi dan rasul merupakan insan pilihan Allah yang diutus menjadi mediator antara Al-Khaliq dengan makhluk.
 yang biar selalu dalam lindungan Allah   Daftar 25 Nama Nabi Dan Rasul Dalam Bahasa Arab [+ Letaknya Di Al-Quran]
Allah -ta'ala- mengutus nabi atau rasul dalam setiap generasi manusia. Nabi pertama dan ayah umat insan yaitu Adam -'alaihissalaam-. Dan nabi serta epilog yaitu Muhammad -shallallahu 'alaihi wa sallam- yang membawa agama Islam.

Dalam sebuah riwayat atau pendapat dikatakan bahwa jumlah nabi dan rasul lebih dari 300 orang. Namun nama yang terabadikan di dalam kitab suci Al-Quran hanya berjumlah 25 orang.


Berikut ini daftar 25 nama nabi dan rasul tersebut dan goresan pena bahasa Arabnya. Dilengkapi dengan indeks letak dan posisi setiap nama, tercantum di dalam surat apa dan ayat berapa. Selamat membaca.
  1. Adam ( آدَمُ ) 'alaihissalaam.
    Kata ( آدَمُ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Al-Baqarah ayat 31, 33, 34, 35, dan 36.
    Surat Ali Imran ayat 33, 59.
    Surat Al-Maidah 27.
    Surat Al-A'raf ayat 11, 19, 26, 27, 31, 35, 172.
    Surat Al-Isra ayat 61, 70.
    Surat Al-Kahfi ayat 50.
    Surat Maryam ayat 58.
    Surat Thaha ayat 115, 116, 117, 160, 161.
    Surat Yasin ayat 60.
  2. Idris ( إِدْرِيْسُ ) 'alaihissalaam.
    Kata ( إِدْرِيْسُ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Maryam ayat 56.
    Surat Al-Anbiya ayat 85.
  3. Nuh ( نُوْحٌ ) 'alaihissalaam.
    Kata ( نُوْحٌ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Ali Imran ayat 33.
    Surat An-Nisa ayat 163.
    Surat Al-An'am ayat 84.
    Surat Al-A'raf ayat 59, 69.
    Surat At-Taubah ayat 70.
    Surat Yunus ayat 71.
    Surat Hud ayat 25, 32, 36, 42, 45, 46, 48, 89.
    Surat Ibrahim ayat 9.
    Surat Al-Isra ayat 3, 18.
    Surat Maryam ayat 58.
    Surat Al-Anbiya ayat 76.
    Surat Al-Mu'minun ayat 23.
    Surat Al-Furqan ayat 37.
    Surat Asy-Syu'ara ayat 105, 106, 116.
    Surat Al-'Ankabut ayat 14.
    Surat Al-Ahzab ayat 7.
    Surat Ash-Shaffat ayat 75, 79.
    Surat Shad ayat 12.
    Surat Ghafir ayat 5, 31.
    Surat Asy-Syura ayat 13.
    Surat Qaf ayat 12.
    Surat Adz-Dzariyat ayat 46.
    Surat An-Najm ayat 52.
    Surat Al-Qamar ayat 9.
    Surat Al-Hadid ayat 26.
    Surat At-Tahrim ayat 10.
    Surat Nuh ayat 1, 21, 26.
  4. Hud ( هُوْدٌ ) 'alaihissalaam.
    Kata ( هُوْدٌ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Al-A'raf ayat 65.
    Surat Hud ayat 51, 53, 58, 60, 89.
    Surat Asy-Syu'ara ayat 124.
  5. Shalih ( صَالِحٌ ) 'alaihissalaam.
    Kata ( صَالِحٌ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Al-A'raf ayat 73, 75, 77.
    Surat Hud ayat 61, 62, 66, 89.
    Surat Asy-Syu'ara ayat 142.
    Surat An-Naml ayat 45.
  6. Ibrahim ( إِبْرَاهِيْمُ ) 'alaihissalaam.
    Kata ( إِبْرَاهِيْمُ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Al-Baqarah ayat 124, 125, 126, 127, 130, 132, 133, 135, 136, 140, 258, 260.
    Surat Ali Imran ayat 33, 65, 67, 68, 84, 95, 97.
    Surat An-Nisa ayat 54, 125, 163.
    Surat Al-An'am ayat 74, 75, 83.
    Surat At-Taubah ayat 70, 114.
    Surat Hud ayat 69, 74, 75, 76.
    Surat Yusuf ayat 6, 38.
    Surat Ibrahim ayat 35.
    Surat Al-Hijr ayat 51.
    Surat An-Nahl ayat 120, 123.
    Surat Maryam ayat 41, 46, 58.
    Surat Al-Anbiya ayat 51, 60, 62, 69,
    Surat Al-Hajj ayat 26, 78.
    Surat Asy-Syu'ara ayat 69.
    Surat Al-'Ankabut ayat 16, 31.
    Surat Al-Ahzab ayat 7.
    Surat Ash-Shaffat ayat 83, 104, 109.
    Surat Shad ayat 45.
    Surat Asy-Syura ayat 13.
    Surat Az-Zukhruf ayat 26.
    Surat Adz-Dzariyat ayat 24.
    Surat An-Najm ayat 37.
    Surat Al-Hadid ayat 26.
    Surat Al-Mumtahanah ayat 4.
    Surat Al-A'la ayat 19.
  7. Luth ( لُوْطٌ ) 'alaihissalaam.
    Kata ( لُوْطٌ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Al-An'am ayat 86.
    Surat Al-A'raf ayat 80.
    Surat Hud ayat 70, 77, 81
    Surat Al-Hijr ayat 59, 61.
    Surat Al-Anbiya ayat 71, 74.
    Surat Asy-Syu'ara ayat 160, 161, 167.
    Surat An-Naml ayat 54, 56.
    Surat Al-'Ankabut ayat 26, 28, 32, 33.
    Surat Ash-Shaffat ayat 133.
    Surat Shad ayat 13.
    Surat Qaf ayat 13.
    Surat Al-Qamar ayat 33.
    Surat At-Tahrim ayat 10.
  8. Ismail ( إِسْمَاعِيْلُ ) 'alaihissalaam.
    Kata ( إِسْمَاعِيْلُ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Al-Baqarah ayat 127, 133, 136, 140.
    Surat Ali Imran ayat 84.
    Surat An-Nisa 163.
    Surat Al-An'am ayat 86.
    Surat Ibrahim ayat 39.
    Surat Maryam ayat 54.
    Surat Al-Anbiya ayat 85.
    Surat Shad ayat 48.
  9. Ishaq ( إِسْحَاقُ 'alaihissalaam.
    Kata ( إِسْحَاقُ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Al-Baqarah 133, 136.
    Surat Ali Imran ayat 84.
    Surat An-Nisa 163.
    Surat Al-An'am ayat 84.
    Surat Hud ayat 71.
    Surat Yusuf ayat 6, 38.
    Surat Ibrahim ayat 39.
    Surat Maryam ayat 49.
    Surat Al-Anbiya ayat 72.
    Surat Al-'Ankabut ayat 27.
    Surat Ash-Shaffat ayat 112, 113.
    Surat Shad ayat 45.
  10. Ya’qub ( يَعْقُوْبُ'alaihissalaam.
    Kata ( يَعْقُوْبُ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Al-Baqarah ayat 132, 133, 136, 140.
    Surat Ali Imran ayat 84.
    Surat An-Nisa ayat 163.
    Surat Al-An'am ayat 84.
    Surat Hud ayat 71.
    Surat Yusuf ayat 6, 38, 68.
    Surat Maryam ayat 6, 49,.
    Surat Al-Anbiya ayat 72.
    Surat Al-'Ankabut ayat 27.
    Surat Shad ayat 45. 
  11. Yusuf ( يُوْسُفُ ) 'alaihissalaam.
    Kata ( يُوْسُفُ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Al-An'am ayat 84.
    Surat Yusuf ayat 4, 7, 8, 9, 10, 11, 17, 21, 29, 46, 51, 56, 58, 69, 76, 77, 80, 84, 85, 87, 89, 90, 94, 99.
    Surat Ghafir ayat 34.
  12. Ayyub ( أَيُّوْبُ ) 'alaihissalaam.
    Kata ( أَيُّوْبُ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat An-Nisa 163.
    Surat Al-An'am ayat 84.
    Surat Al-Anbiya ayat 73.
    Surat Shad ayat 41.
  13. Syu’aib ( شُعَيْبٌ ) 'alaihissalaam.
    Kata ( شُعَيْبٌ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Al-A'raf ayat 85, 88, 90, 92.
    Surat Hud ayat 84, 87, 91, 94.
    Surat Asy-Syu'ara ayat 77.
    Surat Al-'Ankabut ayat 36.
  14. Musa ( مُوْسَى ) 'alaihissalaam.
    Kata ( مُوْسَى ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Al-Baqarah ayat 51, 53, 55, 60, 61, 67, 92, 108, 136, 246, 248.
    Surat Ali Imran ayat 84.
    Surat An-Nisa ayat 153, 164.
    Surat Al-Maidah ayat 20, 22, 24.
    Surat Al-An'am ayat 84, 91.
    Surat Al-A'raf ayat 103, 104, 115, 117, 122, 127, 128, 131, 134, 138, 142, 143, 144, 148, 150, 154, 155, 159, 160.
    Surat Yunus ayat 75, 77, 80, 81, 83, 84, 87, 88.
    Surat Hud ayat 17, 96, 110.
    Surat Ibrahim ayat 5, 6, 8.
    Surat Al-Isra ayat 2, 101.
    Surat Al-Kahfi ayat 60, 66.
    Surat Maryam ayat 51.
    Surat Thaha ayat 9,11, 17, 19, 49, 57, 61, 65, 67, 70, 77, 83, 86, 88, 91.
    Surat Al-Anbiya ayat 48.
    Surat Al-Mu'minun ayat 45, 49.
    Surat Al-Furqan ayat 35.
    Surat Asy-Syu'ara ayat 10, 43, 45, 48, 52, 61, 63, 65.
    Surat An-Naml ayat 7, 9, 10.
    Surat Al-Qasas ayat 2, 7, 10, 15, 18, 19, 20, 29, 30, 31, 36, 37, 38, 43, 44, 48, 76.
    Surat Al-'Ankabut ayat 39.
    Surat As-Sajdah ayat  23.
    Surat Al-Ahzab ayat 7, 69.
    Surat Ash-Shaffat ayat 114, 120.
    Surat Ghafir ayat 23, 26, 27, 37, 53.
    Surat Fushshilat ayat 45.
    Surat Asy-Syura ayat 13.
    Surat Az-Zukhruf ayat 46.
    Surat Al-Ahqaf ayat 12, 30.
    Surat Adz-Dzariyat ayat 38.
    Surat An-Najm ayat 36.
    Surat Ash-Shaff ayat 5.
    Surat An-Nazi'at ayat 15
    Surat Al-A'la ayat 19.
  15. Harun ( هَارُوُنُ ) 'alaihissalaam.
    Kata ( هَارُوُنُ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Al-Baqarah 248.
    Surat An-Nisa 163.
    Surat Al-An'am ayat 84.
    Surat Al-A'raf ayat 122, 142.
    Surat Yunus ayat 75.
    Surat Maryam ayat 53.
    Surat Thaha ayat 30, 70, 90, 92.
    Surat Al-Anbiya ayat 48.
    Surat Al-Mu'minun ayat 45.
    Surat Al-Furqan ayat 35.
    Surat Asy-Syu'ara ayat 13, 48.
    Surat Al-Qasas ayat 34.
    Surat Ash-Shaffat ayat 114, 120.
  16. Dzulkifli ( ذُو الكِفْلِ ) 'alaihissalaam.
    Kata ( ذُو الكِفْلِ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Al-Anbiya ayat 85.
    Surat Shad ayat 48.
  17. Daud ( دَاوُودُ ) 'alaihissalaam.
    Kata ( دَاوُودُ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Al-Baqarah ayat 251.
    Surat An-Nisa ayat 163.
    Surat Al-Maidah ayat 78.
    Surat Al-An'am ayat 84.
    Surat Al-Isra ayat 55.
    Surat Al-Anbiya ayat 78, 79.
    Surat An-Naml ayat 15, 16.
    Surat Saba' ayat 10.
    Surat Shad ayat 17, 22, 24, 26, 30.
  18. Sulaiman ( سُلَيْمَانُ ) 'alaihissalaam.
    Kata ( سُلَيْمَانُ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Al-Baqarah ayat 102.
    Surat An-Nisa 163.
    Surat Al-An'am ayat 84.
    Surat Al-Anbiya ayat 78, 79, 81.
    Surat An-Naml ayat 15, 16, 17, 18, 30, 36, 44.
    Surat Saba' ayat 12.
    Surat Shad ayat 30, 34.
  19. Ilyas ( إِلْيَاسُ ) 'alaihissalaam.
    Kata ( إِلْيَاسُ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Al-An'am ayat 85.
    Surat Ash-Shaffat ayat 123.
  20. Ilyasa ( إِلْيَسَعُ ) 'alaihissalaam.
    Kata ( إِلْيَسَعُ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Al-An'am ayat 86.
    Surat Shad ayat 48.
  21. Yunus ( يُوْنُسُ ) 'alaihissalaam.
    Kata ( يُوْنُسُ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat An-Nisa 163.
    Surat Al-An'am ayat 86.
    Surat Yunus ayat 98.
    Surat Ash-Shaffat ayat 139.
  22. Zakariya ( زَكَرِيَّا ) 'alaihissalaam.
    Kata ( زَكَرِيَّا ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Ali Imran ayat 37, 38. 
    Surat Al-An'am ayat 85.
    Surat Maryam ayat 6, 7.
    Surat Al-Anbiya ayat 89.
  23. Yahya ( يَحْيَى ) 'alaihissalaam.
    Kata ( يَحْيَى ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Ali Imran ayat 39.
    Surat Al-An'am ayat 85.
    Surat Maryam ayat 7, 12.
    Surat Al-Anbiya ayat 90.
  24. Isa ( عِيْسَى ) 'alaihissalaam.
    Kata ( عِيْسَى ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Al-Baqarah ayat 87, 136, 253.
    Surat Ali Imran ayat 45, 52, 55, 59, 84.
    Surat An-Nisa ayat 157, 163, 171.
    Surat Al-Maidah ayat 46, 78, 110, 112, 114, 116.
    Surat Al-An'am ayat 85.
    Surat Maryam ayat 34.
    Surat Al-Ahzab ayat 7.
    Surat Asy-Syura ayat 13.
    Surat Az-Zukhruf ayat 63.
    Surat Al-Hadid ayat 27.
    Surat Ash-Shaff ayat 6, 14.
  25. Muhammad ( مُحَمَّدٌ ) dan Ahmad ( أَحْمَدُ ) 'alaihishalaatu wassalaam.
    Kata ( مُحَمَّدٌ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Ali Imran ayat 144.
    Surat Muhammad ayat 2.
    Surat Al-Fath ayat 29.
    Kata ( أَحْمَدُ ) sanggup ditemukan di dalam Al-Quran pada:
    Surat Ash-Shaff ayat 6.
Demikian daftar 25 nama nabi dan rasul secara berurutan, goresan pena Arabnya, dan juga posisinya di dalam Al-Quran. Semoga goresan pena ini bermanfaat. Jika ada kekurangan dalam penulisan indeksnya mohon dimaklumi, alasannya goresan pena dikerjakan dalam waktu kurang dari 24 jam.

Sekian dari saya. Kurang lebih mohon maaf, dan terima kasih atas kunjungannya. Wa jazaakumullahu khairan.
Asal Undangan Ad-Dajjal

Asal Undangan Ad-Dajjal

SEJARAH AD-DAJJAL
Ada riwayat Muslim yang diterima dari Fatimah binti Qais mengatakan: “Saya telah mendengar muazzin Rasulullah s.a.w memanggil untuk solat. Saya pun pergi ke masjid dan solat bersama Rasulullah s.a.w. Selesai solat, Rasulullah s.a.w naik ke atas mimbar. Nampak semacam bergurau Baginda tertawa dan berkata: “Jangan ada yang bergerak. Hendaklah semua duduk di atas sajadahnya.” Kemudian berkata: “Tahukah kau mengapa saya memerintahkan kau jangan ada yang pulang?” Kami menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.”
Rasulullah s.a.w berkata lagi: “Demi Allah saya me-nyuruh kau berkumpul di sini bukan ingin menakut-nakuti dan bukan memberi khabar gembira. Aku ingin menceritakan kepada kau bahawa Tamim Al-Dariy yaitu seorang Nasrani, kemudian dia tiba menjumpai saya dan masuk Islam. Dia ada bercerita kepadaku ihwal satu kisah ihwal Dajjal. Kisah yang dia ceritakan itu sesuai dengan apa yang telah saya ceritakan kepada kau sebelumnya.
Katanya dia bersama 30 orang kawannya pergi ke bahari dengan menaiki kapal. Angin kencang tiba bertiup dan ombak besar membawa mereka ke tengah-tengah samudera yang luas. Mereka tidak sanggup menghalakan kapalnya ke pantai sehingga terpaksa berada di atas bahari selama satu bulan. Akhirnya mereka terdampar di sebuah pulau menjelang terbenamnya matahari. Di pulau yang tidak ditempati orang itu mereka berjumpa dengan hewan yang sangat tebal bulunya sehingga tidak nampak mana jantina dan duburnya.
Mereka bertanya kepada hewan itu: “Makhluk apa engkau ini?” Binatang itu menjawab: “Saya yaitu Al-Jassasah.” Mereka tanya: “Apa itu Al-Jassasah?” Binatang itu hanya menjawab: “Wahai kumpulan lelaki, pergilah kau ke tempat ini untuk menjumpai lelaki macam ini, sesungguhnya dia pun ingin berjumpa dengan kamu. Mereka pun pergi ke tempat yang ditunjukkan oleh hewan itu.
Di sana mereka menjumpai seorang lelaki yang sangat besar dan tegap. Ertinya mereka tidak pernah melihat orang sebesar itu. Dari tangannya hingga ke tengkuknya dikuatkan dengan besi, begitu juga dari lututnya hingga ke telapak kakinya. Mereka bertanya: “Siapakah anda?” Orang menyerupai raksaksa itu menjawab: “Kamu telah mendengar dongeng ihwal aku. Sekarang saya pula ingin bertanya: “Siapa kau ini?”
Mereka menjawab: “Kami yaitu insan berbangsa Arab. Kami pergi ke bahari menaiki kapal, tiba-tiba tiba ombak besar membawa kami ke tengah-tengah samudera luas dan kami berada di lautan selama satu bulan. Akhirnya kami terdampar di pulau yang tuan tempati ini.
“Pada mulanya kami berjumpa dengan hewan yang sangat tebal bulunya sehingga kami tidak sanggup mengenali jantinanya. Kami tanya siapa dia katanya Al-Jassasah. Kami tanya apa maksudnya dia hanya menjawab: “Wahai kumpulan lelaki, pergilah kau ke tempat ini untuk menjumpai lelaki macam ini, sesungguhnya dia pun ingin berjumpa dengan kamu.”
Itulah sebabnya kami tiba ke tempat ini. Sekarang kami sudah berjumpa dengan tuan dan kami ingin tahu siapa tuan sebenarnya.” Makhluk yang sangat besar itu belum menjawab soalan mereka terus sahaja mengemukakan soalan: “Ceritakan kau kepadaku keadaan kebun kurma yang di Bisan itu,” nama tempat di negeri Syam. Mereka menjawab: “Keadaan apanya yang tuan maksudkan?” Orang besar itu menjawab: “Maksudku apakah pokok kurma itu berbuah?” Setelah mereka menjawab bahawa pokok kurma itu berbuah, orang besar tadi berkata: “Aku takut pokok itu tidak berbuah.”
Orang besar itu bertanya lagi: “Ceritakan kepadaku ihwal sungai Tabarah.” Mereka menjawab: “Tentang apanya yang tuan maksudkan?” Lelaki itu menjawab: “Maksudku airnya apakah masih ada.” Mereka menjawab: “Airnya tidak susut.” Lelaki itu berkata: “Air sungai itu disangsikan akan kering.”
Akhirnya lelaki menyerupai raksaksa itu berkata: “Kalau begitu ceritakan kepadaku ihwal Nabi Al-Amin itu, apa yang dia buat?” Mereka menjawab: “Dia telah berhijrah dari Makkah ke Madinah.” Lelaki itu bertanya lagi: “Apakah dia diperangi oleh orang-orang Arab?” Mereka menjawab: “Ya, dia diperangi oleh orang-orang Arab.” Lelaki itu bertanya lagi: “Kalau begitu apa pula tindakan dia terhadap mereka?” Mereka ceritakan bahawa Rasulullah s.a.w telah menyebarkan dakwahnya dan sudah ramai pengikutnya.
Orang besar itu berkata lagi: “Memang begitulah, padahal mereka beruntung jikalau taat kepadanya.” Kata orang besar itu lagi: “Sekarang saya terangkan kepada kau bahawa saya yaitu Al-Masih Dajjal. Nanti saya akan diberi izin keluar, kemudian saya pun akan menjelajah dunia ini. Dalam masa empat puluh malam sudah sanggup saya jalani semua, kecuali Makkah dan Madinah yang saya tidak sanggup memasukinya. Negeri Makkah dan Madinah dikawal oleh para Malaikat, maka saya tidak sanggup menembusinya.”
Kata Tamim Al-Dariy lagi, “Rasulullah s.a.w menekankan tongkatnya di atas mimbar sambil berkata: “Inilah negeri yang tidak sanggup dimasukinya itu, iaitu Madinah. Saudara-saudara sekalian apakah sudah saya sampaikan dongeng ini kepada kamu?” Mereka menjawab: “Ya, sudah ya Rasulullah.” Rasulullah s.a.w berkata lagi: “Sememangnya hadis Tamim itu lebih meyakinkan saya lagi. Ceritanya itu bersesuaian dengan apa yang telah saya sampaikan kepada kau sebelumnya, iaitu ihwal Makkah dan Madinah yang dikatakan tidak sanggup dimasuki Dajjal. Cuma dia ada menyampaikan di lautan Syam atau di bahari Yaman. Tidak, bahkan ia dari arah timur. Ia dari arah timur,” kata Rasulullah s.a.w sambil menunjuk ke arah timur.
Rasulullah s.a.w telah menguatkan lagi bahawa Dajjal akan tiba dari arah timur. Ada yang menyampaikan bahawa Dajjal akan tiba dari Khurasan atau Asfihan.
KHUTBAH RASULULLAH PERIHAL DAJJAL
Dari Abi Umamah Al-Bahiliy, dia berkata: “Rasululah s.a.w telah berkhutbah di hadapan kami. Dalam khutbahnya itu Baginda banyak menyentuh problem Dajjal. Baginda telah bersabda: “Sesungguhnya tidak ada fitnah (kerosakan) di muka bumi yang paling andal selain daripada fitnah yang dibawa oleh Dajjal. Setiap Nabi yang diutus oleh Allah SWT ada mengingatkan kaumnya ihwal Dajjal. Aku yaitu nabi yang terakhir sedangkan kau yaitu umat yang terakhir. Dajjal itu tidak tidak mungkin tiba pada generasi (angkatan) kamu. Seandainya dia tiba sedangkan saya masih ada di tengah-tengah kamu, maka saya yaitu sebagai pembela bagi setiap mukmin. Kalau dia tiba setelah kematianku, maka setiap orang menjaga dirinya. Dan sesungguhnya Allah SWT akan menjaga orang-orang mukmin.
“Dajjal itu akan tiba nanti dari satu tempat antara Syam dan Irak. Dan menghipnotis insan dengan begitu cepat sekali. Wahai hamba Allah, wahai manusia, tetaplah kamu. Di sini akan saya terangkan kepada kau ciri-ciri Dajjal, yang belum diterangkan oleh nabi-nabi sebelumku kepada umatnya.
“Pada mulanya nanti Dajjal itu mengaku dirinya sebagai nabi. Ingatlah, tidak ada lagi nabi setelah aku. Setelah itu nanti dia mengaku sebagai Tuhan. Ingatlah bahawa Tuhan yang benar tidak mungkin kau lihat sebelum kau mati. Dajjal itu cacat matanya sedangkan Allah SWT tidak cacat, bahkan tidak sama dengan baharu. Dan juga di antara dua mata Dajjal itu tertulis KAFIR, yang sanggup dibaca oleh setiap mukmin yang pintar membaca atau buta huruf.
“Di antara fitnah Dajjal itu juga dia membawa syurga dan neraka. Nerakanya itu sesungguhnya syurganya sedangkan syurganya itu neraka, yakni panas. Sesiapa di antara kau yang disiksanya dengan nerakanya, hendaklah dia meminta proteksi kepada Allah dan hendaklah dia membaca pangkal surah Al-Kahfi, maka nerakanya itu akan sejuk sebagaimana api yang aben Nabi Ibrahim itu menjadi sejuk.
“Di antara tipu dayanya itu juga dia berkata kepada orang Arab: “Seandainya saya sanggup menghidupkan ayah atau ibumu yang sudah usang meninggal dunia itu, apakah engkau mengaku saya sebagai Tuhanmu?” Orang Arab itu akan berkata: “Tentu.” Maka syaitan pun tiba menyamar menyerupai ayah atau ibunya. Rupanya sama, sifat-sifatnya sama dan suaranya pun sama. Ibu bapanya berkata kepadanya: “Wahai anakku, ikutilah dia, sesungguhnya dialah Tuhanmu.”
“Di antara tipu dayanya juga dia tipu seseorang, yakni dia bunuh dan dia belah dua. Setelah itu dia katakan kepada orang ramai: “Lihatlah apa yang akan kulakukan terhadap hambaku ini, kini akan kuhidupkan dia semula. Dengan izin Allah orang mati tadi hidup semula. Kemudian Laknatullah Alaih itu bertanya: “Siapa Tuhanmu?” Orang yang dia bunuh itu, yang kebetulan orang beriman, menjawab: “Tuhanku yaitu Allah, sedangkan engkau yaitu musuh Allah.”
Orang itu bererti lulus dalam ujian Allah dan dia termasuk orang yang paling tinggi darjatnya di syurga.”
Kata Rasulullah s.a.w lagi: “Di antara tipu dayanya juga dia suruh langit biar menurunkan hujan tiba-tiba hujan pun turun. Dia suruh bumi biar mengeluarkan tumbuh-tumbuhannya tiba-tiba tumbuh. Dan termasuk ujian yang paling berat bagi manusia, Dajjal itu tiba ke perkampungan orang-orang baik dan mereka tidak me-ngakunya sebagai Tuhan, maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman dan ternakan mereka tidak menjadi.
“Dajjal itu tiba ke tempat orang-orang yang percaya kepadanya dan penduduk kampung itu mengakunya sebagai Tuhan. Disebabkan yang demikian hujan turun di tempat mereka dan tanam-tanaman mereka pun menjadi.
“Tidak ada kampung atau kawasan di dunia ini yang tidak didatangi Dajjal kecuali Makkah dan Madinah. Kedua-dua kota itu tidak sanggup ditembusi oleh Dajjal kerana dikawal oleh Malaikat. Dia hanya berani menginjak pinggiran Makkah dan Madinah. Namun demikian dikala Dajjal tiba ke pergunungan di luar kota Madinah, kota Madinah bergoncang menyerupai gempa bumi. Ketika itu orang-orang munafik kepanasan menyerupai cacing dan tidak tahan lagi tinggal di Madinah. Mereka keluar dan pergi bergabung dengan orang-orang yang sudah menjadi pengikut Dajjal. Inilah yang dikatakan hari pencucian kota Madinah.
Dalam hadis yang lain, “di antara fitnah atau kecerdikan wangi yang dibawanya itu, Dajjal itu kemudian di satu tempat kemudian mereka mendustakannya (tidak beriman kepadanya), maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman mereka tidak menjadi dan hujan pun tidak turun di kawasan mereka. Kemudian dia kemudian di satu tempat mengajak mereka biar beriman kepadanya. Mereka pun beriman kepadanya. Maka disebabkan yang demikian itu Dajjal menyuruh langit biar menurunkan hujannya dan menyuruh bumi biar menumbuhkan tumbuh-tumbuhannya. Maka mereka gampang mendapat air dan tanam-tanaman mereka subur.”
Dari Anas bin Malik, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Menjelang turunnya Dajjal ada tahun-tahun tipu daya, iaitu tahun orang-orang pendusta dipercayai orang dan orang jujur tidak dipercayai. Orang yang tidak amanah dipercayai dan orang amanah tidak dipercayai.”
Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah s.a.w ada bersabda: “Bumi yang paling baik yaitu Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal nanti ia dikawal oleh malaikat. Dajjal tidak sanggup memasuki Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal (di luar Madinah), kota Madinah bergegar tiga kali. Orang-orang munafik yang ada di Madinah (lelaki atau perempuan) bagaikan cacing kepanasan kemudian mereka keluar meninggalkan Madinah. Kaum perempuan yaitu yang paling banyak lari dikala itu.
Itulah yang dikatakan hari pembersihan. Madinah membersihkan kotorannya menyerupai tukang besi membersihkan karat-karat besi.”
Diriwayatkan oleh Ahmad, hadis yang diterima dari Aisyah r.a. mengatakan: “Pernah satu hari Rasulullah s.a.w masuk ke rumahku dikala saya sedang menangis. Melihat saya menangis dia bertanya: “Mengapa menangis?” Saya menjawab: “Ya Rasulullah, engkau telah menceritakan Dajjal, maka saya takut mendengarnya.”
Rasulullah s.a.w berkata: “Seandainya Dajjal tiba pada waktu saya masih hidup, maka saya akan menjaga kau dari gangguannya. Kalau dia tiba setelah kematianku, maka Tuhan kau tidak buta dan cacat.”
Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Dajjal muncul pada waktu orang tidak berpegang kepada agama dan jahil ihwal agama. Pada zaman Dajjal ada empat puluh hari, yang mana satu hari terasa bagaikan setahun, ada satu hari yang terasa bagaikan sebulan, ada satu hari yang terasa satu minggu, kemudian hari-hari berikutnya menyerupai hari biasa.”
Ada yang bertanya: “Ya Rasulullah, ihwal hari yang terasa satu tahun itu, apakah boleh kami solat lima waktu juga?” Rasulullah s.a.w menjawab: “Ukurlah berapa jarak solat yang lima waktu itu.”
Menurut riwayat Dajjal itu nanti akan berkata: “Akulah Tuhan sekalian alam, dan matahari ini berjalan dengan izinku. Apakah kau bermaksud menahannya?” Katanya sambil ditahannya matahari itu, sehingga satu hari lamanya menjadi satu ahad atau satu bulan.
Setelah dia tunjukkan kehebatannya menahan matahari itu, dia berkata kepada manusia: “Sekarang apakah kau ingin biar matahari itu berjalan?” Mereka semua menjawab: “Ya, kami ingin.” Maka dia tunjukkan lagi kehebatannya dengan menimbulkan satu hari begitu cepat berjalan.
Menurut riwayat Muslim, Rasulullah s.a.w bersabda: “Akan keluarlah Dajjal kepada umatku dan dia akan hidup di tengah-tengah mereka selama empat puluh. Saya sendiri pun tidak niscaya apakah empat puluh hari, empat puluh bulan atau empat puluh tahun. Kemudian Allah SWT mengutus Isa bin Maryam yang rupanya seperti Urwah bin Mas’ud dan kemudian membunuh Dajjal itu.”
Dan berdasarkan ceritanya setelah munculnya Dajjal hampir semua penduduk dunia menjadi kafir, yakni beriman kepada Dajjal. Menurut ceritanya orang yang tetap dalam keyakinan hanya tinggal 12,000 lelaki dan 7,000 kaum wanita.
Wallahu A’lam.
Asal Undangan Ad-Dajjal

Asal Undangan Ad-Dajjal

SEJARAH AD-DAJJAL
Ada riwayat Muslim yang diterima dari Fatimah binti Qais mengatakan: “Saya telah mendengar muazzin Rasulullah s.a.w memanggil untuk solat. Saya pun pergi ke masjid dan solat bersama Rasulullah s.a.w. Selesai solat, Rasulullah s.a.w naik ke atas mimbar. Nampak semacam bergurau Baginda tertawa dan berkata: “Jangan ada yang bergerak. Hendaklah semua duduk di atas sajadahnya.” Kemudian berkata: “Tahukah kau mengapa saya memerintahkan kau jangan ada yang pulang?” Kami menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.”
Rasulullah s.a.w berkata lagi: “Demi Allah saya me-nyuruh kau berkumpul di sini bukan ingin menakut-nakuti dan bukan memberi khabar gembira. Aku ingin menceritakan kepada kau bahawa Tamim Al-Dariy yaitu seorang Nasrani, kemudian dia tiba menjumpai saya dan masuk Islam. Dia ada bercerita kepadaku ihwal satu kisah ihwal Dajjal. Kisah yang dia ceritakan itu sesuai dengan apa yang telah saya ceritakan kepada kau sebelumnya.
Katanya dia bersama 30 orang kawannya pergi ke bahari dengan menaiki kapal. Angin kencang tiba bertiup dan ombak besar membawa mereka ke tengah-tengah samudera yang luas. Mereka tidak sanggup menghalakan kapalnya ke pantai sehingga terpaksa berada di atas bahari selama satu bulan. Akhirnya mereka terdampar di sebuah pulau menjelang terbenamnya matahari. Di pulau yang tidak ditempati orang itu mereka berjumpa dengan hewan yang sangat tebal bulunya sehingga tidak nampak mana jantina dan duburnya.
Mereka bertanya kepada hewan itu: “Makhluk apa engkau ini?” Binatang itu menjawab: “Saya yaitu Al-Jassasah.” Mereka tanya: “Apa itu Al-Jassasah?” Binatang itu hanya menjawab: “Wahai kumpulan lelaki, pergilah kau ke tempat ini untuk menjumpai lelaki macam ini, sesungguhnya dia pun ingin berjumpa dengan kamu. Mereka pun pergi ke tempat yang ditunjukkan oleh hewan itu.
Di sana mereka menjumpai seorang lelaki yang sangat besar dan tegap. Ertinya mereka tidak pernah melihat orang sebesar itu. Dari tangannya hingga ke tengkuknya dikuatkan dengan besi, begitu juga dari lututnya hingga ke telapak kakinya. Mereka bertanya: “Siapakah anda?” Orang menyerupai raksaksa itu menjawab: “Kamu telah mendengar dongeng ihwal aku. Sekarang saya pula ingin bertanya: “Siapa kau ini?”
Mereka menjawab: “Kami yaitu insan berbangsa Arab. Kami pergi ke bahari menaiki kapal, tiba-tiba tiba ombak besar membawa kami ke tengah-tengah samudera luas dan kami berada di lautan selama satu bulan. Akhirnya kami terdampar di pulau yang tuan tempati ini.
“Pada mulanya kami berjumpa dengan hewan yang sangat tebal bulunya sehingga kami tidak sanggup mengenali jantinanya. Kami tanya siapa dia katanya Al-Jassasah. Kami tanya apa maksudnya dia hanya menjawab: “Wahai kumpulan lelaki, pergilah kau ke tempat ini untuk menjumpai lelaki macam ini, sesungguhnya dia pun ingin berjumpa dengan kamu.”
Itulah sebabnya kami tiba ke tempat ini. Sekarang kami sudah berjumpa dengan tuan dan kami ingin tahu siapa tuan sebenarnya.” Makhluk yang sangat besar itu belum menjawab soalan mereka terus sahaja mengemukakan soalan: “Ceritakan kau kepadaku keadaan kebun kurma yang di Bisan itu,” nama tempat di negeri Syam. Mereka menjawab: “Keadaan apanya yang tuan maksudkan?” Orang besar itu menjawab: “Maksudku apakah pokok kurma itu berbuah?” Setelah mereka menjawab bahawa pokok kurma itu berbuah, orang besar tadi berkata: “Aku takut pokok itu tidak berbuah.”
Orang besar itu bertanya lagi: “Ceritakan kepadaku ihwal sungai Tabarah.” Mereka menjawab: “Tentang apanya yang tuan maksudkan?” Lelaki itu menjawab: “Maksudku airnya apakah masih ada.” Mereka menjawab: “Airnya tidak susut.” Lelaki itu berkata: “Air sungai itu disangsikan akan kering.”
Akhirnya lelaki menyerupai raksaksa itu berkata: “Kalau begitu ceritakan kepadaku ihwal Nabi Al-Amin itu, apa yang dia buat?” Mereka menjawab: “Dia telah berhijrah dari Makkah ke Madinah.” Lelaki itu bertanya lagi: “Apakah dia diperangi oleh orang-orang Arab?” Mereka menjawab: “Ya, dia diperangi oleh orang-orang Arab.” Lelaki itu bertanya lagi: “Kalau begitu apa pula tindakan dia terhadap mereka?” Mereka ceritakan bahawa Rasulullah s.a.w telah menyebarkan dakwahnya dan sudah ramai pengikutnya.
Orang besar itu berkata lagi: “Memang begitulah, padahal mereka beruntung jikalau taat kepadanya.” Kata orang besar itu lagi: “Sekarang saya terangkan kepada kau bahawa saya yaitu Al-Masih Dajjal. Nanti saya akan diberi izin keluar, kemudian saya pun akan menjelajah dunia ini. Dalam masa empat puluh malam sudah sanggup saya jalani semua, kecuali Makkah dan Madinah yang saya tidak sanggup memasukinya. Negeri Makkah dan Madinah dikawal oleh para Malaikat, maka saya tidak sanggup menembusinya.”
Kata Tamim Al-Dariy lagi, “Rasulullah s.a.w menekankan tongkatnya di atas mimbar sambil berkata: “Inilah negeri yang tidak sanggup dimasukinya itu, iaitu Madinah. Saudara-saudara sekalian apakah sudah saya sampaikan dongeng ini kepada kamu?” Mereka menjawab: “Ya, sudah ya Rasulullah.” Rasulullah s.a.w berkata lagi: “Sememangnya hadis Tamim itu lebih meyakinkan saya lagi. Ceritanya itu bersesuaian dengan apa yang telah saya sampaikan kepada kau sebelumnya, iaitu ihwal Makkah dan Madinah yang dikatakan tidak sanggup dimasuki Dajjal. Cuma dia ada menyampaikan di lautan Syam atau di bahari Yaman. Tidak, bahkan ia dari arah timur. Ia dari arah timur,” kata Rasulullah s.a.w sambil menunjuk ke arah timur.
Rasulullah s.a.w telah menguatkan lagi bahawa Dajjal akan tiba dari arah timur. Ada yang menyampaikan bahawa Dajjal akan tiba dari Khurasan atau Asfihan.
KHUTBAH RASULULLAH PERIHAL DAJJAL
Dari Abi Umamah Al-Bahiliy, dia berkata: “Rasululah s.a.w telah berkhutbah di hadapan kami. Dalam khutbahnya itu Baginda banyak menyentuh problem Dajjal. Baginda telah bersabda: “Sesungguhnya tidak ada fitnah (kerosakan) di muka bumi yang paling andal selain daripada fitnah yang dibawa oleh Dajjal. Setiap Nabi yang diutus oleh Allah SWT ada mengingatkan kaumnya ihwal Dajjal. Aku yaitu nabi yang terakhir sedangkan kau yaitu umat yang terakhir. Dajjal itu tidak tidak mungkin tiba pada generasi (angkatan) kamu. Seandainya dia tiba sedangkan saya masih ada di tengah-tengah kamu, maka saya yaitu sebagai pembela bagi setiap mukmin. Kalau dia tiba setelah kematianku, maka setiap orang menjaga dirinya. Dan sesungguhnya Allah SWT akan menjaga orang-orang mukmin.
“Dajjal itu akan tiba nanti dari satu tempat antara Syam dan Irak. Dan menghipnotis insan dengan begitu cepat sekali. Wahai hamba Allah, wahai manusia, tetaplah kamu. Di sini akan saya terangkan kepada kau ciri-ciri Dajjal, yang belum diterangkan oleh nabi-nabi sebelumku kepada umatnya.
“Pada mulanya nanti Dajjal itu mengaku dirinya sebagai nabi. Ingatlah, tidak ada lagi nabi setelah aku. Setelah itu nanti dia mengaku sebagai Tuhan. Ingatlah bahawa Tuhan yang benar tidak mungkin kau lihat sebelum kau mati. Dajjal itu cacat matanya sedangkan Allah SWT tidak cacat, bahkan tidak sama dengan baharu. Dan juga di antara dua mata Dajjal itu tertulis KAFIR, yang sanggup dibaca oleh setiap mukmin yang pintar membaca atau buta huruf.
“Di antara fitnah Dajjal itu juga dia membawa syurga dan neraka. Nerakanya itu sesungguhnya syurganya sedangkan syurganya itu neraka, yakni panas. Sesiapa di antara kau yang disiksanya dengan nerakanya, hendaklah dia meminta proteksi kepada Allah dan hendaklah dia membaca pangkal surah Al-Kahfi, maka nerakanya itu akan sejuk sebagaimana api yang aben Nabi Ibrahim itu menjadi sejuk.
“Di antara tipu dayanya itu juga dia berkata kepada orang Arab: “Seandainya saya sanggup menghidupkan ayah atau ibumu yang sudah usang meninggal dunia itu, apakah engkau mengaku saya sebagai Tuhanmu?” Orang Arab itu akan berkata: “Tentu.” Maka syaitan pun tiba menyamar menyerupai ayah atau ibunya. Rupanya sama, sifat-sifatnya sama dan suaranya pun sama. Ibu bapanya berkata kepadanya: “Wahai anakku, ikutilah dia, sesungguhnya dialah Tuhanmu.”
“Di antara tipu dayanya juga dia tipu seseorang, yakni dia bunuh dan dia belah dua. Setelah itu dia katakan kepada orang ramai: “Lihatlah apa yang akan kulakukan terhadap hambaku ini, kini akan kuhidupkan dia semula. Dengan izin Allah orang mati tadi hidup semula. Kemudian Laknatullah Alaih itu bertanya: “Siapa Tuhanmu?” Orang yang dia bunuh itu, yang kebetulan orang beriman, menjawab: “Tuhanku yaitu Allah, sedangkan engkau yaitu musuh Allah.”
Orang itu bererti lulus dalam ujian Allah dan dia termasuk orang yang paling tinggi darjatnya di syurga.”
Kata Rasulullah s.a.w lagi: “Di antara tipu dayanya juga dia suruh langit biar menurunkan hujan tiba-tiba hujan pun turun. Dia suruh bumi biar mengeluarkan tumbuh-tumbuhannya tiba-tiba tumbuh. Dan termasuk ujian yang paling berat bagi manusia, Dajjal itu tiba ke perkampungan orang-orang baik dan mereka tidak me-ngakunya sebagai Tuhan, maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman dan ternakan mereka tidak menjadi.
“Dajjal itu tiba ke tempat orang-orang yang percaya kepadanya dan penduduk kampung itu mengakunya sebagai Tuhan. Disebabkan yang demikian hujan turun di tempat mereka dan tanam-tanaman mereka pun menjadi.
“Tidak ada kampung atau kawasan di dunia ini yang tidak didatangi Dajjal kecuali Makkah dan Madinah. Kedua-dua kota itu tidak sanggup ditembusi oleh Dajjal kerana dikawal oleh Malaikat. Dia hanya berani menginjak pinggiran Makkah dan Madinah. Namun demikian dikala Dajjal tiba ke pergunungan di luar kota Madinah, kota Madinah bergoncang menyerupai gempa bumi. Ketika itu orang-orang munafik kepanasan menyerupai cacing dan tidak tahan lagi tinggal di Madinah. Mereka keluar dan pergi bergabung dengan orang-orang yang sudah menjadi pengikut Dajjal. Inilah yang dikatakan hari pencucian kota Madinah.
Dalam hadis yang lain, “di antara fitnah atau kecerdikan wangi yang dibawanya itu, Dajjal itu kemudian di satu tempat kemudian mereka mendustakannya (tidak beriman kepadanya), maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman mereka tidak menjadi dan hujan pun tidak turun di kawasan mereka. Kemudian dia kemudian di satu tempat mengajak mereka biar beriman kepadanya. Mereka pun beriman kepadanya. Maka disebabkan yang demikian itu Dajjal menyuruh langit biar menurunkan hujannya dan menyuruh bumi biar menumbuhkan tumbuh-tumbuhannya. Maka mereka gampang mendapat air dan tanam-tanaman mereka subur.”
Dari Anas bin Malik, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Menjelang turunnya Dajjal ada tahun-tahun tipu daya, iaitu tahun orang-orang pendusta dipercayai orang dan orang jujur tidak dipercayai. Orang yang tidak amanah dipercayai dan orang amanah tidak dipercayai.”
Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah s.a.w ada bersabda: “Bumi yang paling baik yaitu Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal nanti ia dikawal oleh malaikat. Dajjal tidak sanggup memasuki Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal (di luar Madinah), kota Madinah bergegar tiga kali. Orang-orang munafik yang ada di Madinah (lelaki atau perempuan) bagaikan cacing kepanasan kemudian mereka keluar meninggalkan Madinah. Kaum perempuan yaitu yang paling banyak lari dikala itu.
Itulah yang dikatakan hari pembersihan. Madinah membersihkan kotorannya menyerupai tukang besi membersihkan karat-karat besi.”
Diriwayatkan oleh Ahmad, hadis yang diterima dari Aisyah r.a. mengatakan: “Pernah satu hari Rasulullah s.a.w masuk ke rumahku dikala saya sedang menangis. Melihat saya menangis dia bertanya: “Mengapa menangis?” Saya menjawab: “Ya Rasulullah, engkau telah menceritakan Dajjal, maka saya takut mendengarnya.”
Rasulullah s.a.w berkata: “Seandainya Dajjal tiba pada waktu saya masih hidup, maka saya akan menjaga kau dari gangguannya. Kalau dia tiba setelah kematianku, maka Tuhan kau tidak buta dan cacat.”
Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Dajjal muncul pada waktu orang tidak berpegang kepada agama dan jahil ihwal agama. Pada zaman Dajjal ada empat puluh hari, yang mana satu hari terasa bagaikan setahun, ada satu hari yang terasa bagaikan sebulan, ada satu hari yang terasa satu minggu, kemudian hari-hari berikutnya menyerupai hari biasa.”
Ada yang bertanya: “Ya Rasulullah, ihwal hari yang terasa satu tahun itu, apakah boleh kami solat lima waktu juga?” Rasulullah s.a.w menjawab: “Ukurlah berapa jarak solat yang lima waktu itu.”
Menurut riwayat Dajjal itu nanti akan berkata: “Akulah Tuhan sekalian alam, dan matahari ini berjalan dengan izinku. Apakah kau bermaksud menahannya?” Katanya sambil ditahannya matahari itu, sehingga satu hari lamanya menjadi satu ahad atau satu bulan.
Setelah dia tunjukkan kehebatannya menahan matahari itu, dia berkata kepada manusia: “Sekarang apakah kau ingin biar matahari itu berjalan?” Mereka semua menjawab: “Ya, kami ingin.” Maka dia tunjukkan lagi kehebatannya dengan menimbulkan satu hari begitu cepat berjalan.
Menurut riwayat Muslim, Rasulullah s.a.w bersabda: “Akan keluarlah Dajjal kepada umatku dan dia akan hidup di tengah-tengah mereka selama empat puluh. Saya sendiri pun tidak niscaya apakah empat puluh hari, empat puluh bulan atau empat puluh tahun. Kemudian Allah SWT mengutus Isa bin Maryam yang rupanya seperti Urwah bin Mas’ud dan kemudian membunuh Dajjal itu.”
Dan berdasarkan ceritanya setelah munculnya Dajjal hampir semua penduduk dunia menjadi kafir, yakni beriman kepada Dajjal. Menurut ceritanya orang yang tetap dalam keyakinan hanya tinggal 12,000 lelaki dan 7,000 kaum wanita.
Wallahu A’lam.
Asal Undangan Ad-Dajjal

Asal Undangan Ad-Dajjal

SEJARAH AD-DAJJAL
Ada riwayat Muslim yang diterima dari Fatimah binti Qais mengatakan: “Saya telah mendengar muazzin Rasulullah s.a.w memanggil untuk solat. Saya pun pergi ke masjid dan solat bersama Rasulullah s.a.w. Selesai solat, Rasulullah s.a.w naik ke atas mimbar. Nampak semacam bergurau Baginda tertawa dan berkata: “Jangan ada yang bergerak. Hendaklah semua duduk di atas sajadahnya.” Kemudian berkata: “Tahukah kau mengapa saya memerintahkan kau jangan ada yang pulang?” Kami menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.”
Rasulullah s.a.w berkata lagi: “Demi Allah saya me-nyuruh kau berkumpul di sini bukan ingin menakut-nakuti dan bukan memberi khabar gembira. Aku ingin menceritakan kepada kau bahawa Tamim Al-Dariy yaitu seorang Nasrani, kemudian dia tiba menjumpai saya dan masuk Islam. Dia ada bercerita kepadaku ihwal satu kisah ihwal Dajjal. Kisah yang dia ceritakan itu sesuai dengan apa yang telah saya ceritakan kepada kau sebelumnya.
Katanya dia bersama 30 orang kawannya pergi ke bahari dengan menaiki kapal. Angin kencang tiba bertiup dan ombak besar membawa mereka ke tengah-tengah samudera yang luas. Mereka tidak sanggup menghalakan kapalnya ke pantai sehingga terpaksa berada di atas bahari selama satu bulan. Akhirnya mereka terdampar di sebuah pulau menjelang terbenamnya matahari. Di pulau yang tidak ditempati orang itu mereka berjumpa dengan hewan yang sangat tebal bulunya sehingga tidak nampak mana jantina dan duburnya.
Mereka bertanya kepada hewan itu: “Makhluk apa engkau ini?” Binatang itu menjawab: “Saya yaitu Al-Jassasah.” Mereka tanya: “Apa itu Al-Jassasah?” Binatang itu hanya menjawab: “Wahai kumpulan lelaki, pergilah kau ke tempat ini untuk menjumpai lelaki macam ini, sesungguhnya dia pun ingin berjumpa dengan kamu. Mereka pun pergi ke tempat yang ditunjukkan oleh hewan itu.
Di sana mereka menjumpai seorang lelaki yang sangat besar dan tegap. Ertinya mereka tidak pernah melihat orang sebesar itu. Dari tangannya hingga ke tengkuknya dikuatkan dengan besi, begitu juga dari lututnya hingga ke telapak kakinya. Mereka bertanya: “Siapakah anda?” Orang menyerupai raksaksa itu menjawab: “Kamu telah mendengar dongeng ihwal aku. Sekarang saya pula ingin bertanya: “Siapa kau ini?”
Mereka menjawab: “Kami yaitu insan berbangsa Arab. Kami pergi ke bahari menaiki kapal, tiba-tiba tiba ombak besar membawa kami ke tengah-tengah samudera luas dan kami berada di lautan selama satu bulan. Akhirnya kami terdampar di pulau yang tuan tempati ini.
“Pada mulanya kami berjumpa dengan hewan yang sangat tebal bulunya sehingga kami tidak sanggup mengenali jantinanya. Kami tanya siapa dia katanya Al-Jassasah. Kami tanya apa maksudnya dia hanya menjawab: “Wahai kumpulan lelaki, pergilah kau ke tempat ini untuk menjumpai lelaki macam ini, sesungguhnya dia pun ingin berjumpa dengan kamu.”
Itulah sebabnya kami tiba ke tempat ini. Sekarang kami sudah berjumpa dengan tuan dan kami ingin tahu siapa tuan sebenarnya.” Makhluk yang sangat besar itu belum menjawab soalan mereka terus sahaja mengemukakan soalan: “Ceritakan kau kepadaku keadaan kebun kurma yang di Bisan itu,” nama tempat di negeri Syam. Mereka menjawab: “Keadaan apanya yang tuan maksudkan?” Orang besar itu menjawab: “Maksudku apakah pokok kurma itu berbuah?” Setelah mereka menjawab bahawa pokok kurma itu berbuah, orang besar tadi berkata: “Aku takut pokok itu tidak berbuah.”
Orang besar itu bertanya lagi: “Ceritakan kepadaku ihwal sungai Tabarah.” Mereka menjawab: “Tentang apanya yang tuan maksudkan?” Lelaki itu menjawab: “Maksudku airnya apakah masih ada.” Mereka menjawab: “Airnya tidak susut.” Lelaki itu berkata: “Air sungai itu disangsikan akan kering.”
Akhirnya lelaki menyerupai raksaksa itu berkata: “Kalau begitu ceritakan kepadaku ihwal Nabi Al-Amin itu, apa yang dia buat?” Mereka menjawab: “Dia telah berhijrah dari Makkah ke Madinah.” Lelaki itu bertanya lagi: “Apakah dia diperangi oleh orang-orang Arab?” Mereka menjawab: “Ya, dia diperangi oleh orang-orang Arab.” Lelaki itu bertanya lagi: “Kalau begitu apa pula tindakan dia terhadap mereka?” Mereka ceritakan bahawa Rasulullah s.a.w telah menyebarkan dakwahnya dan sudah ramai pengikutnya.
Orang besar itu berkata lagi: “Memang begitulah, padahal mereka beruntung jikalau taat kepadanya.” Kata orang besar itu lagi: “Sekarang saya terangkan kepada kau bahawa saya yaitu Al-Masih Dajjal. Nanti saya akan diberi izin keluar, kemudian saya pun akan menjelajah dunia ini. Dalam masa empat puluh malam sudah sanggup saya jalani semua, kecuali Makkah dan Madinah yang saya tidak sanggup memasukinya. Negeri Makkah dan Madinah dikawal oleh para Malaikat, maka saya tidak sanggup menembusinya.”
Kata Tamim Al-Dariy lagi, “Rasulullah s.a.w menekankan tongkatnya di atas mimbar sambil berkata: “Inilah negeri yang tidak sanggup dimasukinya itu, iaitu Madinah. Saudara-saudara sekalian apakah sudah saya sampaikan dongeng ini kepada kamu?” Mereka menjawab: “Ya, sudah ya Rasulullah.” Rasulullah s.a.w berkata lagi: “Sememangnya hadis Tamim itu lebih meyakinkan saya lagi. Ceritanya itu bersesuaian dengan apa yang telah saya sampaikan kepada kau sebelumnya, iaitu ihwal Makkah dan Madinah yang dikatakan tidak sanggup dimasuki Dajjal. Cuma dia ada menyampaikan di lautan Syam atau di bahari Yaman. Tidak, bahkan ia dari arah timur. Ia dari arah timur,” kata Rasulullah s.a.w sambil menunjuk ke arah timur.
Rasulullah s.a.w telah menguatkan lagi bahawa Dajjal akan tiba dari arah timur. Ada yang menyampaikan bahawa Dajjal akan tiba dari Khurasan atau Asfihan.
KHUTBAH RASULULLAH PERIHAL DAJJAL
Dari Abi Umamah Al-Bahiliy, dia berkata: “Rasululah s.a.w telah berkhutbah di hadapan kami. Dalam khutbahnya itu Baginda banyak menyentuh problem Dajjal. Baginda telah bersabda: “Sesungguhnya tidak ada fitnah (kerosakan) di muka bumi yang paling andal selain daripada fitnah yang dibawa oleh Dajjal. Setiap Nabi yang diutus oleh Allah SWT ada mengingatkan kaumnya ihwal Dajjal. Aku yaitu nabi yang terakhir sedangkan kau yaitu umat yang terakhir. Dajjal itu tidak tidak mungkin tiba pada generasi (angkatan) kamu. Seandainya dia tiba sedangkan saya masih ada di tengah-tengah kamu, maka saya yaitu sebagai pembela bagi setiap mukmin. Kalau dia tiba setelah kematianku, maka setiap orang menjaga dirinya. Dan sesungguhnya Allah SWT akan menjaga orang-orang mukmin.
“Dajjal itu akan tiba nanti dari satu tempat antara Syam dan Irak. Dan menghipnotis insan dengan begitu cepat sekali. Wahai hamba Allah, wahai manusia, tetaplah kamu. Di sini akan saya terangkan kepada kau ciri-ciri Dajjal, yang belum diterangkan oleh nabi-nabi sebelumku kepada umatnya.
“Pada mulanya nanti Dajjal itu mengaku dirinya sebagai nabi. Ingatlah, tidak ada lagi nabi setelah aku. Setelah itu nanti dia mengaku sebagai Tuhan. Ingatlah bahawa Tuhan yang benar tidak mungkin kau lihat sebelum kau mati. Dajjal itu cacat matanya sedangkan Allah SWT tidak cacat, bahkan tidak sama dengan baharu. Dan juga di antara dua mata Dajjal itu tertulis KAFIR, yang sanggup dibaca oleh setiap mukmin yang pintar membaca atau buta huruf.
“Di antara fitnah Dajjal itu juga dia membawa syurga dan neraka. Nerakanya itu sesungguhnya syurganya sedangkan syurganya itu neraka, yakni panas. Sesiapa di antara kau yang disiksanya dengan nerakanya, hendaklah dia meminta proteksi kepada Allah dan hendaklah dia membaca pangkal surah Al-Kahfi, maka nerakanya itu akan sejuk sebagaimana api yang aben Nabi Ibrahim itu menjadi sejuk.
“Di antara tipu dayanya itu juga dia berkata kepada orang Arab: “Seandainya saya sanggup menghidupkan ayah atau ibumu yang sudah usang meninggal dunia itu, apakah engkau mengaku saya sebagai Tuhanmu?” Orang Arab itu akan berkata: “Tentu.” Maka syaitan pun tiba menyamar menyerupai ayah atau ibunya. Rupanya sama, sifat-sifatnya sama dan suaranya pun sama. Ibu bapanya berkata kepadanya: “Wahai anakku, ikutilah dia, sesungguhnya dialah Tuhanmu.”
“Di antara tipu dayanya juga dia tipu seseorang, yakni dia bunuh dan dia belah dua. Setelah itu dia katakan kepada orang ramai: “Lihatlah apa yang akan kulakukan terhadap hambaku ini, kini akan kuhidupkan dia semula. Dengan izin Allah orang mati tadi hidup semula. Kemudian Laknatullah Alaih itu bertanya: “Siapa Tuhanmu?” Orang yang dia bunuh itu, yang kebetulan orang beriman, menjawab: “Tuhanku yaitu Allah, sedangkan engkau yaitu musuh Allah.”
Orang itu bererti lulus dalam ujian Allah dan dia termasuk orang yang paling tinggi darjatnya di syurga.”
Kata Rasulullah s.a.w lagi: “Di antara tipu dayanya juga dia suruh langit biar menurunkan hujan tiba-tiba hujan pun turun. Dia suruh bumi biar mengeluarkan tumbuh-tumbuhannya tiba-tiba tumbuh. Dan termasuk ujian yang paling berat bagi manusia, Dajjal itu tiba ke perkampungan orang-orang baik dan mereka tidak me-ngakunya sebagai Tuhan, maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman dan ternakan mereka tidak menjadi.
“Dajjal itu tiba ke tempat orang-orang yang percaya kepadanya dan penduduk kampung itu mengakunya sebagai Tuhan. Disebabkan yang demikian hujan turun di tempat mereka dan tanam-tanaman mereka pun menjadi.
“Tidak ada kampung atau kawasan di dunia ini yang tidak didatangi Dajjal kecuali Makkah dan Madinah. Kedua-dua kota itu tidak sanggup ditembusi oleh Dajjal kerana dikawal oleh Malaikat. Dia hanya berani menginjak pinggiran Makkah dan Madinah. Namun demikian dikala Dajjal tiba ke pergunungan di luar kota Madinah, kota Madinah bergoncang menyerupai gempa bumi. Ketika itu orang-orang munafik kepanasan menyerupai cacing dan tidak tahan lagi tinggal di Madinah. Mereka keluar dan pergi bergabung dengan orang-orang yang sudah menjadi pengikut Dajjal. Inilah yang dikatakan hari pencucian kota Madinah.
Dalam hadis yang lain, “di antara fitnah atau kecerdikan wangi yang dibawanya itu, Dajjal itu kemudian di satu tempat kemudian mereka mendustakannya (tidak beriman kepadanya), maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman mereka tidak menjadi dan hujan pun tidak turun di kawasan mereka. Kemudian dia kemudian di satu tempat mengajak mereka biar beriman kepadanya. Mereka pun beriman kepadanya. Maka disebabkan yang demikian itu Dajjal menyuruh langit biar menurunkan hujannya dan menyuruh bumi biar menumbuhkan tumbuh-tumbuhannya. Maka mereka gampang mendapat air dan tanam-tanaman mereka subur.”
Dari Anas bin Malik, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Menjelang turunnya Dajjal ada tahun-tahun tipu daya, iaitu tahun orang-orang pendusta dipercayai orang dan orang jujur tidak dipercayai. Orang yang tidak amanah dipercayai dan orang amanah tidak dipercayai.”
Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah s.a.w ada bersabda: “Bumi yang paling baik yaitu Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal nanti ia dikawal oleh malaikat. Dajjal tidak sanggup memasuki Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal (di luar Madinah), kota Madinah bergegar tiga kali. Orang-orang munafik yang ada di Madinah (lelaki atau perempuan) bagaikan cacing kepanasan kemudian mereka keluar meninggalkan Madinah. Kaum perempuan yaitu yang paling banyak lari dikala itu.
Itulah yang dikatakan hari pembersihan. Madinah membersihkan kotorannya menyerupai tukang besi membersihkan karat-karat besi.”
Diriwayatkan oleh Ahmad, hadis yang diterima dari Aisyah r.a. mengatakan: “Pernah satu hari Rasulullah s.a.w masuk ke rumahku dikala saya sedang menangis. Melihat saya menangis dia bertanya: “Mengapa menangis?” Saya menjawab: “Ya Rasulullah, engkau telah menceritakan Dajjal, maka saya takut mendengarnya.”
Rasulullah s.a.w berkata: “Seandainya Dajjal tiba pada waktu saya masih hidup, maka saya akan menjaga kau dari gangguannya. Kalau dia tiba setelah kematianku, maka Tuhan kau tidak buta dan cacat.”
Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Dajjal muncul pada waktu orang tidak berpegang kepada agama dan jahil ihwal agama. Pada zaman Dajjal ada empat puluh hari, yang mana satu hari terasa bagaikan setahun, ada satu hari yang terasa bagaikan sebulan, ada satu hari yang terasa satu minggu, kemudian hari-hari berikutnya menyerupai hari biasa.”
Ada yang bertanya: “Ya Rasulullah, ihwal hari yang terasa satu tahun itu, apakah boleh kami solat lima waktu juga?” Rasulullah s.a.w menjawab: “Ukurlah berapa jarak solat yang lima waktu itu.”
Menurut riwayat Dajjal itu nanti akan berkata: “Akulah Tuhan sekalian alam, dan matahari ini berjalan dengan izinku. Apakah kau bermaksud menahannya?” Katanya sambil ditahannya matahari itu, sehingga satu hari lamanya menjadi satu ahad atau satu bulan.
Setelah dia tunjukkan kehebatannya menahan matahari itu, dia berkata kepada manusia: “Sekarang apakah kau ingin biar matahari itu berjalan?” Mereka semua menjawab: “Ya, kami ingin.” Maka dia tunjukkan lagi kehebatannya dengan menimbulkan satu hari begitu cepat berjalan.
Menurut riwayat Muslim, Rasulullah s.a.w bersabda: “Akan keluarlah Dajjal kepada umatku dan dia akan hidup di tengah-tengah mereka selama empat puluh. Saya sendiri pun tidak niscaya apakah empat puluh hari, empat puluh bulan atau empat puluh tahun. Kemudian Allah SWT mengutus Isa bin Maryam yang rupanya seperti Urwah bin Mas’ud dan kemudian membunuh Dajjal itu.”
Dan berdasarkan ceritanya setelah munculnya Dajjal hampir semua penduduk dunia menjadi kafir, yakni beriman kepada Dajjal. Menurut ceritanya orang yang tetap dalam keyakinan hanya tinggal 12,000 lelaki dan 7,000 kaum wanita.
Wallahu A’lam.