Jumat, 14 September 2018

Mengambil Peringatan Dari Peringatan Isra Mikraj

Mengambil Peringatan Dari Peringatan Isra Mikraj

Peristiwa Isra Mikraj diyakini oleh setiap muslim kebenarannya. Quran dan hadis shahih juga menginformasikannya. Tepat pada tanggal 27 Rajab setahun sebelum insiden Hijrah, Nabi Muhammad Saw. diperjalankan oleh Allah Swt. dan diberi perintah Salat.

Sekarang, setiap tahun umat Islam memperingati insiden Isra Mikraj dengan aneka macam kegiatan. Hampir di setiap masjid dan musala diadakan rangkaian acara peringatan Isra Mikraj. Berbeda masa dan tempat, berbeda pula bentuk program peringatan Isra Mikraj itu. Di sebagian daerah peringatan Isra Mikraj diadakan dengan mengadakan ceramah agama di masjid atau musala. Di simpulan ceramah, diadakan acara makan-makan snack atau camilan anggun kering. 

Zaman saya mengaji di surau sewaktu kecil, jikalau sudah tiba tanggal 27 Rajab acara berguru mengaji diganti dengan acara dongeng perihal insiden Isra Mikraj. Yang menariknya bagi anak seusia saya waktu itu yakni peringatan hari besar Islam selalu diadakan dengan membawa nasi ke surau. Setelah selesai dongeng Isra' Mikraj, diadakan kuis perihal isi cerita. Setelah itu gres diadakan makan bersama. Dibukalah nasi yang biasa dibungkus dengan daun pisang itu. Biasanya sambal glamor kami waktu itu yakni telur rebus yang sudah dikupas kulitnya digoreng kemudian dilumuri cabe merah goreng. Saat menuliskan ini, terasa bagi saya bagaimana aroma khas nasi bungkus daun pisang yang berisi sambal telur cabe merah itu.


Bagi anak SD seusia saya waktu itu, peringatan Isra Mikraj, tidak memberi peringatan apa-apa selain rangkaian dongeng insiden Isra Mikraj dan nikmatnya makan nasi bungkus di surau. Kami tahu dongeng Nabi Muhammad Saw. naik Burak. Beliau disuguhi semangkuk arak dan susu. Beliau bertemu para nabi di setiap tingkatan langit, Gambaran Sidratul muntaha yang digambarkan daunnya sebesar indera pendengaran gajah. Perintah salat lima puluh waktu kemudian disarankan oleh Nabi Musa As. untuk minta dikurangi hingga bolak-balik Nabi Muhammad minta dikurangi alhasil menjadi lima waktu. Itu saja.

Begitu setiap tahunnya program peringatan Isra Mikraj diadakan. Bagi sebagian orang, program peringatan (atau memperingati) Isra Mikraj itu tidak memberi PERINGATAN (WARNING) apapun kepada dirinya. Melalui peringatan isra mikraj tahun ini, mari kita beri PERINGATAN kepada diri kita masing-masing.

Peringatan Pertama: Ingatkan Diri Kita Untuk Membenahi Ibadah Salat Kita
Bagi Kita yang salatnya masih bukan alasannya yakni Allah, peringatkan diri kita perihal harusnya nrimo dalam beribadah. Bagi kita yang salatnya belum punya ilmu, mari kita tambah ilmu kita perihal salat. Bagi kita yang bacaan salatnya belum sempurna tajwidnya, mari peringatkan diri kita untuk berguru bacaan salat yang benar secara ilmu tajwid sehingga benar bacaan dan maknanya.

Bagi kita yang salatnya masih bolong-bolong, peringatkan diri kita supaya salatnya tidak lagi bolong-bolong. Bagi kita yang salatnya tidak di awal waktu, mari peringatkan diri kita untuk salat di awal waktu. Bagi kita yang salatnya cepat dan tidak ada tuma'ninah, peringatkan diri kita supaya salatnya ada tuma'ninahBagi kita yang salatnya belum khusyuk, mari peringatkan diri kita supaya salatnya khusyuk.
Bagi kita yang belum mau pergi berjamaah ke masjid, mari peringatkan diri kita untuk salat berjamaah di masjid. Bagi kita yang belum mengajak anaknya ikut serta salat ke masjid, mari kita bawa dan biasakan anak kita salat di masjid. Bagi kita yang biasa mengejar dan bahkan mendahului imam dalam salat, peringatkan diri kita supaya mengikut imam dan tidak mengejar atau mendahuluinya. Bagi kita yang belum berzikir sehabis salat, peringatkan diri kita supaya berzikir sehabis salat. Bagi kita yang belum membiasakan salat sunat rawatib, peringatkan diri kita perihal keutamaan salat rawatib. Bagi kita yang masuk dan keluar masjid tanpa berdoa' peringatkan diri kita supaya membaca doa.

Peringatan Kedua: Ingatkan Diri Kita Untuk Meninggalkan Hal-hal Yang Dilarang dan Kurang Baik
Mungkin ada sebagian kita yang salatnya sudah benar dan dilakukan secara ikhlas, tapi masih belum besar lengan berkuasa secara konkret kepada diri dan lingkungannya. Mari peringatkan diri kita perihal itu.

Peringatkan juga diri kita yang tidak baik dengan saudara, tetangga, dan teman-teman. Peringatkan juga diri kita yang masih melaksanakan dosa-dosa kecil. Peringatkan juga diri kita yang masih menzalimi saudaranya. Peringatkan juga diri kita yang masih memotong gaji, honor, jasa, sertifikasi saudaranya. Peringatkan juga diri kita yang masih mendapatkan suap. Peringatkan juga diri kita yang masih mendapatkan gratifikasi. Peringatkan juga diri kita yang masih mengumpat dan mencela. Peringatkan juga diri kita yang masih berburuk sangka kepada orang lain. Peringatkan juga diri kita yang tidak mau memaafkan kesalahan orang lain.

Sampai hal-hal terkecil misalnya, terkait parkir kita di masjid. Peringatkan diri kita yang parkirnya di sekitar masjid masih belum rapi dan bahkan menghambat kelancaran jalan orang lain. Peringatkan juga diri kita untuk menyusun sendal di daerah parkir sandal. Peringatkan diri kita perihal egoisnya kita yang masih membawa sendal ke daerah berwuduk. Peringatkan diri kita yang wuduknya masih boros penggunaan air. Peringatkan diri kita yang membaca bacaan salat dengan bunyi agak keras sehingga mengganggu kekhusyukan jamaah di samping kita. Peringatkan diri kita perihal keegoisan kita tersebut. Padahal salat kita sudah benar.

Peringatan Ketiga: Ingatkan Diri Kita Agar Tetap Beramal Shaleh
Orang yang salat mestinya rajin, ulet berusaha dan bekerja dan bersedekah shaleh lainnya. Ada ayat Quran yang berisi kesepakatan Allah bagi orang beriman dan bersedekah shaleh akan menerima kehidupan yang lebih baik dan ganjaran yang juga lebih baik dari amal yang dikerjakannya. Itulah di antara bentuk ke-Mahakaya-an Allah.

Bagi kita yang setelah salat masih bermalas-malasan, peringatkan diri kita perihal lafal azan "marilah salat dan marilah menuju keberuntungan/ kemenangan". Peringatkan juga diri kita perihal bertebaran di muka bumi setelah melaksanakan salat. Peringatkan juga diri kita yang hanya fokus beribadah salat, tapi melupakan ibadah lainnya. Peringatkan juga diri kita yang tidak mau berinfak dan bersedekah.

Tentunya ada banyak peringatan yang sanggup kita berikan kepada diri kita supaya semakin hari semakin meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah dan penghambaan diri kita kepada Allah.


_______

Dibuat untuk disampaikan pada:
Khutbah jumat tanggal 26 Rajab 1439 H/ 13 April 2018 di Masjid Kenawat Kec. Lut Tawar, Pengajian Muhammadiyah Kota Takengon pada hari yang sama.
Arisan Ikatan Keluarga Bayur Aceh Tengah di Tetunjung pada hari Sabtu 14 April 2018
Khutbah Jum'at tanggal 04 Sya'ban 1439 H/ 20 April 2018 di Masjid Al-Abrar Kec. Kebayakan.