Senin, 02 Juni 2014

Mengurus Visa Schengen Untuk Keluarga

Mengurus Visa Schengen Untuk Keluarga

Impian saya jalan-jalan ke Eropa akhirnya terkabul tahun ini. Alhamdulillah. Senang dan semangat banget bikin rencana dan itinerary. Tapi... tentunya harus mau ribet dikit ngurus visa.

Schengen itu apa?
Wilayah Schengen meliputi 26 negara di Eropa yang telah menghapuskan pemeriksaan paspor di perbatasannya. Kalau kita memiliki visa Schengen, kita bisa bebas keluar masuk 26 negara tersebut tanpa pemeriksaan paspor lagi. Dengan kata lain, ketika kita mengajukan visa (izin berkunjung) ke salah satu negara yang termasuk di wilayah Schengen, kita mendapat bonus visa ke 25 negara lainnya. Jadi sebenarnya rugi besar kalau visa Schengen cuma digunakan untuk berkunjung ke satu negara saja :)

Berikut daftar negara-negara di Eropa yang termasuk di wilayah Schengen:
1. Austria
2. Belgia
3. Czech Republic
4. Denmark
5. Estonia
6. Finlandia
7. France (Perancis)
8. Germany (Jerman)
9. Greece (Yunani)
10. Hungaria
11. Iceland
12. Italia
13. Latvia
14. Liechtenstein
15. Lithuania
16. Luxembourg
17. Malta
18. Netherland (Belanda)
19. Norwegia
20. Polandia
21. Portugis
22. Slovakia
23. Slovenia
24. Spanyol
25. Swedia
26. Swiss

Catatan penting: Inggris dan Irlandia tidak termasuk di wilayah Schengen. Cek di website ini untuk aplikasi visa Inggris (UK).

Via Kedutaan Mana?
Aplikasi visa Schengen bisa diajukan ke kantor salah satu kedutaan dari 26 negara di atas. Tentu saja kita wajib memilih kedutaan negara yang akan kita kunjungi. Kalau kita mengunjungi lebih dari satu negara, cara memilih kedutaannya yaitu:

Aturan 1: ke kedutaan negara yg paling lama ditinggali
Aturan 2: kalau lama kunjungannya sama antar negara, ajukan visa ke kedutaan negara pertama yang akan disinggahi

Kami berencana mengunjungi empat negara: Perancis, Belgia, Jerman dan Belanda. Karena paling lama tinggal di Paris, kami apply visa via kedutaan Perancis. Lagipula, Si Ayah memang punya undangan untuk menghadiri konferensi di sana.

Rumornya, mengurus visa Schengen paling gampang di Kedutaan Belanda. Dari beberapa blog yang saya baca, kalau semua dokumen lengkap, visa Schengen bisa langsung jadi dalam satu hari. Kalau memang ingin mengajukan visa lewat kedutaan Belanda di Jakarta (atau bisa juga via konsulat di Surabaya atau Denpasar), buatlah itinerary dengan lama tinggal paling lama di Belanda, dan carilah penerbangan yang mendarat di Amsterdam.

Dokumen
Semua informasi tentang pengajuan visa Schengen via kedubes Perancis ada di website ini. Kita tidak langsung apply di kantor kedutaan Perancis, tapi via agen yang telah mereka tunjuk, yaitu TLS Contact.

Berikut adalah dokumen yang perlu kita persiapkan:
1. Formulir, bisa diunduh di sini.
2. Dua pas foto berwarna ukuran 3,5 cm x 4,5 cm, latar belakang putih. 
Boleh berjilbab, pipi dan dahi harus terlihat penuh, tidak tertutup.
3. Tiket pesawat dari Indonesia ke negara tujuan pp, salinan.
4. Asuransi perjalanan asli dan salinan.
5. Booking hotel, harus sudah dibayar atau digaransi dengan kartu kredit.
6. Bukti Keuangan: Surat Keterangan dari Bank, asli dan salinan, plus salinan buku tabungan 3 bulan terakhir.
7. Working certificate, Surat Keterangan Perusahaan, berbahasa Inggris, asli.
8. Slip gaji 3 bulan terakhir, asli dan terjemahan dalam bahasa Inggris.
9. Kartu Keluarga (KSK), salinan. (Asli sebaiknya dibawa)
10. Paspor, minimal masa berlaku 6 bulan, asli dan salinan (halaman yang ada foto dan identitas)
11. Paspor lama, asli dan salinan (halaman yang ada foto dan identitas)

Untuk Si Ayah, saya tambahkan surat undangan dan bukti pendaftaran konferensi.
Untuk anak-anak ditambah:
- akte kelahiran, asli, salinan dan terjemahan dalam bahasa Inggris. 
- akte nikah orang tuanya, salinan.
- surat keterangan dari sekolah, asli dan salinan dalam bahasa Inggris. 
Anak usia TK/PG tidak perlu surat keterangan sekolah.
Kalau anaknya traveling hanya dengan salah satu ortu aja, perlu surat keterangan dari ortu satunya dalam bahasa Inggris atau Perancis.

Ribet?
Sebenarnya tidak susah menyiapkan dokumen-dokumen di atas, hanya perlu waktu saja. Siapkan dari yang gampang dan sudah tersedia: unduh dan isi formulir, cek masa berlaku paspor (minimal 6 bulan), siapkan KSK dan akte lahir, siapkan pasfoto terbaru (maksimal diambil dalam 6 bulan terakhir).

Mutasi buku tabungan utama (yang digunakan untuk menerima gaji atau pemasukan rutin) harus rajin dicetak dalam 3 bulan terakhir. Menjelang apply visa, kita harus minta surat keterangan dari bank. Berapa uang yang harus ada di tabungan? Kedutaan Perancis tidak mensyaratkan jumlah tertentu, tapi perkirakan saja cukup untuk biaya hidup selama kita di sana. Kami sendiri hanya punya tabungan 50 juta waktu itu, untuk apply visa berempat. Saya memilih status sebagai ibu rumah tangga biar tidak ribet melampirkan macam-macam, sehingga buku tabungan pun cukup nebeng punya suami :p

Surat keterangan kerja mudah didapat untuk yang berstatus pegawai/karyawan. (Yang susah kan ambil cutinya ya? Hehehe). Dalam surat tersebut harus menyatakan bahwa karyawan ini benar-benar bekerja di perusahaan/instansi tersebut, mengambil cuti selama berapa hari untuk berkunjung ke negara-negara wilayah Schengen, dan akan kembali bekerja lagi di Indonesia (tidak mencari pekerjaan di sana). Yang punya perusahaan sendiri, harus melampirkan SIUPP perusahaan. Yang nggak punya pekerjaan tetap seperti saya, bisa nebeng suami atau orang tua. Bahkan kalau suami/ortu tidak ikut apply visa, bisa dibuatkan surat keterangan dan jaminan. Begitu juga surat keterangan dari sekolah, cukup menerangkan bahwa siswa tersebut benar-benar bersekolah di sana dan izin tidak masuk untuk liburan ke Eropa.   

Asuransi perjalanan juga mudah dibeli secara online. Kami menggunakan AXA insurance yang meng-cover negara-negara Schengen. Pengalaman membeli asuransi saya tulis di sini.

Syarat yang cukup berat adalah tiket pesawat dan bukti pemesanan hotel. Dalam aturan dari kedutaan memang tidak disarankan untuk membayar full tiket pesawat karena tidak ada jaminan visa akan diterima. Disarankan memesan via agen perjalanan (tiket belum issued - dikeluarkan). Tapi saya nekat membeli tiket terlebih dahulu via online karena mendapat promo dari Emirates. Lagipula, membeli via agen harganya lebih mahal. Seapes-apesnya, kalau visa Schengen ditolak, masih bisa menggunakan tiket ini untuk liburan ke Turki (dengan visa on arrival). Tiket promo memang tidak bisa di-refund, tapi bisa dialihkan rute dan tanggalnya, dengan nama penumpang yang sama.

Untuk memesan hotel, saya menggunakan website Booking.com yang menyediakan fasilitas pembatalan dengan gratis. Dari website ini pun kami bisa bayar belakangan, tinggal menyertakan data kartu kredit untuk garansi. Karena mengajukan visa jauh-jauh hari, itinerary kami belum fixed. Saya dan Si Ayah masih saja bertengkar mau nginep berapa hari di kota mana. Jadi memang perlu pesan hotel yang sewaktu-waktu bisa dibatalkan. Sebenarnya, itinerary perjalanan ke Eropa ini bisa fleksibel, asalkan kita sudah memesan semua penginapan sesuai berapa hari kita bermalam. Nanti setelah visa beres, itinerary bisa diubah kembali. Ketika itu, jadwal kami yang sudah tetap dan mantap adalah lama menginap di Paris, sehingga bisa langsung booking via airbnb. Kami menyewa apartemen untuk 7 malam dan dibayar di muka dengan kartu kredit via website airbnb

Visa Schengen memang mensyaratkan kita sudah punya itinerary yang jelas: kota mana saja yang akan kita kunjungi dan berapa lama untuk masing-masing kota. Kami melampirkan itinerary yang kami buat sendiri dengan Excel sehingga petugas visa mudah mencocokkan dengan salinan booking pesawat via Emirates dan pemesanan hotel/apartemen via Booking dot com dan Airbnb.

Prosedur
Kami apply visa sendiri, tanpa melalui agen. Pengajuan visa ini bisa dilakukan jauh-jauh hari, sampai 3 bulan sebelum keberangkatan. Usahakan mengurus visa tidak terlalu mepet karena kalau bersamaan dengan musim liburan, banyak slot wawancara yang sudah terisi. Kami sendiri mulai mengurus visa dua bulan sebelum jadwal keberangkatan. Hal yang pertama kali dilakukan adalah mendaftar di website TLS Contact. Cukup kepala keluarga saja yang mendaftar, nanti tinggal melengkapi data anggota keluarganya. Setelah mempunyai akun di TLS Contact dan tahu jenis visa yang akan kita ajukan, TLS akan membuatkan daftar dokumen yang perlu kita siapkan. Setelah itu kita bisa membuat janji temu (wawancara) dengan mereka. Daftar slot waktu yang tersedia bisa dilihat dan dipilih di website.

Dengan aturan baru, sejak Oktober 2013, setiap orang berusia di atas 12 tahun wajib datang sendiri ke kantor TLS untuk pengambilan data biometric (sidik 10 jari dan foto). Karena itu, mau tidak mau kami berempat harus datang ke kantor TLS di Menara Anugerah Kuningan Jakarta. Big A memang sudah di atas 12 tahun. Little A sih masih 5 tahun, tapi nggak mungkin kan meninggalkan dia sendirian di Surabaya?

Hari Jumat pagi tanggal 16 Mei, kami sudah siap untuk wawancara visa, setelah semalam menginap di hotel Puri Denpasar, lima menit naik taksi dari kantor TLS. Pastikan jangan datang telat dari waktu yang ditentukan ya.

Pertama, dokumen kami diperiksa dan ditanda tangani. Kemudian, wawancara dilakukan dan ternyata cukup diwakili oleh kepala keluarga saja. Ini membuat Little A sedih karena dia ingin sekali diwawancara. Haduh, ada-ada saja. Sudah, ikuti aturan saja, jangan membuat keributan ya, Nak. Kata Si Ayah, petugas hanya menanyakan tujuan kami ke Eropa (Si Ayah ikut konferensi dan saya bersenang-senang :D), mengecek itinerary kami dan kelengkapan dokumen. Waktu itu saya membawa semua dokumen asli yang kira-kira diperlukan, untuk jaga-jaga. Nggak lucu kan kalau ada yang terlewat dan harus mengambil di Surabaya? Ternyata petugas memang hanya mengambil dokumen sesuai daftar yang kami peroleh saat mendaftar di website TLS. Semua dokumen lainnya dikembalikan. Tentu saja, paspor asli kami ditahan di sana untuk dilampiri stiker kalau visa diterima. Setelah semua beres, kami membayar biaya visa di loket, dengan uang tunai yang pas karena mereka tidak menyediakan uang kembalian. Biaya visa dan biaya layanan TLS total IDR 1.355.400 per orang. Kami membayar 3x 1,355 juta. Anak di bawah usia 6 tahun masih gratis. Alhamdulillah :)

Setelah membayar, kami difoto dan diambil sidik jarinya. Data sidik jari ini akan disimpan selama 5 tahun di database mereka. Artinya, kalau kami perlu visa Schengen lagi dalam 5 tahun ke depan, pengambilan sidik jari tidak lagi diperlukan.

Proses di kantor TLS hanya memakan waktu kurang lebih setengah jam. Setelah semua beres, kami tinggal menunggu hasil. Kemajuan visa kami bisa dilacak di website mereka. Akhirnya seminggu kemudian, pengajuan visa Schengen kami diterima. Alhamdulillah... saya yang deg-deg-an sejak awal proses visa ini akhirnya bisa bernapas lega. 

Karena kami sudah kembali ke Surabaya lagi, pengambilan visa ke kantor TLS diwakilkan ke adik ipar saya, dengan membawa surat kuasa bermaterai dan salinan KTP kedua belah pihak. Meskipun hanya mengajukan visa untuk 14 hari sesuai itinerary, visa kami berlaku sampai 3 bulan dengan multiple entries, berlaku sampai 1 Oktober 2014.

Europe... I'm comiiiiiinnngggg...

~ The Emak


LAMPIRAN
Ini contoh
surat keterangan kerja, surat keterangan dari sekolah dan contoh itinerary sheet. Klik untuk memperbesar. Boleh diunduh, boleh dibagikan dengan mencantumkan tautan www.travelingprecils.com

Contoh surat keterangan kerja

Contoh surat keterangan dari sekolah
Contoh itinerary


For a thank you, I appreciate if you follow twitter @travelingprecil, instagram @travelingprecils and "like" fanpage FB Traveling Precils.

Ini kisah Keluarga Precils apply visa lainnya:
- visa turis Australia
- visa turis New Zealand

Baca Juga:
#EuroTrip
Membeli Asuransi Perjalanan Untuk Visa Schengen

Berburu Tiket Pesawat Murah ke Eropa  
Tip Membeli Tiket Kereta Keliling Eropa 
Terbang Ke Eropa Dengan Emirates
Pertama Kali ke Eropa? Ini Itinerarynya!
 
Tip Packing Ke Eropa

Mencari dan Memesan Penginapan dengan Airbnb  
Review Novotel Off Grand Place Brussels 
Review Hotel Meininger Amsterdam
   
 

Sabtu, 31 Mei 2014

Tabungan BNI Syariah iB Hasanah Akad Wadiah dan Mudharabah

Tabungan BNI Syariah iB Hasanah Akad Wadiah dan Mudharabah

Tabungan BNI Syariah dengan produk IB Hasanah punya dua akad;  wadiah dan Mudharabah. Jadi harus di pastikan ketika ingin membuat simpanan ini di kantor cabang BNI Syariah, pada prinsip yang sesuai dengan yang di inginkan.

Ya idealnya sih ketika nasabah ingin membuka rekening di sana, mbak CS nya juga pasti akan menerangkan perbedaan tabungan iB Hasanah dengan akad Wadiah dan akad  Mudharabah.

Jumat, 30 Mei 2014

VOTE Dan Kirim The Emak ke New Zealand!

VOTE Dan Kirim The Emak ke New Zealand!

I vote for @travelingprecil #NZFoto @JPlusSunday bit.ly/teamBigA 


I vote for @travelingprecil #NZFoto @JPlusSunday bit.ly/teamLittleA 
Saya kaget campur senang ketika foto saya terpilih jadi finalis lomba #NZFoto yang diadakan JPlusSunday (Jakarta Post). Tambah kaget lagi ketika tahu, yang masuk jadi finalis tidak hanya satu foto, tapi dua! Satu foto Si Kakak, #BigA yang sedang berkuda di padang bunga liar, satunya lagi foto Si Adik, #LittleA yang sedang berlarian di jetty Glenorchy. Dua foto tersebut memang momen terindah kami ketika mengunjungi New Zealand tahun 2011 silam.

Landscape New Zealand yang benar-benar indah memang ngangeni, membuat saya terbayang-bayang kapan bisa kembali ke sana.

Kalian bisa bantu mengirim The Emak ke New Zealand. Pemenang lomba ini adalah finalis yang fotonya paling banyak mendapat 'vote'. Cara 'vote' dengan akun twitter seperti ini:

1. Follow akun @JPlusSunday
2. Vote foto favorit: 
#teamBigA twitkan --> "I vote for @travelingprecil #NZFoto @JPlusSunday bit.ly/teamBigA"
#teamLittleA twitkan --> "I vote for @travelingprecil #NZFoto 
@JPlusSunday bit.ly/teamLittleA "

Yang tidak punya akun twitter, tolong bantu dengan doa :)

Matursuwun sanget. Terimakasih banyak. Thank you very much. Muchas gracias. Merci beaucoup.


~ The Emak



Kamis, 29 Mei 2014

[REVIEW & GIVEAWAY] Buku "Family Backpacking Singapura & Malaysia"

[REVIEW & GIVEAWAY] Buku "Family Backpacking Singapura & Malaysia"


Siapa yang nggak pengin mengajak anak-anak jalan-jalan ke Singapura dan Malaysia? Sebagian besar keluarga Indonesia memilih dua negara ini sebagai destinasi utama saat memutuskan pertama kali berlibur ke luar negeri. Nggak salah sih, selain karena dekat (sehingga harga tiket pesawatnya juga relatif murah), kita bisa jalan-jalan bebas visa. Tanpa ribet mengurus visa, kita bisa lebih longgar pergi kapan saja, asal sudah punya paspor dan nemu tiket murah.

Kalau memang ada rencana ke Singapura dan Malaysia, ada baiknya mulai membekali diri (ish!) dengan pengetahuan, tips dan trik yang akan memudahkan perjalanan nanti. Memang sih, banyak tulisan atau artikel yang bisa kita baca gratis di blog atau website. Tapi tetap saja tidak bisa mengalahkan lengkapnya panduan yang ditulis di buku. Enaknya baca buku, kita bisa lakukan sewaktu-waktu di mana saja, tidak takut koneksi internet yang lemot atau baterai habis :D

Setahu The Emak, baru ada satu buku panduan jalan-jalan ke Singapura dan Malaysia yang ditulis khusus untuk keluarga yang berwisata membawa anak-anak. Banyak sih buku panduan untuk backpacking ke dua negara tersebut, tapi biasanya untuk yang masih jomblo single (atau double). Buku panduan umum biasanya tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan kita yang jalan-jalan dengan membawa keluarga. "Apa boleh anak-anak menginap di hostel?" "Bagaimana cara ke Legoland dari Singapura?" "Habis berapa biaya jalan-jalan ke Singapura dengan keluarga?" "Kalau ke Kuala Lumpur dengan anak-anak, enaknya ke mana saja? Berapa hari?" Semua ada jawabnya di buku ini.

The Emak berani merekomendasikan buku panduan yang keren ini terutama karena tahu banget sama penulisnya. Dua orang penulis andal ini adalah konsultan jalan-jalan saya kalau mau ke Singapura atau Malaysia. Tesya, yang punya blog Tesyasblog dan Tesyaskinderen, adalah yang 'mbaurekso' Singapura. Pernah tinggal di sana, Tesya tahu seluk-beluk Singapura dan hotel mana saja yang cocok buat keluarga. Sementara Olen adalah juragan backpacking di Malaysia. Olen yang ngeblog di Backpackology pernah menerbitkan buku "Backpakcing Malaysia", dan sekarang dia menulis khusus untuk #familybackpacking. Olen saat ini tinggal di Kuala Lumpur.


Nah, The Emak yang baik hati dan tidak sombong ini mau bagi-bagi buku Tesya dan Olen. Ada tiga buku yang akan dikirimkan gratis untuk teman Traveling Precils di Facebook, follower di twitter dan pembaca setia blog ini. Caranya gampang kok, pilih salah satu atau lakukan ketiganya:
Cara ikutan kuis gratisan buku #familybackpacking:

A. Pakai akun Facebook:
    1. Like fanpage Traveling Precils dan Tesyasblog.
    2. Share status Facebook TravelingPrecils terbaru, ditambah Destinasi impian di Singapura/Malaysia beserta alasannya.

B. Pakai akun Twitter
    1. Follow @travelingprecil, @tesyasblog & @olenp
    2. Retweet twit @travelingprecil yang ada foto buku #FamilyBackpacking Singapura & Malaysia by @tesyasblog & @olenp 
    3. Tweet dengan format: [destinasi impian di  Singapura/Malaysia beserta alasannya] #familybackpacking @travelingprecil
Contoh: Pengen ajak Little A ke Hello Kitty Land karena dia ngefans banget! #familybackpacking @travelingprecil

C. Pakai akun blog atau G+:
Tulis komentar di bawah postingan ini --> Destinasi impian di Singapura/Malaysia beserta alasannya.

Deadline kuis Jumat 30 Mei 2014 jam 17.00 WIB. Pengumuman jam 19.00 WIB.
Akan dipilih 3 pemenang yang masing-masing akan mendapatkan buku Family Backpacking Singapura & Malaysia bertanda tangan @tesyasblog dan kata-kata mutiara dari Simbok @Olenp yang masih mengais ringgit di Malaysia :D


Yang udah nggak sabar untuk membaca buku ini, sila cari di toko buku Gramedia/TGA/Togamas/Kharisma terdekat. Buku terbitan Elex Media ini tersedia banyak, harga hanya Rp 43.800.

Atau pesen langsung ke Kak Tesya di tesyas.blog@gmail.com, dapat tanda tangan.

Atau beli online di:
Grazera
Gramedia Online
Ini Buku
Parcel Buku

~ The Emak

UPDATE 30 Mei 2014, 20.00 WIB
Kuis sudah ditutup. Pemenangnya adalah:
1. Sisca Wiryawan (@siscacook)
2. Winny Lukman (@winnyluf)
3. Shia (@natalieshiashia)

Terima kasih atas partisipasinya, teman-teman. Sampai ketemu di kuis berikutnya ya :)

Rabu, 28 Mei 2014

4 Produk Tabungan Bank Sinarmas

4 Produk Tabungan Bank Sinarmas

Menarik juga menyimak sepak terjang bank Sinarmas belakangan ini. Selain tampak agresif membuka kantor cabang baru di seluruh indonesia, produk tabungan bank sinarmas juga bersahabat dengan masyarakant kalangan menengah kebawah. Selain faktor suku bunga yang lebih tinggi jika di bandingkan dengan beberapa bank lain.Di daerah tempat saya tinggal bahkan saya menghitung  keberadaan jumlah kator

Jumat, 23 Mei 2014

Tabungan Faedah BRI Syariah iB

Tabungan Faedah BRI Syariah iB

Untuk banyak hal, Tabungan BRI Syariah  iB Faedah lebih bagus dari pada Simpedes ataupun Britama dari bank rakyat indonesia konvensioal. Kenapa saya katakan demikian, kita akan membahas  di halaman ini mengenai beberapa hal, seperti di bawah ini;

Tentang Tabungan Faedah BRI Syariah iB
Fitur dan Biaya Tabungan Faedah BRI Syariah iB
Membandingkan Tabungan Faedah BRI Syariah iB dengan Simpedes dan

Rabu, 21 Mei 2014

Biaya Administrasi Tabungan SiAga Bank Bukopin

Biaya Administrasi Tabungan SiAga Bank Bukopin

Bisa di katakan, Biaya administrasi bulanan Tabungan Siaga Bukopin lebih ringan dari tabungan utama dari bank lain. Kenapa begitu, yuk kenalan dulu dengan  Siaga bukopin.Jika dibanding dengan produk utama dari banyak bank, memang potongan bulanan Tabungan Siaga Bukopin termasuk ringan, yaitu cuma Rp.7500,-. Bandingankan dengan produk simpanan utama  perorangan  dari bank lain yang rata-rata