Selasa, 09 Oktober 2018

Cara mengobati burung yang kena penyakit tetelo

Cara mengobati burung yang kena penyakit tetelo

Penyakit tetelo bisa menyerang berbagai jenis unggas termasuk burung kicauan seperti Murai Batu (MB), Lovebird (LB), dan jenis burung lainnya. Burung yang terserang tetelo akan mengalami kejang-kejang dan biasanya penyakit tetelo akan menular pada burung lain yang masih sehat jika tidak segera ditangani.

Penyakit tetelo sering menyerang burung kicauan pada saat musim pancaroba dengan suhu dan kelembaban udara yang berubah-ubah secara drastis akan menyebkan daya tahan tubuh burung menurun dan membuat bakteri serta virus mudah masuk ke dalam tubuh burung.

Penyakit tetelo di akibatkan oleh virus "genus paramyxovirus". Virus ini biasanya menyerang organ-organ vital seperti saluran pernafasan, sel-sel saraf, dan sistem pencernaan burung. Jika burung sudah terkena penyakit tetelo maka kecil kemungkinannya untuk bisa sembuh total.

Virus ini bisa menular melalui kandang yang kotor, kerodong yang tidak pernah dicuci, atau ditularkan oleh burung lain. Oleh karena itu, jika ada salah satu burung kita ada yang terinfeksi virus ini, maka biasanya dalam waktu 3-4 hari burung-burung yang ada di sekitarnya akan ikut terinfeksi.

Virus ini juga dapat menular melalui udara, oleh karena itu virus ini sering menyerang saluran pernafasan burung. Jangkauan penularannya juga sangat luas sehingga resiko burung-burung lain yang ada di area tersebut ikut tertular sangat besar.

Penyakit tetelo bisa mengakibatkan burung mati mendadak tanpa ada gejala sebelumnya. Burung yang tadinya sehat-sehat saja tiba-tiba bisa langsung menjadi lumpuh dan kejang-kejang dengan kepala tengkleng sulit ditegakkan.

Tapi pada sebagian kasus, serangan penyakit tetelo terkadang di awali dengan gejala sakit terlebih dulu seperti:

• Kondisi fisik dan aktivitas burung menjadi tidak normal.
• Burung sering terlihat memutar-mutarkan kepala dan tubuhnya secara tidak normal.
• Paruhnya sering terbuka dan sayapnya turun ke bawah.
• Sorot matanya tampak sayu, tidak bergairah dan tubuhnya gemetaran seperti kedinginan.
• Lehernya terlihat bengkak dan kotorannya menjadi encer/berair.

Penanganan awal untuk burung yang terserang penyakit tetelo:

• Pindahkan sangkar ke tempat terbuka atau ruangan yamg memiliki sirkulasi udara yang baik. Jika memungkinkan, gantang sangkar burung di bawah pohon yang udaranya sejuk.

• Setelah itu tangkap burung dan berikan obat anti saraf yang banyak dijual dikios-kios pakan dan perlengkapan burung . Tapi ingat, ketika kita memegang tubuh burung, jangan terlalu kuat/erat sebab dapat mengakibatkan burung kehabisan nafas.

Selain itu, ketika kita meneteskan obat anti saraf jangan langsung diteteskan ke tengah-tengah mulut/tenggorokan burung, karena dapat membuat burung tersedak. Sebaiknya teteskan obat pada paruh bagian bawah.

• Berikan vitamin khusus untuk burung kicau yang dicampurkan pada air minumnya untuk menguatkan daya tahan tubuh burung.

• Jauhkan burung yang terserang tetelo dari burung lainnya yang sehat agar tidak menularkan penyakit tersebut.

• Berikan asupan pakan yang mengandung vitamin B1 yang terdapat dalam Ekstra fooding (EF) seperti jangkrik, kroto, ulat hongkong (UH), ulat kandang (UK) dan lainnya. Selain pakan jenis serangga, bisa juga diberikan ikan-ikan kecil seperti ikan gupi karena megandung vitamin B1 yang cukup tinggi.

• Setelah kondisi burung yang terserang tetelo sudah membaik (sembuh), kita bisa memberikan sedikit irisan/potongan bawang putih yang dimasukkan dalam perut jangkrik untuk menyembuhkan dan juga untuk mencegah penyakit tetelo menyerang kembali, karena bawang putih mengandung beberapa senyawa kimia yang bermanfaat untuk burung, antara lain:
- Minyak atsiri yang bermanfaat sebagai anti bakteri dan anti septik alami.
- Saltivine yang bermanfaat untuk mempercepat pertumbuhan sel-sel baru dan merangsang pertumbuhan susunan sel saraf serta jaringan pada tubuh burung.
- Vitamin A
- Vitamin B1
- Zat besi, dan lainnya yang bermanfaat untuk menjaga kondisi kesehatan burung peliharaan.

• Selain diberikan irisan/potongan bawang putih, bisa juga diberikan potongan kencur yang dimasukkan ke dalam perut jangkrik agar burung yang kena tetelo bisa cepat sembuh.

Baca juga:

Pengobatan katarak pada burung dengan cara alami

Cara mengobati kaki Kenari yang bengkak dan jamuran

Cara mencegah dan mengobati kutuan pada burung kicau

Demikian sedikit informasi tentang "Cara mengobati burung yang kena penyakit tetelo". Untuk informasi lain seputar burung kicau, dapat dibaca pada artikel Blog ini yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kondisi burung yang kena tetelo
Cara mengobati burung yang kena penyakit tetelo

Cara mengobati burung yang kena penyakit tetelo

Penyakit tetelo bisa menyerang berbagai jenis unggas termasuk burung kicauan seperti Murai Batu (MB), Lovebird (LB), dan jenis burung lainnya. Burung yang terserang tetelo akan mengalami kejang-kejang dan biasanya penyakit tetelo akan menular pada burung lain yang masih sehat jika tidak segera ditangani.

Penyakit tetelo sering menyerang burung kicauan pada saat musim pancaroba dengan suhu dan kelembaban udara yang berubah-ubah secara drastis akan menyebkan daya tahan tubuh burung menurun dan membuat bakteri serta virus mudah masuk ke dalam tubuh burung.

Penyakit tetelo di akibatkan oleh virus "genus paramyxovirus". Virus ini biasanya menyerang organ-organ vital seperti saluran pernafasan, sel-sel saraf, dan sistem pencernaan burung. Jika burung sudah terkena penyakit tetelo maka kecil kemungkinannya untuk bisa sembuh total.

Virus ini bisa menular melalui kandang yang kotor, kerodong yang tidak pernah dicuci, atau ditularkan oleh burung lain. Oleh karena itu, jika ada salah satu burung kita ada yang terinfeksi virus ini, maka biasanya dalam waktu 3-4 hari burung-burung yang ada di sekitarnya akan ikut terinfeksi.

Virus ini juga dapat menular melalui udara, oleh karena itu virus ini sering menyerang saluran pernafasan burung. Jangkauan penularannya juga sangat luas sehingga resiko burung-burung lain yang ada di area tersebut ikut tertular sangat besar.

Penyakit tetelo bisa mengakibatkan burung mati mendadak tanpa ada gejala sebelumnya. Burung yang tadinya sehat-sehat saja tiba-tiba bisa langsung menjadi lumpuh dan kejang-kejang dengan kepala tengkleng sulit ditegakkan.

Tapi pada sebagian kasus, serangan penyakit tetelo terkadang di awali dengan gejala sakit terlebih dulu seperti:

• Kondisi fisik dan aktivitas burung menjadi tidak normal.
• Burung sering terlihat memutar-mutarkan kepala dan tubuhnya secara tidak normal.
• Paruhnya sering terbuka dan sayapnya turun ke bawah.
• Sorot matanya tampak sayu, tidak bergairah dan tubuhnya gemetaran seperti kedinginan.
• Lehernya terlihat bengkak dan kotorannya menjadi encer/berair.

Penanganan awal untuk burung yang terserang penyakit tetelo:

• Pindahkan sangkar ke tempat terbuka atau ruangan yamg memiliki sirkulasi udara yang baik. Jika memungkinkan, gantang sangkar burung di bawah pohon yang udaranya sejuk.

• Setelah itu tangkap burung dan berikan obat anti saraf yang banyak dijual dikios-kios pakan dan perlengkapan burung . Tapi ingat, ketika kita memegang tubuh burung, jangan terlalu kuat/erat sebab dapat mengakibatkan burung kehabisan nafas.

Selain itu, ketika kita meneteskan obat anti saraf jangan langsung diteteskan ke tengah-tengah mulut/tenggorokan burung, karena dapat membuat burung tersedak. Sebaiknya teteskan obat pada paruh bagian bawah.

• Berikan vitamin khusus untuk burung kicau yang dicampurkan pada air minumnya untuk menguatkan daya tahan tubuh burung.

• Jauhkan burung yang terserang tetelo dari burung lainnya yang sehat agar tidak menularkan penyakit tersebut.

• Berikan asupan pakan yang mengandung vitamin B1 yang terdapat dalam Ekstra fooding (EF) seperti jangkrik, kroto, ulat hongkong (UH), ulat kandang (UK) dan lainnya. Selain pakan jenis serangga, bisa juga diberikan ikan-ikan kecil seperti ikan gupi karena megandung vitamin B1 yang cukup tinggi.

• Setelah kondisi burung yang terserang tetelo sudah membaik (sembuh), kita bisa memberikan sedikit irisan/potongan bawang putih yang dimasukkan dalam perut jangkrik untuk menyembuhkan dan juga untuk mencegah penyakit tetelo menyerang kembali, karena bawang putih mengandung beberapa senyawa kimia yang bermanfaat untuk burung, antara lain:
- Minyak atsiri yang bermanfaat sebagai anti bakteri dan anti septik alami.
- Saltivine yang bermanfaat untuk mempercepat pertumbuhan sel-sel baru dan merangsang pertumbuhan susunan sel saraf serta jaringan pada tubuh burung.
- Vitamin A
- Vitamin B1
- Zat besi, dan lainnya yang bermanfaat untuk menjaga kondisi kesehatan burung peliharaan.

• Selain diberikan irisan/potongan bawang putih, bisa juga diberikan potongan kencur yang dimasukkan ke dalam perut jangkrik agar burung yang kena tetelo bisa cepat sembuh.

Baca juga:

Pengobatan katarak pada burung dengan cara alami

Cara mengobati kaki Kenari yang bengkak dan jamuran

Cara mencegah dan mengobati kutuan pada burung kicau

Demikian sedikit informasi tentang "Cara mengobati burung yang kena penyakit tetelo". Untuk informasi lain seputar burung kicau, dapat dibaca pada artikel Blog ini yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kondisi burung yang kena tetelo

Rabu, 03 Oktober 2018

Cara melepas sisik/deker pada kaki burung yang sudah tua

Cara melepas sisik/deker pada kaki burung yang sudah tua

Semakin tua usia seekor burung yang dipelihara didalam kandang, maka sisik kakinya akan semakin tebal karena selama bertahun-tahun sisik akan terus menumpuk atau sering disebut "medang".

Sebetulnya kaki burung yang medang tidak berpengaruh pada performa burung, kecuali untuk burung yang memakai ring tentunya akan beresiko karena jika sisik kakinya semakin tebal maka ring tersebut akan semakin sempit dan menjepit kaki burung.

Jika hanya didiamkan saja dengan kondisi sisik kaki yang semakin lama semakin tebal (medang), maka ring tersebut akan menjepit dan membuat kaki burung menjadi sakit. Akibatnya burung menjadi malas bunyi karena merasa kesakitan dan lebih sering mematuki ring dikakinya.

Kalau sudah begitu sebaiknya ring tersebut harus dilepaskan dari kaki burung. Cara melepasnya bisa dengan memotong ring menggunakan tang potong atau gergaji besi secara hati-hati agar tidak menyakiti kaki burung.

Walaupun tidak berpengaruh pada performa burung, namun sisik kaki yang terlalu tebal akan membuat penampilan burung menjadi kurang menarik.

Sisik/deker pada kaki burung sebetulnya bisa dilepas/dikelupas, tapi tentunya sangat beresiko, apalagi untuk burung yang sudah jadi (gacor), karena jika cara melepasnya tidak benar bisa menyakiti burung dan bisa membuat burung menjadi stres bahkan macet bunyi.

Selain itu, jika saat melepas sisik kakinya sampai menyakiti burung, resikonya burung yang tadinya jinak bisa berubah menjadi giras karena merasa trauma dan bahkan ketakutan jika melihat kita.

Berikut ini beberapa cara untuk melepas sisik/deker pada kaki burung dengan mudah:

• Menggunakan air hangat dicampur garam

Pegang burung dan rendam kakinya dengan air hangat yang telah dicampur garam secukupnya. Setelah sisik kakinya terlihat agak melunak/lembek, baru dilepaskan secara perlahan dan hati-hati agar jaringan kulit yang sehat tidak ikut terkelupas. Jika saat dicabut sisik kakinya masih terasa keras, sebaiknya kaki burung direndam lagi sampai sisik bisa dilepaskan/terkelupas dengan mudah.

Setelah sisik kakinya terlepas/terkelupas kemudian bersihkan sisik-sisik yang masih tersisa dan sisik-sisik pada jari-jarinya secara perlahan sampai benar-benar bersih.

Setelah sisik-sisik tuanya terlepas semua lalu bersihkan kaki burung dengan air bersih dan dilap sampai kering kemudian di olesi dengan minyak tawon.

• Menggunakan minyak tawon

Selain dengan cara di atas, sisik pada kaki burung yang medang bisa dilepaskan menggunakan minyak tawon. Caranya dengan mengoleskan minyak tawon pada kaki burung yang medang.

Tapi jika menggunakan cara ini sisik kaki burung yang medang tidak bisa langsung terlepas, karena harus di olesi beberapa kali dan biasanya dalam beberapa hari sisik kakinya akan terlepas dengan sendirinya, atau dilepas sendiri oleh burung dengan cara dipatuki karena sisik kakinya sudah rapuh akibat efek dari minyak tawon.

Selain sisik kakinya tidak bisa langsung terlepas, cara ini juga lebih berpotensi membuat burung menjadi stres karena harus ditangkap dan dipegang berkali-kali untuk megoleskan minyak tawon pada kakinya yang medang.

Setelah proses pelepasan sisik tersebut biasanya burung akan sedikit stres dan tidak mau berkicau selama beberapa hari. Agar burung tidak stres berkepanjangan sebaiknya burung diberikan full Ekstra fooding (EF) dan disendirikan selama beberapa hari sampai kondisinya pulih dan kembali gacor.

Baca juga:

Manfaat minyak ikan untuk kesehatan Lovebird

Cara mengobati burung yang kena penyakit tetelo

Cara mengobati kaki Kenari yang bengkak dan jamuran

Demikian sedikit informasi tentang "Cara melepas sisik/deker pada kaki burung yang sudah tua". Untuk informasi lain seputar burung kicau, dapat dibaca pada artikel Blog ini yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Jalak Suren Lokal (kaki medang/ndeker)

Sabtu, 29 September 2018

Cara melatih burung bakalan agar mau mandi keramba

Cara melatih burung bakalan agar mau mandi keramba

Jika kita membeli burung bahan/bakalan, tentunya burung tersebut belum terbiasa mandi dikeramba dan harus dilatih dulu agar mau masuk dan mandi didalam keramba.

Mandi memang menjadi salah satu bagian penting dari perawatan burung kicau karena berhubungan dengan kesehatan dan keindahan bulu-bulu burung serta untuk mengontrol tingkat birahi dan emosi burung, terutama untuk burung-burung lomba.

Perawatan mandi memang bisa dilakukan dengan cara disemprot menggunakan sprayer atau bisa juga dengan menyediakan cepuk didalam kandang burung, tapi kedua cara tersebut bukan merupakan cara terbaik dalam memandikan burung, karena jika menggunakan sprayer dapat menyebabkan burung stres, dan jika menggunakan cepuk maka burung tidak bisa leluasa untuk mandi.

Burung yang belum terbiasa mandi dikeramba biasanya akan sulit dimasukkan kedalam keramba dan akan loncat-loncat ketakutan ketika kandangnya ditempelkan dengan keramba.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melatih burung agar mau mandi dikeramba:

• Cara pertama:

Tempelkan kandang burung dengan keramba yang sudah di isi air dengan masing-masing pintunya terbuka dengan posisi sejajar. Kemudian semprot burung menggunakan sprayer secara halus pada bagian punggung dan sayapnya agar burung meloncat masuk ke dalam keramba.

Lakukan cara ini dengan sabar sampai burung mau masuk kedalam keramba. Setelah burung masuk kedalam keramba, kemudian semprot bulu-bulunya sampai setengah basah untuk memancingnya agar mandi.

Pantau dari kejauhan agar burung merasa nyaman dan mau mandi didalam keramba, tapi kalau burung belum juga mau mandi sebaiknya jangan dipaksa. Lakukan cara tersebut sampai burung terbiasa keluar masuk keramba dan mau mandi didalamnya.

• Cara kedua:

Jika dengan cara di atas burung belum juga mau masuk kedalam keramba, maka kita bisa menggunakan jangkrik dan ulat hongkong (UH) untuk memancingnya agar masuk kedalam keramba.

Caranya yaitu dengan tidak memberikan Ekstra fooding (EF) pada burung selama setengah hari agar burung merasa lapar. Letakkan beberapa ekor jangkrik dan ulat hongkong (UH) yang masih hidup kedalam bak keramba yang tidak berisi air kemudian tempelkan kandangnya dengan keramba dengan membuka masing-masing pintunya pada posisi sejajar agar burung masuk kedalam keramba untuk memakan jangkrik dan ulat hongkong (UH).

Setelah burung masuk kedalam keramba, segera tutup pintu keramba dan biarkan burung memakan jangkrik dan ulat hongkong (UH) yang kita sediakan terlebih dulu sampai burung terlihat nyaman.

Setelah burung terlihat nyaman, bak keramba bisa mulai di isi air menggunakan selang kemudian semprot burung menggunakan sprayer sampai setengah basah untuk memancingnya agar mau mandi.

Biasanya dalam beberapa hari burung sudah terbiasa keluar masuk keramba untuk mandi. Jangan memaksakan burung untuk mandi dikeramba dengan cara yang kasar atau menakutinya dengan sesuatu yang membuat burung ketakutan dan lari masuk ke dalam karamba, karena hal itu justru akan membuat burung menjadi stres atau bahkan trauma dan takut ketika melihat kita.

• Cara ketiga:

Jika dengan cara kedua burung tetap tidak mau masuk kedalam keramba, maka kita bisa mencoba dengan mengerodong kandangnya lalu ditempelkan dengan keramba dengan posisi masing-masing pintu terbuka secara sejajar.

Biasanya burung lebih menyukai suasana yang lebih terang, karena itu dengan mengerodong kandangnya akan membuat burung berpindah masuk kedalam keramba.

Setalah burung masuk ke dalam keramba, segera tutup pintu keramba. Pantau burung dari kejauhan, tapi usahakan agar kondisi disekitar burung dalam keadaan tenang tanpa gangguan yang bisa membuat burung menjadi takut.

Setelah burung terlihat tenang, kemudian semprot bulu-bulunya sampai setengah basah untuk memancingnya agar mau mandi. Letakkan keramba ditempat yang terkena sinar matahari secara langsung agar burung merasa gerah dan ingin mandi.

Baca juga:

Beberapa perilaku negatif Murai Batu saat dilapangan

Cara melepas sisik/deker pada kaki burung yang sudah tua

Cara mengobati burung yang kena penyakit tetelo

Demikian sedikit informasi tentang "Cara melatih burung bakalan agar mau mandi keramba". Untuk informasi lain seputar burung kicau, dapat dibaca pada artikel Blog ini yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kacer mandi keramba